Latar Belakang Analisis Kandungan Merkuri (Hg) dan Kadmium (Cd) pada Beberapa Jenis Ikan Asin yang di Produksi di Kelurahan Bahari Kecamatan Medan Belawan tahun 2015

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang luas akan wilayah perairan laut dan perairan darat dibandingkan dengan negara Asean lainnya. Adapun sumber daya yang dihasilkan di wilayah perairan laut adalah ikan dan hasil perikanan lainnya. Oleh karena luasnya perairan laut yang menjadikan produksi akan hasil perikanan tinggi, pemerintah mengintensifkan usaha penangkapan dan budidaya perikanan dalam upaya meningkatkan devisa negara yang lebih besar. Usaha ataupun program yang dibuat pemerintah dalam rangka meningkatkan devisa negara tersebut tidak akan berguna apabila tidak diberikannya pengetahuan tentang penanganan ikan setelah penangkapan dan pemanenan Junianto,2003. Ikan merupakan salah satu sumber penghasilan dari perikanan bagi masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di pinggir laut. Ikan juga salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat dan harganya murah. Oleh karena itu selain dalam bentuk segar ikan juga dikonsumsi dalam bentuk diawetkan. Pengolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa itu yang membuat masyarakat lebih banyak mengkonsumsi ikan daripada daging. Salah satu bentuk pengolahan ikan yaitu penggaraman ikan yang merupakan pengetahuan tradisional yang sudah turun temurun sudah ada di Indonesia Urip,2000. Ikan merupakan produk yang memiliki karakteristik mudah rusak dan mudah membusuk sehingga perlu menambahakan garam sebagai upaya untuk Universitas Sumatera Utara menghambat atau menghentikan aktivitas mikroorganisme pembusuk Rahardi,dkk,2001. Proses pembusukan ikan tidak bisa dihindari tetapi bisa untuk dihambat. Mikroba akan berkembang dengan cepat apabila kondisi lingkungan mendukung untuk hidup dan tersedia bahan makanan yang dibutuhkan. Sehingga untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan menciptakan kondisi lingkungan yang bisa mematikan mikroba salah satunya dengan penambahan garam Siregar,1995. Penggaraman pada ikan bertujuan untuk menghambat, mencegah, dan menghentikan ikan dari proses pembusukan tidak mengurangi dan menghilangkan kandungan logam berat yang terdapat pada ikan tersebut. Logam berat pada lingkungan mempunyai sifat tidak bisa dihancurkan non-degradable oleh organisme hidup yang ada di lingkungan sehingga logam-logam tersebut terakumulasi ke lingkungan, terutama di dasar perairan dan membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik Palar,2008. Logam berat yang larut dalam air akan terserap oleh mikroorganisme yang kemudian akan dimakan oleh ikan sehingga akhirnya akan terjadi bioakumulasi dan biomanifikasi pada ikan tersebut, yang pada akhirnya ikan tersebut meskipun dilakukan pengolahan tidak akan menghilangkan kadar logam yang terkandung pada ikan tersebut akan dimakan oleh manusia Budiono,2002. Kandungan logam berat dalam ikan erat kaitannya dengan pembuangan limbah industri di sekitar tempat hidup ikan tersebut, seperti sungai, danau, dan laut Supriyanto,2007. Air sungai yang mengalir ke laut sering tercemar oleh komponen-komponen anorganik yang diantaranya berbagai logam berat. Universitas Sumatera Utara Penggunaan logam-logam berat tersebut dalam berbagai keperluan sehari-hari telah secara langsung maupun tidak langsung, atau sengaja atau tidak sengaja, telah mencemari lingkungan melebihi batas yang berbahaya bagi kehidupan lingkungan. Logam-logam yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutama adalah merkuri Hg, timbal Pb, arsenik As, Kadmium Cd, khromium Cr dan nikel Ni. Logam-logam tersebut diketahui dapat mengumpul di dalam suatu organisme, dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi Fardiaz ,1992. Dalam penelitian Irvina tahun 2010 mengenai kandungan logam berat berdasarkan ukuran sampel pada ikan Gulama didapatkan bahwa rata-rata kandungan logam berat Cd, Cu, Pb, dan Zn secara umum ikan yang berukuran kecil menunjukan kandungan logam berat yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan yang berukuran besar. Hal ini sesuai dengan pendapat Leung at alldalam Panjaitan,2006 yang menyatakan bahwa kecilnya kandungan logam berat yang terakumulasi pada suatu organisme yang berukuran besar disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan laju pertumbuhan, kecepatan merabolisme, tingkat sensitivitas tubuh terhadap pemasukan logam berat tertentu dan kebutuhan fisiologis terhadap logam berat. Al Yousuf et all 2000 juga mengemukakan bahwa kandungan logam akan sedikit berkurang dengan meningkatnya ukuran ikan. Menurut Widowati,dkk 2008 tingkat toksisitas logam berat terhadap hewan air dan manusia mulai dari yang paling toksik adalah merkuriHg dan kadmiumCd. Merkuri di air akan dikonversi menjadi metil merkuri yang Universitas Sumatera Utara terdapat pada ikan dan kerang-kerangan akan masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam tubuh manusia, merkuri ini akan diretensi dalam jaringan otak dan menimbulkan gangguan neurotoksik Winarno,1991. Sedangkan menurut Watts dalam Istrani 2014 kadmiumCd dapat terakumulasi dalam tubuh manusia serta baru dapat keluar dalam tubuh , tetapi dengan waktu tunggu berkisar antara 20-30 tahun lamanya. Efek dalam tubuh beragam, mulai daari hipertansi sampai kanker. Laut belawan merupakan salah satu muara buangan limbah industri logam yang berdomisili di sepanjang alur sungai Deli sebelah Utara Kotamadya Medan. Hal ini disebabkan di daerah aliran sungai ini, mulai dari daerah kecamatan Medan Timur sampai kecamatan Medan Belawan terdapat beberapa industri yang merupakan kontributor utama logam berat Azhar,2004. Logam berat yang terdapat pada laut belawan secara tidak langsung akan terakumulasi pada ikan dan akan tentunya ikan tersebut akan dikonsumsi oleh manusia yang mana efeknya akan mengganggu kesehatan manusia. Kasus keracunan makanan akibat logam berat pernah terjadi di Minamata Jepang tahun 1953-1960. Merkuri adalah limbah cair yang terbuang ke laut, dengan adanya Methanobacterium ommenlanski maka senyawa merkuri anorganik diubah menjadi metil merkuri yang dikonsumsi oleh ikan dan kerang di daerah tersebut dan selanjutnya ikan dan kerang tersebut dikonsumsi masyarakat minamata Polson,1997. Berdasarkan hasil penelitian Muchlisyam 1998 dalam Nauli tentang analisis pencemaran logam berat pada ikan asin kepala batupseudoceina amoyensis dari hasil nelayan tradisional di daerah laut belawan, menunjukan bahwa ikan asin kepala batu telah tercemar logam Cu sebesar 3,470-6,305 ppm, logam Cd 0,685- Universitas Sumatera Utara 0,910 ppm, logam Pb 8,910-16,710 ppm sedangkan logam Hg tidak terdeteksi.dari keempat logam yang diperiksa ternyata logam Cd dan Pb melebihi persyaratan kadar yang diperbolehkan Departemen Kesehatan RI. Sedangkan pada tahun 2000, Pusat Penelitian Lingkungan Lembaga Penelitian USU Medan melakukan penelitian tentang kandungan logam Pb pada bahan baku pembuatan ikan asin kepala batu Pseudoceina amoyensis di pesisir Belawan kota Medan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan asin kepala batu segar tercemar dengan logam Cd berkisar antara 0,2772-0,2891 ppm dan logam Pb 2,43-2,49 ppm. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa ikan asin kepala batu segar melebihi batas yang diizinkan Dirjen POM RI yaitu sebesar 0,2 ppm dan sebesar 2 ppm Urip,2000. Upaya penurunan kadar logam berat dapat dilakukakan dengan perendaman larutan asam. Hal ini disebabkan karena larutan asam dapat merusak ikatan kompleks logam protein. Berdasarkan penelitian Ella Salamah 1997 perendaman ikan bandeng dengan menggunakan larutan cuka, jeruk nipis, dan asam jawa dapat menurunkan Timbal Pb, meningkatkan protein, dan meningkatkan kadar air. Kelurahan Bahari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Medan Belawan. Kelurahan bahari memiliki beberapa lingkungan yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai nelayan. Lingkungan atau kampung kurnia merupakan lingkungan yang berada di kelurahan Bahari. Selain nelayan warga di lingkungan kurnia juga memproduksi ikan asin yang sudah dimulai sejak tahun 90-an. Warga tersebut memproduksi ikan yang berasal dari tempat pelelangan ikan yang disalurkan melalui agen-agen. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan latar belakang diatas, penulis belum menemukan adanya penelitian mengenai kandungan MerkuriHg dan KadmiumCd pada jenis-jenis ikan asin yang di produksi di kelurahan Bahari yang sumber ikan sebelum diasinkan berasal dari perairan Belawan. Dalam hal ini penulis ingin melihat kandungan Merkuri Hg dan KadmiumCd pada beberapa jenis ikan asin yang di produksi di kelurahan bahari kecamatan Medan Belawan.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

5 131 146

Kandungan Logam Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Merkuri (Hg) pada Air dan Komunitas Ikan di Daerah Aliran Sungai Percut

3 140 76

Potensi Pengembangan Usaha Ikan Asin Di Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.

7 79 91

Analisis Tataniaga Ikan Asin Di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kotamadya Medan

6 75 99

Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

0 0 41

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

0 0 9

ANALISIS KANDUNGAN CADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb) DAN FORMALDEHID PADA BEBERAPA IKAN SEGAR DI KUB (KELOMPOK USAHA BERSAMA) BELAWAN, KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Lingkungan - Analisis Kandungan Merkuri (Hg) dan Kadmium (Cd) pada Beberapa Jenis Ikan Asin yang di Produksi di Kelurahan Bahari Kecamatan Medan Belawan tahun 2015

0 0 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Kandungan Merkuri (Hg) dan Kadmium (Cd) pada Beberapa Jenis Ikan Asin yang di Produksi di Kelurahan Bahari Kecamatan Medan Belawan tahun 2015

0 0 7

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) DAN KADMIUM (Cd) PADA BEBERAPA JENIS IKAN ASIN YANG DI PRODUKSI DI KELURAHAN BAHARI KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN 2015

0 0 14