kemitraan yang meliputi realisasi hak dan kewajiban, kendala-kendala dan alternatif pemecahan kendala tersebut. Analisis kualitaif menggunakan skala Likert, Importance
and Performance Analysis , dan indeks kepuasan pelanggan yang bertujuan menganalisis
tingkat kepuasan keseluruhan petani mitra terhadap kemitraan yang sedang dijalankan.
4.5.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik petani mitra dan mengevaluasi pelaksanaan kemitraan. Data primer yang telah diperoleh melalui
kuisioner dan wawancara ditabulasikan dalam kerangka tabel yang dipersiapkan. Kemudian data tersebut dianalisis untuk melihat karakteristik petani mitra yang meliputi
umur, tingkat pendidikan, lama bermitra, pengalaman usahatani, luas lahan dan alasan dalam bermitra dengan PG.
4.5.2. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengetahui atau menganalisa kualitas pelayanan pada PG XYZ dengan melihat tingkat kesesuaian pelayanan yang diberikan dengan
kualitas pelayanan yang diinginkan oleh petani mitra. Responden diminta memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban atas pertanyaan-pertanyaan atau variabel yang
diamati. Untuk mengukur tingkat kualitas pelayanan PG XYZ yang menyangkut harapan
petani mitra, digunakan skala Likert berikut Supranto, 2001 : 1 = Tidak Penting
3 = Cukup Penting 5 = Sangat Penting
2 = Kurang Penting 4 = Penting
Skala Likert juga digunakan untuk mengukur tingkat pelaksanaankinerja pelayanan PG XYZ Supranto, 2001 :
1 = Tidak BaikPuas 4 = BaikPuas
2 = Kurang BaikPuas 5 = Sangat BaikPuas
3 = Cukup BaikPuas Skala yang digunakan untuk menghasilkan indeks kepuasan pelanggan biasanya
menggunakan skala 4, 5, 6, 7 atau 10. Kriteria pertama dari skala yang baik adalah
sensitivitas. Oleh karena itu, skala kurang dari 4, biasanya jarang digunakan karena kurang sensitif atau kurang mampu membedakan tingkat kepuasan dari pelanggan.
Kriteria kedua adalah tingkat reabilitas. Dalam hal ini, banyak studi menunjukkan bahwa skala 5 dan 7 seringkali memiliki tingkat reabilitas yang cukup tinggi sehingga skala 5
dan 7 relatif lebih favorit dalam pengkuran kepuasan pelanggan dan yang paling sering digunakan oleh lembaga-lembaga riset terkemuka.
Skala 4 dan 6 biasanya disukai untuk peneliti kepuasan pelanggan dengan panel mails
sebagai cara untuk mengumpulkan data. Skala ini tidak memiliki nilai tengah yang bertujuan untuk menghindari kecenderungan responden dengan langsung memilih skor
tengah dari skala yang digunakan. Beberapa model pengukuran kepuasan menggunakan skala 10. Dengan skala ini,
tidak diberikan nama untuk setiap skala, namun hanya pada kedua ujung polarnya saja. Kelebihan dari skala ini adalah tingkat sensitifitasnya tinggi, tetapi responden yang
berpendidikan tidak tinggi akan kesulitan dalam menentukan pilihan jawaban Irawan, 2004.
4.5.3. Importance and Performance Analysis