Aksesibilitas Sejarah Singkat Kawasan Kondisi Fisik Kawasan

bakau Rhizophora mucronata, langadai Bruguiera parviflora, api-api Avicennia marina, nipah Nypa fruticans, nyirih Xylocarpus granatum, rambai atau pedada Sonneratia caseolaris, tengar Ceriops tagal, tingi Ceriops sp., paku rawa Acrostichum aureum, jeruju Acanthus ilicifolius dan lain- lain. Potensi fauna yang dimiliki Cagar Alan ini diantaranya beberapa jenis mamalia, aves dan reptilia. Beberapa jenis mamalia diantaranya adalah bekantan Nasalis larvatus, monyet ekor panjang Macaca fascicularis, kijang Muntiacus muntjak , hirangan Presbytis cristata, bajing Callosciurus notatus, rusa Cervus unicolor, kancil Tragulus javanicus, napu Tragulus napu, landak Hystrix brachyura, beruang madu Helarctos malaynus, babi hutan Sus vitatus dan lain- lain. Beberapa jenis aves diantaranya bangau tontong Leptotilus javanicus , kowak merah Nyticorax caledonicus, elang laut perut putih Heliactus leucogaster, elang ikan Pandion haliactus, kuntul Egretta garzetta, kuntul kerbau Bulbucus ibis, elang bondol Haliastur indus, raja udang Halycon chloris, Pelargopsis capensis, dan Alcedo meniting dan lain. Beberapa jenis reptilia diantaranya buaya muara Crocodylus porosus, ular bakau Boiga dendrophylla , biawak Varanus salvator, kadal Mobouya sp. dan lain- lain BKSDA KALSEL, 2004.

4.4.4. Aksesibilitas

Cagar Alam Teluk Kelumpang, Selat Laut dan Selat Sebuku berjarak ± 250 km dari kota Banjarmasin melalui jalur transportasi darat. 4.5. Cagar Alam Gunung Kentawan

4.5.1. Sejarah Singkat Kawasan

Cagar Alam Gunung Kentawan merupakan kawasan daratan seluas 257,90 hektar yang terletak di kecamatan Loksado, kabupaten Hulu Sungai Selatan, propinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 1977 dilakukan peninjauan lapangan terhadap areal Gunung Kentawan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan rekomendasi bagi areal tersebut untuk dijadikan kawasan konservasi. Pada tahun 1979 areal tersebut ditunjuk sebagai cagar alam dengan SK Menteri Pertanian Nomor: 109KptsUm21979 tanggal 10 Febuari 1979 seluas 245 ha dan areal tersebut ditata batas pada tahun 1981. Pada tahun 1999, Cagar Alam Gunung Kentawan ditetapkan dengan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 336Kpts-II99 tanggal 24 Mei 1999 seluas 257,90 hektar. Sebagai kawasan konservasi, Cagar Alam Gunung Kentawan memiliki fungsi hidrologis yaitu sebagai daerah resapan air, perlindungan terhadap kerawanan erosi tanah bagi daerah sekitarnya, habitat satwa liar bekantan Nasalis larvatus , owa-owa Hylobates muelleri, kancil Tragulus napu, serta habitat berbagai jenis anggrek alam BKSDA KALSEL, 2004.

4.5.2. Kondisi Fisik Kawasan

Secara geografis kawasan Cagar Alam Gunung Kentawan berada pada posisi 115°29’ BT - 115°31’ BT dan 2° LS - 2°41’ LS. Kawasan ini memiliki tofografi yang bervariasi dari bergelombang sampai sangat curam. Tinggi minimum daerah ini 50 mdpl dan tinggi maksimum 480 mdpl pada Gunung Kentawan Laki. Kondisi tanah di kawasan ini merupakan tanah kompleks podsolik merah kuning, latosol dan litosol. Kondisi geologinya berupa pegunungan batuan endapan yang tidak teratur yang terbentuk dari batuan endapan kasar berupa batuan pasir, konglomerat dan lanau. Memiliki iklim tipe A Tipe iklim Schmidt dan Ferguson, dengan curah hujan rata-rata 2.621 mmtahun dan suhu antara 26° C - 29° C BKSDA KALSEL, 2004.

4.5.3. Potensi Kawasan