Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik pada Materi Segiempat

4 Pendidik hendaknya memberi motivasi kepada peserta didik untuk selalu mengandalkan kemampuan diri sendiri bukan menggantungkan diri pada orang lain.

4.2.2 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik pada Materi Segiempat

Berdasarkan hasil analisis nilai ulangan sudut dan garis sejajar diperoleh bahwa peserta didik yang diambil sebagai sampel dalam penelitian berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Hal ini berarti sampel berasal dari kondisi atau keadaan yang sama. Kemudian dipilih 71 peserta didik yang terdiri dari 35 peserta didik pada kelas VIIA sebagai kelompok ekperimen yang dikenai pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning berbantuan CD pembelajaran dan 36 peserta didik pada kelas VIIC sebagai kelompok kontrol yang diberi pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Berdasarkan hasil uji ketuntasan belajar, beberapa peserta didik yang dikenai pendekatan Problem Based Learning berbantuan CD pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar yang didasarkan pada KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan di SMP N 2 Kedungwuni untuk mata pelajaran matematika khususnya pada materi pokok segiempat yaitu 69. Persentase peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 88,6. Berdasarkan uji proporsi yang peneliti lakukan, diperoleh bahwa proporsi peserta didik yang tuntas belajar lebih dari 75. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning berbantuan CD pembelajaran mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu telah memenuhi KKM sebesar 75. Di antara kedua kelas, terlihat bahwa pada kelas yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan konvensional memiliki varians yang lebih besar. Hal itu berarti kemampuan peserta didik pada kelas tersebut setelah pembelajaran cenderung lebih bervariasi dibandingkan dengan kelas yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning berbantuan CD pembelajaran meskipun tidak signifikan. Hasil belajar pada aspek kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang dikenai pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning berbantuan CD pembelajaran lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik dengan pendekatan konvensional. Berdasarkan perhitungan uji kesamaan rata-rata, diperoleh rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematik kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini dikarenakan, dalam pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning, peserta didik terlihat lebih aktif dan cenderung siap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan mempelajari terlebih dahulu topik yang akan dibahas. Guru tidak sekadar memberikan pengetahuan kepada peserta didik tetapi juga memfasilitasi peserta didik untuk membangun pengetahuannya sendiri sehingga membawa peserta didik pada proses pencarian solusi dari masalah yang diberikan oleh guru. Kemungkinan faktor-faktor yang menjadi penyebab perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematik antara peserta didik yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning berbantuan CD pembelajaran dibandingkan dengan peserta didik yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan konvensional adalah sebagai berikut. 1 Pada pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning berbantuan CD pembelajaran, guru menyediakan pengalaman belajar yang dirancang untuk membantu peserta didik dalam memahami materi dan membangun pengetahuannya sendiri dengan pendampingan guru. Akibatnya, peserta didik lebih mudah mengingat materi yang telah dipelajari. Pada pembelajaran dengan pendekatan konvensional, siswa cenderung pasif dalam menerima materi. 2 Melalui pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning berbantuan CD pembelajaran, pembelajaran lebih menarik sehingga peserta didik lebih bersemangat dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik menjadi lebih aktif dalam menyampaikan gagasan atau pendapat serta menangggapi pendapat temannya. Pada pembelajaran dengan pendekatan konvensional, guru menerangkan dan membahas soal secara klasikal sehingga cenderung membosankan dan menurunkan motivasi belajar peserta didik. 3 Dalam pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning berbantuan CD pembelajaran, peserta didik lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan masalah- masalah tersebut dengan temannya. Melalui diskusi akan terjalin komunikasi dimana peserta didik saling berbagi ide serta pendapat, misalnya dalam menentukanmemilih strategi penyelesaian masalah yang diberikan guru. Melalui diskusi akan terjadi elaborasi kognitif yang baik, sehingga dapat meningkatkan daya nalar, keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dan memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik memiliki pengaruh yang signifikan antara keduanya. Hal ini berarti ada efek antara motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan tingkat kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki motivasi yang tinggi cenderung memiliki kemampuan berpikir kreatif matematik yang lebih baik.

4.2.3 Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran