V . GAMBARAN UMUM DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
5.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian
Gambaran umum daerah penelitian digunakan untuk mengetahui profil dari daerah penelitian. Hal ini meliputi letak geografis, komoditi pertanian yang berkembang, dan
sarana dan prasarana daerah penelitian.
5.1.1 Letak Geografis dan Kependudukan
Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Luas Kabupaten Ngawi mencapai 1 298,58 km
2
dengan luasan sawah sekitar 506,6 km
2
atau 40 persen dari luas wilayah Kabupaten Ngawi. Secara administrasi wilayah ini terbagi ke dalam 17 kecamatan dan 217 desa,
dimana 4 dari 217 tersebut adalah kelurahan. Secara geografis Kabupaten Ngawi terletak pada posisi 7
° 21’ - 7° 31’ lintang selatan dan 110
° 10’ - 110° 40’ bujur timur. Topografi wilayah Kabupaten Ngawi adalah berupa dataran tinggi dan tanah datar. Batas wilayah Kabupaten Ngawi sebelah utara
adalah Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Bojonegoro, sedangkan sebelah selatan adalah Kabupaten Madiun dan Magetan. Sebelah Timur Kabupaten
Ngawi adalah Kabupaten Madiun dan pada sebelah barat adalah Kabupaten Sragen. Jumlah penduduk Kabupaten Ngawi pada tahun 2004 sekitar 873 489 jiwa, yang
terdiri dari 426 615 penduduk laki-laki dan 446 874 penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin sebesar 95. Artinya bahwa setiap 100 penduduk wanita terdapat sekitar 95
penduduk laki-laki. Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Ngawi tahun 2004 adalah 674 jiwakm
2
.
5.1.2 Pertanian di Lokasi Penelitian
Sektor pertanian merupakan sektor andalan bagi Kabupaten Ngawi. Dari 129 858 hektar luas wilayah Kabupaten Ngawi, 72 persen diantaranya berupa lahan sawah, hutan
dan tanah perkebunan. Sektor ini menyerap sekitar 76 persen dari total tenaga kerja yang ada.
Dari 5 subsektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, subsektor tanaman pangan khususnya komoditas padi merupakan
penyumbang terbesar terhadap total nilai produksi pertanian. Pada tahun 2000, Kabupaten Ngawi menempati urutan keempat produksi padi terbesar untuk Jawa Timur.
Namun demikian, sejak tahun 2001 produksi padi terus mengalami penurunan. Pada tahun 2001 produksi mencapai 5 922,58 ton dan terus menurun hingga tahun 2003
mencapai 5 210,93 ton. Pada tahun 2004 meningkat sebesar 6 persen menjadi 5 573,37 ton Tabel 9.
Tabel 9. Produksi Komoditas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Ngawi Tahun 2000-2004 dalam kuintal
Komoditas 2000 2001 2002 2003 2004
Laju rata-
rata Tanaman Pangan
a. Padi b. Jagung
5.948.084 409.656
5 922.580 558.874
5 499.470 401.074
5 210.926 436.105
5 573.375 417.707
-1,16 2,54
Tanaman Perkebunan
a. Tebu b. Kelapa
10.811 1.570
24.394 1.555
14.637 1.582
22.326 1.643
208.920 17.491
194,78 193,80
Sumber : BPS 2004
Selain dari tanaman pangan, tanaman perkebunan juga berkembang di Kabupaten Ngawi. Kelapa dan tebu merupakan komoditas utama dalam subsektor perkebunan
Kabupaten Ngawi. Kedua komoditas tersebut mengalami peningkatan yang cukup besar di tahun 2004. Pada tahun 2003, produksi tebu hanya 22 327 kuintal, akan tetapi pada
tahun 2004 meningkat 835 persen menjadi 208 920 kuintal. Demikian pula, dengan komoditas kelapa, produksinya hanya 1 643 kuintal tetapi meningkat 964 persen menjadi
17 491 kuintal di tahun 2004 Tabel 9. Hal ini dapat terjadi karena banyak PG yang menyewa lahan sawah dari petani, setelah masa sewa habis kurang lebih 2 tahun, lahan
tersebut tetap ditanami tebu. Dengan demikian, tebu keprasan masih dapat dimanfaatkan hingga kualitas produksinya per hektar semakin menurun.
5.1.3 Sarana dan Prasarana