Pembelajaran dengan pendekatan open-ended dimulai dengan memberikan problem terbuka kepada peserta didik. Mereka diminta untuk mengembangkan
metode, cara yang berbeda-beda dalam upaya memperolah jawaban yang benar. Dari hasil jawaban tersebut didiskusikan adanya berbagai kemungkinan cara
menjawab dan berbagai hasil akhir yang mungkin berbeda. Penyampaian jawaban ini penting guna memberikan kepercayaan kepada peserta didik bahwa cara
mengerjakan suatu masalah maupun jawaban akhir yang benar tidak selalu sama. Kegiatan ini diharapkan pula dapat membawa peserta didik untuk menjawab
permasalahan dengan banyak cara, sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman dalam proses menemukan sesuatu yang baru. Dengan demikian,
proses pembelajaran akan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Sullivan, bahwa open-ended
dapat memberikan dorongan kepada peserta didik untuk menghadapi tantangan, mengembangkan kreativitas, dan memberikan kontribusi terhadap pemahaman
konsep peserta didik. Pada penelitian ini, pendekatan pembelajaran open-ended ini digunakan
ketika peserta didik diberi masalah dengan banyak cara danatau jawabannya tidak tunggal.
2.5 Motivasi Belajar
2.5.1 Pengertian Motivasi
Berdasarkan KBBI 2008, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Uno 2011:1 menyatakan bahwa motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasari atas motivasi tertentu, mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.
Motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Motivasi merupakan konsep hipotesis untuk suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi atau tingkah laku seseorang untuk mengubah situasi
yang tidak memuaskan atau tidak menyenangkan. Menurut Atkinson, sebagaimana dikutip oleh Uno 2011:8 kecenderungan
sukses ditentukan oleh motivasi, peluang, serta intensif. Begitu pula sebaliknya dengan kecenderungan untuk gagal. Motivasi dipengaruhi oleh keadaan emosi
seseorang. Guru dapat memberikan motivasi siswa dengan dengan melihat suasana emosional siswa tersebut. Menurutnya, motivasi berprestasi dimiliki oleh
setiap orang, sedangkan intensitasnya tergantung pada kondisi mental orang tersebut.
Berdasarkan teori-teori motivasi yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang
untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang mempunyai indikator sebagai berikut:
1. adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan, 2. adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan,
3. adanya harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan atas diri sendiri,
4. adanya lingkungan yang baik, dan 5. adanya kegiatan yang menarik.
2.5.2 Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial
terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan reinforced practice yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu Uno, 2011:23.
Uno 2011:23 menyatakan bahwa motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan
belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang
menarik. Tetapi harus diingat bahwa kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu. Oleh karena itu, seseorang berkeinginan untuk melakukan
aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
Indikator motivasi belajar dalam Uno 2011: dapat diklasifikasikan sebagai
berikut. 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4. Adanya penghargaan dalam belajar. 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang peserta didik dapat belajar dengan baik.
2.6 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik