Kondisi Fisik Kawasan Potensi Kawasan Aksesibilitas

4.2. Taman Wisata Alam Pulau Bakut 4.2.1. Sejarah Singkat Kawasan Taman Wisata Alam TWA Pulau Bakut merupakan pulau seluas 18,70 hektar yang terletak di tengah sungai Barito, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, propinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2002 TWA Pulau Bakut diusulkan oleh Bupati Barito Kuala untuk menjadi Kawasan Hutan Wisata Pula u Bakut dengan surat No.522018Hutbun tanggal 25 Januari 2002. Dukungan Gubernur Kalimantan Selatan terhadap usulan Bupati Barito Kuala diwujudkan melalui Surat Gubernur Kalsel No.660107A.SekrBapedalda tanggal 11 Maret 2002 perihal usul penunjukan kawasan Hutan Wisata Pulau Bakut. Pada tahun 2003, ditunjuk dengan SK. Menhut No. 140Kpts-II2003 tanggal 21 April 2003 seluas 18,70 ha. Di TWA Pulau Bakut juga terdapat perlindungan satwa liar diantaranya bekantan Nasalis Larvatus dan perwakilan tipe ekosistem mangrove.

4.2.2. Kondisi Fisik Kawasan

Kawasan TW A Pulau Bakut memiliki tofografi datar dengan ketinggian minimum 0 meter di atas permukaan laut mdpl dan tinggi maksimum 0 mdpl serta dipengaruhi oleh pasang surut sungai Barito. Kondisi tanah di TWA Pulau Bakut sebagian besar berawa dan selalu berlumpur, tersusun dari batuan sedimen jenis aluvium undak dan terumbu koral berupa pasir dan kerikil. Memiliki iklim tipe B Tipe iklim Schmidt dan Ferguson, dengan curah hujan rata-rata 2.500 mmtahun, kelembaban rata-rata 80 dan kisaran suhu rata-rata 27° C BKSDA KALSEL, 2004.

4.2.3. Potensi Kawasan

TWA Pulau Bakut memiliki tipe ekosistem hutan rawa mangrove dengan potensi flora, potensi fauna dan potensi wisata yang menarik. Potensi flora yang dimiliki terdiri dari rambai atau pedada Sonneratia caseolaris , api-api Avicennia marina, jingah Gluta rengas, panggang Ficus retusa , pulantan Alstonia pnematophora, nipah Nypa fruticans, pandan Pandanus tectoricus, jeruju Acanthus ilicifolius, piai Acrostichum aureum, dan lain- lain. Potensi fauna yang dimiliki diantaranya jenis ma malia yaitu bekantan Nasalis larvatus, bajing tanah Lariscus insignis, dan lain- lain. Terdapat beberapa jenis aves diantaranya raja udang biru Halycon chloris, elang bondol Haliastur indus, sikatan atau kipasan Rhipidura javanica, raja udang Alcedo meniting , dan lain- lain, serta beberapa jenis reptilia diantaranya ular sanca Phyton reticulatus, ular air Homolopsus buccata, kadal Mabouya multifasciata , biawak Varanus salvator, dan lain- lain. Adapun potensi wisata yang dimiliki TWA Pulau Bakut adalah wisata alam hutan mangrove, wisata alam sungai air, dan yang menjadi daya tarik tersendiri adalah Pulau Bakut terletak tepat di bawah Jembatan Barito yang merupakan jembatan terpanjang si Indonesia ± 1.200 m BKSDA KALSEL, 2004.

4.2.4. Aksesibilitas

TWA Pulau Bakut terletak sekitar 15 km dari kota Banjarmasin dan dapat ditempuh melalui jalan darat dengan berbagai jenis kendaraan ataupun melalui transportasi air dengan perahu klotok, speedboat, dan lain- lain. Dari pelabuhan kuin ± 45 menit menuju ke arah hulu melintasi ujung Pulau Kembang, Pasar Terapung, Pulau Alalak dan Pulau Muara Anjir.

4.3. Taman Wisata Alam Pleihari Tanah Laut