Validitas Skala Motivasi Reliabilitas Skala Motivasi

8 Menulis butir soal. 9 Mengujicobakan soal instrumen. 10 Menganalisis hasil uji coba dalam hal reliabilitas, validitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda tiap-tiap butir soal. 11 Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah dilakukan.

3.5 Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan pada penelitian terlebih dahulu instrumen tersebut diujicobakan pada kelas uji coba. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instumen. 3.5.1 Instrumen Skala Motivasi 3.5.1.1 Konsultasi Ahli Konsultasi ahli dilakukan sebelum skala motivasi diuji cobakan kepada peserta didik untuk mengetahui apakah skala motivasi yang akan digunakan layak atau tidak. Hal ini dilakukan guna meminimalisir item-item yang tidak berfungsi.

3.5.1.2 Validitas Skala Motivasi

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk menghitung validitas skala dalam Azwar 2011: 100 dapat digunakan rumus korelasi product-moment sebagai berikut: Keterangan: XY r : koefisien korelasi tiap item, N: banyaknya subjek uji coba,  X : jumlah skor item,  Y : jumlah skor total,  2 X : jumlah kuadrat skor item,  2 Y : jumlah kuadrat skor total,  XY : jumlah perkalian skor item dan skor total. Interpretasi koefisien validitas suatu skala bersifat relatif karena tidak ada batasan universal yang menunjuk pada angka minimal yang harus dipenuhi. Menurut Cronbach Azwar, 2011: 103 tinggi koefisien validitas yang dianggap memuaskan adalah yang tertinggi yang dapat diperoleh. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan kriteria jika 344 , r xy   tabel r , maka butir tersebut valid. Berdasarkan perhitungan butir skala motivasi sebanyak 35 butir soal, semua butir dinyatakan valid. Perhitungan validitas skala motivasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.

3.5.1.3 Reliabilitas Skala Motivasi

Menurut Arifin 2012: 258, reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Artinya, reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, dimana suatu tes dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas tes berbentuk uraian adalah rumus Alpha sebagai berikut.                    2 2 11 1 . 1 x i n n r   Arifin, 2012: 264 Dengan 11 r : reliabilitas yang dicari, n : jumlah butir soal,  2 i  : jumlah varians skor tiap-tiap item, dan  2 t  : varians total. Tingginya koefisien reliabilitas suatu skala menentukan sejauh mana orang boleh dan bersedia mempercayai skor hasil tes tersebut. Karena keterpercayaan bersifat relatif, signifikansi koefisien reliabilitas pun bersifat relatif, tergantung kepada penilai atau pemakai tes itu sendiri untuk menentukan apakah suatu koefisien reliabilitas sudah cukup memuaskan bagi keperluannya atau belum. Setelah dilakukan perhitungan koefisien reliabilitas pada tes uji coba skala motivasi diperoleh 9 , 11  r perhitungan reliabilitas uji coba skala motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 14. Hal ini menunjukan perbedaan variasi yang tampak pada skor skala tersebut mampu mencerminkan 90 dari variasi yang terjadi pada skor murni kelompok subjek yang bersangkutan. Dapat pula dikatakan bahwa 10 dari perbedaan skor yang tampak disebabkan oleh variasi error atau kesalahan pengukuran tersebut. Berdasarkan analisis validitas dan reliabilitas dapat diperoleh bahwa semua butir skala motivasi dapat dipakai. 3.5.2 Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

3.5.2.1 Analisis Validitas Item