Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan: 1. Berdasarkan hasil analisa data meliputi aspek sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya ekonomi, dapat diketahui: • Potensi dan kondisi sumberdaya alam di TWA Pulau Kembang secara umum masih cukup baik untuk diselenggarakannya kegiatan ekowisata. • Pengembangan kawasan ekowisata Pulau Kembang layak feasible untuk diusahakan melalui kerjasama antara pihak pengelola dengan pihak pemerintah, investor dan masyarakat lokal. • Persepsi masyarakat sekitar kawasan terhadap kondisi lingkungan termasuk dalam kategori baik, sedangkan untuk sarana dan prasarana secara umum dalam kategori cukup dan kurang. • Persepsi pengunjung terhadap kondisi lingkungan termasuk dalam kategori baik, sedangkan untuk sarana dan prasarana secara umum termasuk dalam kategori cukup, kurang dan sangat kurang. • Dalam pengembangan kawasan ekowisata Pulau Kembang perlu koordinasi yang jelas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak pengelola, investor dan masyarakat sekitar kawasan. 2. Dari hasil analisis strategis dengan matriks SWOT dan QSPM diperoleh lima alternatif strategi yang layak untuk diimplementasikan dalam rangka pengembangan kawasan Pulau Kembang, yaitu: • Peningkatan kualitas sumberdaya manusia. • Promosi wisata berwawasan lingkungan melalui berbagai media, pengunjung yang datang dan kerjasama dengan berbagai instansi terkait. • Pembangunan sarana dan prasarana ekowisata. • Mengoptimalkan fungsi TWA melalui pihak pengelola, masyarakat lokal dan investor dengan mengajukan kredit untuk pengembangan kawasan ekowisata. • Penerapan konsep manajemen strategis dalam mengelola kawasan ekowisata Pulau Kembang.

6.2. Saran

Untuk pengelolaan dan pengembangan kegiatan ekowisata di kawasan Pulau Kembang, saran yang dapat diberikan: 1. Membangun pusat sumber informasi terpadu tentang kondisi lingkungan dan sosialisasi program ekowisata untuk masyarakat sekitar Pulau Kembang. 2. Pengembangan paket-paket wisata sebagai daya tarik penunjang ekowisata, seperti berperahu menyusuri sungaiboating along riverways, memancing, homestay untuk melihat berbagai kegiatan dan budaya masyarakat pesisir serta mengikutsertakan ekowisatawan dalam pembuatan kerajinanhandycraft. 3. Percepatan pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekowisata, seperti sarana transportasi, komunikasi, akomodasi dan pengadaan air bersih. 4. Mengadakan penelitian lanjutan tentang rencana pengelolaan kawasan ekowisata Pulau Kembang untuk periode selanjutnya terutama mengenai kajian daya dukung lingkungan. DAFTAR PUSTAKA Agenda 21. 1992. The Travel Tourism Industry: Towards Environmentaly Sustainable Development . WTTC. WTO. The Earth Council. Aksornkoae, S. 1993. Ecology and management of mangroves. IUCN. Bangkok. Thailand. Anonymous. 2002. Data dan Informasi Kehutanan Propinsi Kalimantan Selatan. http:www.dephut.go.idINFORMASIINFPROPINF-KSEL.pdf. Anonymous. 2005. Asyiknya Berwisata Alam. Reader’s Digest Indonesia Vol. 3 No. 07. Sarana Media Internasional. Jakarta. Bahar, A. 2004. Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Ekosistem Mangrove untuk Pengembangan Ekowisata di Gugus Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Tesis. Program Studi Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Pasca Sarjana. IPB. Bogor. Bengen, D. G. 2001. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pedoman Teknis. PKSPL. IPB. Bogor. Bengen, D. G. 2001. Sinopsis Ekosistem Dan Sumberdaya Alam Pesisir Dan Laut.Cetakan Kedua. PKSPL. IPB. Bogor. Bengen, D. G. 2002. Pengembangan Konsep Daya Dukung dalam Pengelolaan Lingkungan Pulau-pulau Kecil Laporan Akhir. Kantor Meneg LH dan FPIK. IPB. Bogor. BKSDA Kalsel. 2004. Kawasan Konservasi Di Kalimantan Selatan Tahun 2004. Departemen Kehutanan. Banjarbaru. Kalimantan Selatan. Brower, J. E dan J. H. Zar. 1977. Field and laboratory methods for general ecology . W. M. Brown Comp Pub. Dubuque. Iowa. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2005. Kabupaten Barito Kuala Dalam Angka. BAPPEDA Kabupaten Barito Kuala. Kalimantan Selatan. Caccomo, J. L. and Promchanya, A. 2007. Ecotourism and Environmental Education: Opportunities and Constrains for Sustainability. Case study in Phuket Island . Thailand. Choy, D. L. C. and Heilbronn, K. 1996. Ecotourism: An Annotated Bibliography, Research Report South ROC and Commenwealth Departement of Tourism. Colijn, E. 2001. Pulau Kaget Nature Reserve. http:www.nature-conservation.or.idkaget.html. Dahuri, R. 1998. Pendekatan Ekonomi-Ekologis Pembangunan Pulau-pulau Kecil Berkelanjutan in Prosiding Seminar dan Lokakarya Pengelolaan Pulau-pulau Kecil di Indonesia. Kerjasama Departemen Dalam Negeri, Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Kawasan-TPSA BPPT-Coastal Resources Management Project CRMP USAID. Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S. P., Sitepu, M. J. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Dan La utan Secara Terpadu. Cetakan Ketiga. Pradnya Paramita. Jakarta. David, F. R. 2004. Manajemen Strategis: Konsep. PT. INDEKS. Jakarta. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Barito Kuala. 2005. Laporan Tahunan Pertumbuhan Penduduk. BAPPEDA Kabupaten Barito Kuala. Kalimantan Selatan. Edwards, S. F. 1987. An Introduction to Coastal Zone Economics: Concepts, Methods, and Case Studies. Taylor and Francis Publishing. New York. United States of America. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. Hidayati, D., Mujiyani, Rachmawati, L., Zaelani, A. 2003. Ekowisata: Pembelajaran dari Kalimantan Timur. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Ibrahim, M. Y. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Cetakan Kedua. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Kantor Kecamatan Alalak. 2005. Luas Pemanfaatan Lahan. Kecamatan Alalak. Kabupaten Barito Kuala. Kalimantan Selatan. Kusmaryadi dan Sugiarto, E. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Silvius, M. J. dan Djuharsa, E. 2005. Pulau Kembang. http:www.arcbc.org.phwetlandsindonesiaidn_pul_kembang.htm. Soendjoto, M. A. 2002. Persebaran Bekantan Nasalis larvatus Di Kalimantan Selatan dan Masalah Pelestariannya. Makalah Falsafah Sains PPs 702. Program Pasca SarjanaS3. IPB. Bogor. http:rudyct.tripod.comsem2_012m_a_soendjoto.htm. Umar, Husein. 2004. Strategic Management in Action. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Yahya, R. P. 1999. Zonasi Pengembangan Ekoturisme Kawasan Mangrove yang Berkelanjutan di Laguna Segara Anakan Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah. Tesis. Program Studi Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Pasca Sarjana. IPB. Bogor. Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Makalah. Departemen MSP. FPIK. IPB Yoety, O. A. 1997. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa Bandung. Bandung. LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar jenis flora yang terdapat di TWA Pulau Kembang No. Nama Umum Nama Latin 1. Jingah Gluta rengas 2. Rambai Pedada Soneratia caseolaris 3. Panggang Ficus retusa 4. Pulantan Alstonia pnematophora 5. Api-api Avicenia marina 6. Nipah Nypa fruticans 7. Pandan Pandanus tectoricus 8. Jeruju Acanthus iliciofolius 9. Piai Acrostichum aureum 10. Merah Eugenea sp. 11. Manggis Hutan Garcinia sp. 12. Bakung Crinum asiaticum 13 Kait-kait Uncaria cordata 14. - Bambusa spiralis 15. Waru Laut Hibiscus tiliaceus Sumber: CV. Sinar Kencana 1997, BKSDA Kalsel 2004, Survei Lapangan 2005, Silvius dan Djuharsa 2005 Lampiran 2. Daftar jenis fauna yang terdapat di TWA Pulau Kembang No. Nama Umum Kelas Nama Latin 1. Keong Gondang Gastropoda Pila ampullaceal 2. Kepiting Bakau Mud Crabs Malacostraca Scylla serrata 3. Udang Windu Giant Tiger Prawn Malacostraca Penaeus monodon 4. Udang Putih Jerbung Banana Prawn Malacostraca Penaeus merguiensis 5. Timpakul Blodog Pisces Periopthalmus sp. 6. Jelawat Pisces Leptobarbus hoevenii 7. Patin Pisces Pangasius pangasius 8. Pipih atau Belida Pisces Notopetrus chitala 9. Baung Pisces Mystus nemurus 10. Sebelah Terompa Indian halibut Pisces Psettodes erumei 11. Kakap MerahBambangan Red Snappers Pisces Lutjanus malabaricus 12. Gulamah Tigawaja CroackersDrums Pisces Nibea albiflora 13. Belanak Pisces Mugil sp. 14. Kera Abu-abu Mamalia Macaca fascicularis 15. Bekantan Mamalia Nasalis larvatus 16. Hirangan Lutung Mamalia Prebytis cristata 17. Bajing Tanah Mamalia Lariscus insignis 18. Raja Udang Biru Aves Halycon chloris 19. Elang Bondol Aves Haliastur Indus 20. Sikatan Kipasan Aves Rhipidura javanica 21. Raja Udang Meninting Aves Alcedo meninting 22. Merbah cerukcuk Aves Pycnonotus goiavier 23. Punai bakau Aves Treron fulvicollis 24. Pipit Aves Taeniopygia guttata 25. Ular sanca Reptil Phyton reticulates 26. Ular air Reptil Homolopsus buccata 27. Kadal Reptil Mabouya multifasciata 28. Biawak Reptil Varanus salvator Sumber : CV. Sinar Kencana 1997, BKSDA Kalsel 2004, Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap Kalsel 2004, Survei Lapangan2005 Lampiran 3. Hasil pengamatan vegetasi mangrove di kawasan TWA Pulau Kembang Propinsi : Kalimantan Selatan Kabupaten : Barito Kuala Kecamatan : Alalak BulanTahun : November 2005 Stasiun Substasiun Pohon Anakan Semai Tipe Substrat Dampak 0 – 4 SP IND DB SP IND DB SP IND I. 1 Sonneratia caseolaris 4 94 - - - Sonneratia caseolaris 2 Berlumpur 3 Avicennia marina 2 59 - - - - - 2 Sonneratia caseolaris 7 89 - - - Avicennia marina 8 Berlumpur 2 3 Sonneratia caseolaris 3 54 - - - Avicennia marina 5 Berlumpur 2 Avicennia marina 5 57 - - - - - Jumlah 21 - 15 II. 1 Avicennia marina 9 41 - - - Avicennia marina 3 Berlumpur 3 Sonneratia caseolaris 4 87 - - - - - 2 Avicennia marina 5 42 Avicennia marina 5 Sonneratia caseolaris 5 Berlumpur 3 3 Sonneratia caseolaris 2 70 - - - - - Berlumpur 2 Jumlah 20 5 8 III. 1 Sonneratia caseolaris 17 48 - - - Sonneratia caseolaris 14 Berlumpur 2 2 Sonneratia caseolaris 11 40 Sonneratia caseolaris 7 - - Berlumpur 2 Avicennia marina 2 28 - - - - - 3 Avicennia marina 4 27 Avicennia marina 13 - - - Berlumpur 2 Jumlah 34 20 14 Sumber: Data Primer 2005 Keterangan: SP : Kode jenis tumbuhan mangrove IND : Jumlah tegakan tumbuhan mangrove DB : Diameter batang tumbuhan mangrove Pohon : Diameter 4 cm Anakan : Diameter 4 cm, Tinggi 1 m Semai : Tinggi 1 m Dampak : 0 = tidak ada dampak 1 = dampak ringan 2 = dampak sedang 3 = dampak berat 4 = dampak sangat berat Lampiran 4. Hasil analisa kualitas air di sekitar kawasan TWA Pulau Kembang Titik Sampel Parameter Fisika – Kimia Parameter Biologi Kekeruhan TDS TSS NH3 Fe Mn NO3 DO BOD pH Coliform S. Alalak, Jl. Brigjen H. Hasan Basri RT. 12 Kab. Banjarmasin 35 33 98 39.35 3.01 2.82 3.42 2.89 5.76 5 26000 S. Miai Luar RT. 3 No. 48 Kab. Banjarmasin 32 33 84 38.40 2.49 1.72 4.31 3.81 3.72 5 1100 S. Martapura, Jl. Seberang Mesjid RT. 5 Kab. Banjarmasin 24 55 9 22.25 1.78 0.92 2.64 2.89 5.76 5.5 26000 S. Martapura belakang Kantor Lurah Tunggul Irang Kab. Banjar 40 53 57 0.70 5.32 0.83 1.41 6.27 0.48 6 33000 Pertemuan S. Riam Kanan dan Riam Kiri depan Mesjid At Taqwa Kab. Banjar 70 58 3 5.30 6.56 0.73 1.39 7.62 0.87 5.5 350000 Persimpangan S. Barito dan S. Nagara depan kantor BRI Batola Kab. Barito Kuala 28 32 73 0.75 3.67 2.72 2.47 1.92 13.93 5 13000 S. Barito depan Pasar Wangkang Kab. Barito Kuala 54 18 122 81.95 4.13 2.78 3.13 3.47 1.33 5 110000 S. Barito, Jl. P. Wangkang Kab. Barito Kuala 55 18 157 80.30 4.14 1.90 3.03 4.44 10.6 5 23000 Baku Mutu Wisata Bahari 5 ntu 20 mgl Nihil 0.008 mgl 5 mgl 10 mgl 7 - 8.5 1000 MPN 100 ml Sumber: Balai Teknik Kesehatan Lingkun gan BTKL Banjarbaru, November 2005 Beradasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Lampiran 5. Kondisi sarana dan prasarana di areal pengusahaan pariwisata alam CV. Sinar Kencana di TWA Pulau Kembang No. Jenis Sarana Prasarana Fisik Volume Kondisi Keterangan

I. Fasilitas Penge lolaan