Kerangka Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

3.2. Kerangka Operasional

Untuk meningkatkan dan menjaga kontinuitas produksi, PG XYZ membutuhkan pasokan bahan baku berkualitas tinggi. Salah satu cara mendapatkan bahan baku tersebut dilakukan dengan menjalin hubungan kemitraan dengan petani tebu rakyat. Petani tebu yang menjadi mitra tani PG XYZ harus sanggup menyediakan lahan, mengikuti program tanam PG XYZ untuk menghasilkan tebu sesuai kualitas yang disepakati, serta melaksanakan anjuran-anjuran pelaksanaan budidaya tanaman tebu. Dalam pelaksanaan kemitraan antara PG XYZ dengan petani tebu ditemukan beberapa permasalahan yang menghambat berlangsungnya kemitraan. Salah satunya adalah keengganan petani tebu untuk menggilingkan seluruh hasil tebunya pada PG XYZ. Petani hanya menggilingkan sebagian hasilnya dan sisanya digilingkan pada PG lain dengan alasan mencari tingkat rendemen yang lebih tinggi. Di sisi lain, PG XYZ menginginkan seluruh hasil produksi tebu digilingkan pada PG XYZ yang telah memberikan bantuan berupa modal, sarana produksi serta bimbingan teknis. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat yang didapat oleh petani tebu kurang optimal sehingga petani mitra menggilingkan pada PG lain. Oleh karena itu, perlu evaluasi pelaksanaan kemitraan yang meliputi realisasi hak dan kewajiban, kendala-kendala dan alternatif pemecahan kendala tersebut. Sementara itu untuk menganalisis tingkat keputusan petani tebu dengan menilai tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan kemitraan terhadap atribut-atribut kepuasan petani mitra digunakan metode Importance-Performane Analysis. Dengan metode tersebut, akan diketahui sejauh mana tingkat kesesuaian dilihat dari tingkat kinerja PG dan harapan petani terhadap kualitas pelayanan yang meliputi pelayanan sarana produksi, pelayanan teknis budidaya dan pelayanan pasca panen. Indeks kepuasan pelanggan digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan petani secara keseluruhan melalui nilai rata- rata skor tingkat kepentingan dan pelaksanaan kinerja PG. Hasil analisis kemudian dijelaskan dengan matriks Importance-Performance untuk melihat kedudukan atribut-atribut pelayanan yang dianalisis ke dalam empat kuadran yang mempengaruhi tingkat kepuasan petani mitra. Kuadran 1 merupakan prioritas pertama, kuadran 2 pertahankan prestasi, kuadran 3 prioritas rendah dan kuadran 4 pelaksanaan berlebihan. Hasil ini untuk menentukan strategi yang dilakukan untuk menjaga kesinambungan kemitraan. Kerangka alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Kerangka Alur Penelitian 1. Modal kurang 2. Pemasaran 3. Manajemen 4. Teknologi 1. Lahan terbatas 2. Menjaga kontinuitas, kualitas, dan kuantitas bahan baku KEMITRAAN Mitra Tani Tebu PG XYZ Penurunan loyalitas petani yang ditandai dengan keengganan petani untuk menggilingkan tebu pada PG XYZ Pendugaan pada penurunan pelaksanaan kemitraan dalam - Pelayanan sarana produksi - Pelayanan teknis budidaya - Pelayanan pasca panen Tingkat kepuasan 1. Tingkat kesesuaian 2. Analisis matriks kepentingan dan pelaksaanaan 3. Indeks Kepuasan pelanggan Evaluasi kemitraan 1. Realisasi hak dan kewajiban 2. Kendala-kendala Strategi mempertahankan Kemitraan

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PG XYZ, Kabupaten Ngawi. Pemilihan PG dilakukan dengan sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa PG XYZ merupakan satu- satunya PG yang berada di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Selain itu, PG XYZ merupakan PG ketiga terbesar dari 16 PG dibawah kendali PTPN XI. Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan April-Juni 2006.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, hasil wawancara dengan petani mitra dan pihak sinder kebun wilayah yang mengetahui mengenai pelaksanaan kemitraan antara petani tebu dengan PG. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data potensi dan keadaan umum daerah penelitian, data produksi tebu PG XYZ, kontrak kemitraan dan data terkait lainnya yang diperoleh seperti Ngawi dalam angka, data produksi gula nasional, data produksi gula Asia Tenggara, harga gula domestik, jurnal kemitraan, artikel, dan internet Tabel 6.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui metode wawancara dengan bantuan kuisioner. Kuisioner yang digunakan berisi pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan tertutup berupa pertanyaan tentang tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan petani mitra. Pertanyaan terbuka berupa pertanyaan untuk identifikasi karakteristik petani