Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

 2 t  : varians total. Dengan diperolehnya 11 r sebenarnya baru diketahui tinggi rendahnya koefisien tersebut. Agar perhitungan reliabilitas sampai pada kesimpulan, sebaiknya hasil tersebut dikonsultasikan atau disesuaikan dengan tabel r product moment. Jika 11 r r tabel , maka soal tersebut reliabel. Berdasarkan hasil analisis instrumen uji coba untuk reliabilitas soal dieroleh 71 . 11  r . Dari tabel r diperoleh 344 .  tabel r . Karena tabel 11 r r  maka soal tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran 8.

3.5.2.3 Daya Pembeda

Teknik yang digunakan untuk menghitung signifikansi daya pembeda untuk tes berbentuk uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata mean yaitu antara mean kelompok atas dan mean kelompok bawah untuk tiap- tiap item soal. Rumus yang digunakan untuk menghitung signifikansi daya pembeda adalah sebagai berikut. 1 2 2 2 1 2 1       n n X X X X t Arifin, 2012: 264 dengan t : daya pembeda, 1 X : rata-rata dari kelompok atas, 2 X : rata-rata dari kelompok bawah,  2 1 X : jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas, 2 2  X : jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah, n : N  27 , dan N : banyak peserta tes. Arifin menyatakan bahwa jika hitung t tabel t dengan derajat kebebasan = 1 n 1 n 2 1    dengan taraf signifikasi 5, maka daya pembeda soal tersebut signifikan. Untuk 5   dan 16 1 1 2 1      n n df , didapatkan nilai 12 , 2  tabel t . Berdasarkan perhitungan signifikansi daya pembeda soal diperoleh kesimpulan bahwa dari enam butir soal yang diujicobakan, hanya 5 soal yang memiliki daya pembeda signifikan karena tabel hitung t t  . Perhitungan daya pembeda butir soal dapat dilihat pada lampiran 8.

3.5.2.4 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dalam bentuk indeks Arifin,2012:134-135. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar . Untuk menghitung tingkat kesukaran bentuk soal, kita dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus sebagai berikut. Tulis x i : data ke-i, k: ukuran data, dan  i x rata-rata data ke-i. Jelas k x x k i i i    1 b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus: i i i y x TK  dengan TK : tingkat kesukaran soal ke-i dan y : skor maksimum soal ke-i. c. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut: Tabel 3.1. Kriteria Tingkat Kesukaran Nilai TK Keterangan 0,00 0,31 soal tergolong sukar 0,31 0,71 soal tergolong sedang 0,71  1,00 soal tergolong mudah Berdasarkan perhitungan taraf kesukaran soal, didapatkan empat soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 1, 2, 3, dan 4, serta dua soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 5 dan 6. Perhitungan taraf kesukaran soal dapat dilihat pada lampiran 8. Dalam penelitian ini, butir soal yang akan diambil untuk diujikan pada peserta didik pada kelompok sampel adalah item soal yang valid, reliabel, memiliki tingkat kesukaran mudah, sedang, atau sukar, dan memiliki daya pembeda yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen, hanya 5 soal yang dipakai. Instrumen yang dikembangkan sebanyak 6 butir soal, setelah diujicobakan hanya digunakan 5 butir soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, dan 5.

3.6 Teknik Analisis Data