yang sesungguhnya. Perjanjian kemitraan yang dilakukan pun lemah dari sisi hukum. Hal ini mengakibatkan masing-masing pihak kemitraan masih dapat berkehendak sesuai
dengan kepentingan masing-masing.
Tabel 12. Matriks Isi Perjanjian Kemitraan di PG XYZ Tahun 2006
Perjanjian Realisasi Keterangan
Kewajiban Pihak 1 Inti Memberikan pinjaman biaya garap,
pupuk, bibit dan tebang angkut. Pihak Inti telah memberikan
bantuan kredit kepada petani. Sesuai
Pembayaran pinjaman disesuaikan dengan realisasi pekerjaan
Pembayaran bantuan kredit tidak seluruhnya diberikan
langsung, melainkan secara bertahap sesuai pekerjaan
Sesuai
Kewajiban Pihak 2 Plasma Bantuan tersebut diakui hutang kepada
pihak 1 Petani mengakui bantuan
tersebut sebagai hutang yang harus dibayar
Sesuai Pihak 2 wajib menyerahkan tebunya
untuk digiling dengan sistem bagi hasil yang berlaku
Pihak 2 hanya menyerahkan sebagian tebunya untuk
melunasi hutang, sisanya digilingkan pada PG lain
Tidak Sesuai
Pelaksanaan tebang angkut dilaksanakan oleh pihak pertama, akan
tetapi biaya tebang angkut ditanggung oleh pihak kedua
Pelaksanaan tebang angkut dilaksanakan pihak pertama
atau pihak kedua mampu melaksanakan tebang angkut
sendiri Sesuai
Agunan Pihak kedua bersedia menyerahkan
agunan berupa sertifikat tanah sawah, tanah darat beserta bangunannya
sebagai jaminan bilamana pihak kedua tidak dapat melunasi kewajibannya dan
pihak satu dapat menjual agunan tersebut
Pihak kedua menyerahkan agunan berupa sertifikat, akan
tetapi pihak satu mengalami kesulitan dalam melakukan
penjualan ketika pihak dua tidak dapat melunasi
kewajibannya. Tidak Sesuai
Besarnya pinjaman biaya yang diberikan maximum 75 persen dari nilai
agunan Pinjaman biaya tidak ada yang
melebihi 75 persen dari nilai agunan
Sesuai
6.3 Manfaat Pelaksanaan Kemitraan Bagi PG XYZ dan Petani Tebu Rakyat
Kemitraan yang dilakukan PG XYZ dengan petani tebu rakyat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tebu PG XYZ dan menjaga kekontinuian suplai bahan
baku. Dengan kekontinuian suplai, PG XYZ dapat menggiling pada kapasitas giling
optimal. Kapasitas giling PG XYZ mencapai 22.000 kuintal per hari dengan perencanaan 170 hari giling. Kemitraan ini dilakukan PG XYZ karena tebu yang dikelola oleh PG
sendiri tidak dapat mencukupi kebutuhan bahan baku dan kapasitas giling pabrik. Kemitraan ini memberikan manfaat bagi petani mitra antara lain dapat membantu
dalam : 1. Pengadaan bibit unggul lebih mudah
Untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi, dibutuhkan pula bibit unggul. Dengan mengikuti kemitraan, petani tebu rakyat dapat dengan mudah mendapatkan bibit
dengan varietas yang unggul. Akan tetapi, banyak pula petani yang membuat bibit unggul sendiri karena wawasan petani cukup luas mengenai masalah bibit terutama
petani skala besar dengan pengalaman usahatani tebu yang cukup lama. 2. Pengadaan pupuk lebih mudah
Hal ini dirasakan petani karena setahun terakhir ini sangat sulit mendapatkan pupuk. Akibat dari kelangkaan ini, harganya menjadi meningkat di pasaran. PG mampu
menyediakan pupuk bagi petani mitra yang diambil langsung dari Petrokimia sehingga harganya lebih murah dibanding harga di tingkat pasar. Permintaan pupuk
yang meningkat mengakibatkan PG tidak sepenuhnya memenuhi permintaan petani mitra. Oleh karena itu, dilakukan pembagian pupuk secara proporsional.
3. Mendapat bantuan permodalan Sebanyak 60,60 persen petani menyatakan bahwa dengan mengikuti kemitraan,
mereka mendapatkan bantuan pinjaman modal. Hal ini banyak diungkapkan petani yang memiliki luas lahan kecil dan pengalaman usahatani yang masih sedikit. Dengan
bantuan permodalan berupa peminjaman untuk pemenuhan sarana produksi pertanian, petani mitra terbantu dalam arus perputaran modal.
4. Jaminan tebu digiling Petani mitra tidak terlalu khawatir terhadap hasil tebunya, karena setelah mengikuti
kemitraan kepastian pasar sudah ada. Sebanyak 27,27 persen petani meyakini bahwa tebunya akan habis digiling oleh PG selama musim giling.
5. Memperoleh ilmu pengetahuan mengenai tebu dan kemitraan Sebanyak 11 persen dari petani tebu rakyat melakukan kemitraan untuk menambah
pengetahuan mengenai budidaya menanam tebu yang baik. Hal ini dilakukan oleh petugas tebu rakyat yang selalu memberikan bimbingan teknis dalam kemitraan,
sedangkan pengetahuan budidaya tebu didapatkan dari sesama petani tebu yang sudah lama berusahatani tebu.
VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI TEBU RAKYAT