Berdasarkan latar belakang diatas, penulis belum menemukan adanya penelitian mengenai kandungan MerkuriHg dan KadmiumCd pada jenis-jenis
ikan asin yang di produksi di kelurahan Bahari yang sumber ikan sebelum diasinkan berasal dari perairan Belawan. Dalam hal ini penulis ingin melihat
kandungan Merkuri Hg dan KadmiumCd pada beberapa jenis ikan asin yang di produksi di kelurahan bahari kecamatan Medan Belawan.
1.2 Perumusan Masalah
Pengolahan ikan dengan penggaraman merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan ikan akan tetapi tidak menghilangkan kandungan logam
berat yang terdapat pada ikan tersebut. Dalam hal ini perlu diketahui berapa kadar Merkuri Hg dan Kadmium Cd pada beberapa jenis ikan asin yang di produksi
di kelurahan bahari kecamatan Medan Belawan.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui kadar Merkuri Hg pada ikan asin Lemuru Sardinella aurita, Ikan asin Gelama Pseudoceina amoyensis, ikan
asin kresek Tryssa Mystax, ikan asin kembung Rastrelliger kanagurta, dan ikan asin cincaru Eleutherona tetradactylum yang di
produksi di kelurahan bahari kecamatan Medan Belawan. 2. Untuk mengetahui kadar Kadmium Cd pada ikan asin Lemuru
Sardinella aurita, Ikan asin Gelama Pseudoceina amoyensis, ikan asin kresek Tryssa Mystax, ikan asin kembung Rastrelliger
Universitas Sumatera Utara
kanagurta, dan ikan asin cincaru Eleutherona tetradactylum pada yang di produksi di kelurahan bahari kecamatan Medan Belawan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kadar Merkuri Hg yang ada pada beberapa jenis ikan asin tersebut apakah memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat
yang telah ditetapkan oleh Badan POM NOMOR HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009
2. Untuk mengetahui kadar Kadmium Cd yang ada pada beberapa jenis ikan asin tersebut apakah memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat
yang telah ditetapkan oleh Badan POM NOMOR HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi bagi konsumen untuk mengetahui keamanan
mengkonsumsi berbagai jenis ikan asin. 2.
Memberikan informasi dan bahan masukan bagi Dinas Kesehatan, Badan POM tentang pencemaran logam berat pada makanan hasil laut.
3. Sebagai informasi untuk memperkaya ilmu pengetahuan yang dapat
digunakan untuk mendukung penelitian lainnya.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ruang Lingkup Lingkungan
Lingkungan merupakan media atau suatu areal, tempat atau wilayah yang di dalamnya terdapat bermacam-macam bentuk aktivitas yang berasal dari
ornamen-ornamen penyusunnya. Ornamen-ornamen yang ada dalam dan membentuk lingkungan, merupakan suatu bentuk sistem yang saling mengikat,
saling menyokong kehidupan mereka. Keadaan yang saling mengikat sering menyebabkan ketidakseimbangan dalam lingkungan yang sering disebut keadaan
tercemar. Lingkungan dikatakan tercemar sebagai akibat masuk dan atau dimasukkannya suatu zat atau benda asing ke dalam tatananan lingkungan itu.
Perubahan sebagai akibat dari kemasukkan benda asing itu, memberikan pengaruh dampak buruk terhadap organisme yang sudah ada dan hidup dengan baik dalam
tatanan lingkungan tersebut Palar,2008. Perubahannya yang terjadi pada lingkungan juga merupakan akibat dari
adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan. Interaksi yang terjadi antara manusia dengan lingkungan tidak selalu mendapatkan keuntungan, tetapi bisa
juga mendapatkan kerugian Soemirat,2009. Perubahan dalam lingkungan sebagai akibat dari adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan
menyebabkan banyak hal terjadi. Salah satunya ialah adanya limbah yang memberikan perubahan pada lingkungan dan perubahan tersebut tentunya
Universitas Sumatera Utara
memberi dampak pada manusia. Menurut Palar 2008 Limbah dapat digolongkan atas beberapa jenis yaitu :
a. Limbah berdasarkan jenis yaitu limbah padat dan limbah cair.
b. Limbah berdasarkan pada sifatnya yaitu limbah organik dan limbah an-
organik. c.
Limbah berdasarkan pada sumbernya yaitu limbah rumah tangga domestik dan limbah industri.
2.2 Ikan Asin