Peranan Pelaku Kemitraan Usaha

memasarkan hasil produksi Usaha Kecil atau Usaha Kecil memasok kebutuhan yang diperlukan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar mitranya. 4. Waralaba Pola waralaba adalah hubungan kemitraan yang didalamnya pemberi waralaba memberikan hak penggunaan lisensi, merek dagang, dan saluran distribusi perusahaannya kepada penerima waralaba dengan disertai bantuan bimbingan manajemen. 5. Keagenan Pola keagenan adalah hubungan kemitraan, yang didalamnya Usaha Kecil diberi hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa Usaha Menengah atau Usaha Besar mitranya 6. Bentuk-bentuk lain Pola bentuk-bentuk lain di luar pola di atas adalah pola kemitraan yang pada saat ini sudah berkembang, tetapi belum dibakukan, atau pola baru yang akan timbul di masa yang akan datang. Seperti pola Kerjasama Operasional Agribisnis KOA merupakan hubungan kemitraan yang di dalamnya kelompok mitra menyediakan lahan, sarana dan tenaga kerja, sedangkan perusahaan mitra menyediakan biaya atau modal danatau sarana untuk mengusahakan atau membudidayakan suatu komoditi pertanian.

2.5 Peranan Pelaku Kemitraan Usaha

Sebagai upaya untuk mewujudkan kemitraan usaha yang mampu memberdayakan ekonomi rakyat sangat dibutuhkan adanya kejelasan peran masing-masing pihak yang terlibat dalam kemitraan tersebut. Dengan demikian diharapkan terukur seberapa jauh pihak-pihak yang terkait telah menjalankan tugas dan peranannya dengan baik 1. Peranan pengusaha besar Pengusaha besar melaksanakan pembinaan dan pengembangan kepada pengusaha kecil dalam hal : a. Memberikan dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pengusaha kecil, seperti pelatihan, permagangan, dan ketrampilan teknis produksi. b. Menyusun rencana usaha dengan pengusaha mitra untuk disepakati bersama. c. Bertindak sebagai penyandang dana atau penjamin kredit d. Memberikan pelayanan dan penyediaan sarana produksi untuk keperluan usaha bersama. e. Menjamin pembelian hasil produksi pengusaha mitra sesuai dengan kesepakatan. f. Promosi hasil produksi untuk mendapatkan pasar yang baik. g. Pengembangan teknologi yang mendukung pengembangan usaha dan keberhasilan kemitraan. 2. Peranan pengusaha kecil Dalam melaksanakan kemitraan usaha, pengusaha kecil didorong untuk melakukan : a. Bersama-sama dengan pengusaha besar mitranya melakukan penyusunan rencana usaha untuk disepakati. b. Menerapkan teknologi dan melaksanakan ketentuan sesuai kesepakatan dengan pengusaha mitranya. c. Melaksanakan kerjasama antar sesama pengusaha kecil yang memiliki usaha sejenis dalam rangka mencapai skala usaha ekonomi untuk mendukung kebutuhan pasokan produksi kepada pengusaha besar mitranya. d. Mengembangkan profesionalisme untuk meningkatkan kemampuan atau ketrampilan teknis produksi dan usaha. 3. Peranan pembina Pembina bukan hanya pemerintah, tetapi dapat pula berasal dari unsur-unsur lembaga non-pemerintahLSM maupun lemabaga lain. Peranan lembaga pembinaan ini pada intinya adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan kemitraan usaha serta terwujudnya kemitraan usaha yang dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang bermitra.

2.6 Sejarah dan Perkembangan Industri Gula Indonesia