Potensi Kawasan Taman Wisata Alam Pleihari Tanah Laut

Dalam perkembangan selanjutnya, berbagai gangguan terhadap kawasan muncul sehingga areal berhutan mulai berkurang dan padang alang-alang semakin luas. Dengan keadaan yang demikian, timbul gangguan terhadap fungsi dan tujuan penunjukannya sebagai suaka margasatwa, sehingga pada tahun 1991 dilakukan evaluasi kondisi sumberdaya alam di kawasan ini. Berdasarkan laporan hasil evaluasi, kemudian dikeluarkan SK Menteri Kehutanan Nomor: 695Kpts-II1991 tanggal 11 Oktober 1991 tentang Perubahan Sebagian Kawasan Suaka Margasatwa Pleihari Tanah Laut di Kabupaten Pleihari, Propinsi Kalimantan Selatan seluas 35.000 ha menjadi Hutan Produksi Tetap seluas 27.500 ha, Suaka Margasatwa seluas 6000 ha dan Ta man Wisata Alam seluas 1.500 ha. Pada saat ini areal seluas ± 10 ha Pantai Batakan dikelola oleh PT. Batakan Wisata Permai.

4.3.2. Kondisi Fisik Kawasan

Secara geografis kawasan TWA Pleihari Tanah Laut berada pada posisi 114°37’ BT - 114°38’30’’ BT dan 4°4’ LS - 4°10’ LS. Kawasan ini memiliki tofografi datar dengan tinggi minimum 2 mdpl dan tinggi maksimum 15 mdpl. Kondisi tanah di kawasan ini sebagian besar aluvial dengan tekstur kasar sampai halus serta fisiografi datar. Kondisi geologinya terbagi dua yaitu daratan berawa air tawar dan daratan berpasir yang tidak tergenang tanah kering. Memiliki tipe iklim B tipe iklim Schmidt dan Ferguson dengan curah hujan rata-rata 2.624 mmtahun, kelembaban rata-rata 81 serta suhu rata-rata 27° C BKSDA KALSEL, 2004.

4.3.3. Potensi Kawasan

Tipe ekosistem di TWA Pleihari Tanah Laut terdiri atas hutan rawa air tawar, hutan mangrove dan hutan pantai. Potensi flora yang dimiliki hutan rawa air tawar diantaranya galam Melaleuca cajuputi, pulai atau pulantan Alstonia angustiloba, rengas Gluta renghas , jambu burung Cryptocarya tomentosa, belangiran Shorea belangeran , kapur naga Callophyllum soulatri, ketiau Ganua motleyana, jenis rumput rawa dan paku rawa: purun Lepironia mucronata dan piai Acrostichum aureum dan lain- lain. Potensi flora yang dimiliki hutan ma ngrove diantaranya rambai atau pedada Sonneratia caseolaris, api-api Avicennia sp., bakau Rhizophora sp., langadai Bruguiera parviflora, nyirih Xylocarpus granatum, nipah Nypa fruticans dan lain- lain. Adapun potensi flora yang dimiliki hutan pantai diantaranya cemara laut Casuarina equisetifolia, ketapang Terminalia catappa , putat Baringtonia racemosa, bungur Lagerstroemia speciosa, nyamplung Callophyllum inophyllum, pandan laut Pandanus tectorius dan lain- lain BKSDA KALSEL, 2004. Potensi fauna yang dimiliki TWA Pleihari Tanah Laut terdiri dari beberapa jenis mamalia diantaranya rusa payau Cervus unicolor, kijang Muntiacus muntjak, kancil Tragulus javanicus, hiranga n atau lutung Presbytis cristata , monyet ekor panjang Macaca fascicularis, bajing tanah Lariscus insignis , babi hutan Sus vittatus, kucing hutan Felis bengalensis dan lain- lain. Beberapa jenis aves diantaranya pecuk ular Anhinga melanogaster, kuntul kecil Egretta garzetta, kuntul kerbau Bubulcus ibis, trinil betis merah Tringa totanus , gajahan Numenius phaeopus, trinil pantai Actitis hypoleucos, camar atau dara laut Sterna sumatrana, elang bondol Haliastur indus, elang laut Haliaetus leucogaster, elang tikus Elanus caeruleus, burung madu Nectarinia jugularis , raja udang Pelargopsis capensis, raja udang biru Halycon chloris, kipasan Rhipidura javanica dan lain- lain. Beberapa jenis reptilia diantaranya biawak Varanus salvator, ular sawah Phyton reticulatus, penyu hijau Chelonia mydas, penyu sisik Eretmochelys imbricata dan lain- lain BKSDA KALSEL, 2004. Potensi wisata yang terdapat di TWA Pleihari Tanah Laut yaitu berupa pantai landai dengan hamparan pasir putih pasir kwarsa sepanjang ± 12 km merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Selain itu, yang menjadi daya tarik lainnya yaitu adanya ”Pesta Pantai” yang biasanya diselenggarakan setiap setahun sekali dan biasannya dihadiri ribuan pengunjung baik dari dalam daerah maupun luar daerah bahkan luar negeri.

4.3.4. Aksesibilitas