Tabel 1. Jenis, sumber data, alat dan bahan dalam penelitian
Data Jenis
Sumber Data Alat dan Bahan
Data fisika - kimia:
• Suhu udara
• Curah hujan
• Tofografi lahan
• Jenis substrat
• Kualitas air
Sekunder Sekunder
Sekunder Sekunder
Sekunder BMG Banjarmasin
BMG Banjarmasin Publikasi
Publikasi BTKL Banjarbaru
Alat tulis, bahan pustaka
Data biologi:
•
Vegetasi mangrove
•
Ikan
•
Moluska shellfish
•
Burung
Primersekunder Primersekunder
Primersekunder Primersekunder
InsituStudi pustaka InsituPublikasi
In situPublikasi In situPublikasi
Tali rafia, meteran, kompas, buku identifikasi
lapang, data sheet, kamera, alat tulis, peta, binokuler
Sosial, ekonomi dan budaya:
•
Demografi
• Persepsi
partisipasi masyarakat
•
Adatbudaya dan keagamaan
•
Kondisi pariwisata
•
Kondisi perikanan
•
Kebijakan pengelola
Sekunder Primer
Sekunder Sekunder
Sekunder Primersekunder
BPS Banjarmasin Wawancara, observasi, kuesioner
Dinas Pariwisata Dinas Pariwisata
Dinas Perikanan Wawancarastudi pustaka
Tape recorder , alat tulis,
kuesioner, bahan pustaka
3.3.2. Teknik Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan untuk mengetahui kondisi umum TWA Pulau
Kembang. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder.
1. Pengambilan data parameter fisika dan kimia
Pengambilan data parameter fisika kimia berupa suhu udara, curah hujan, tofografi lahan, jenis substrat, dan kualitas air dilakukan dengan cara
mengumpulkan data melalui publikasi dan berbagai instansi terkait antara lain: BMG Banjarmasin dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan BTKL Banjarbaru.
2. Pengukuran parameter biologi mangrove
Pengambilan data mangrove dilakukan pada daerah intertidal dengan tiga stasiun penga matan. Setiap stasiun terdiri atas 3 plot sebagai ulangan. Penentuan
stasiun ini dilihat berdasarkan karakteristik yang dimiliki daerah pengamatan dengan arah penentuan stasiun adalah tegak lurus garis pantai. Masing- masing
plot ulangan dalam stasiun berukuran 10 m x 10 m. Pada plot ukuran 10 x 10 m dilakukan penghitungan jumlah pohon atau tegakan dan pengukuran keliling
lingkar batang pohon. Di dalam plot tersebut dibuat petak berukuran 5 m x 5 m untuk menghitung jumlah anakan dan pengukuran keliling lingkar batang anakan
dan petak yang berukuran 1 x 1 m untuk menghitung jumlah semai.
Pengambilan data fauna mangrove ikan, moluska dan burung dilakukan dengan mencatat ciri-ciri setiap jenis yang ditemukan di Pulau Kembang
kemudian mencocokannya dengan buku identifikasi lapangan serta melalui publikasi tentang TWA Pulau Kembang.
3. Pengambilan data sosial dan ekonomi
• Data demografi
Data yang diambil berupa data jumlah, kepadatan, umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan penduduk di sekitar TWA Pulau Kembang. Data diperoleh melalui
wawancara langsung dengan penduduk lokal dan BPS Banjarmasin. •
Persepsi dan partisipasi masyarakat dan ekowisatawan Data yang diambil berupa persepsi dan partisipasi masyarakat lokal dan
ekowisatawan tentang TWA Pulau Kembang. Data dik umpulkan secara langsung di lokasi penelitian melalui wawancara, observasi langsung dan kuesioner.
• Adatbudaya, keagamaan dan kondisi pariwisata
Data diperoleh dari Dinas Pariwisata Propinsi Kalimantan Selatan. •
Kondis i perikanan Data diperoleh dari Dinas Perikanan Propinsi Kalimantan Selatan.
• Kebijakan pengelola
Data diperoleh dari hasil studi pustaka dan wawancara terhadap instansi pengelola TWA Pulau Kembang antara lain Balai Konservasi Sumberdaya Alam BKSDA
Banjarbaru yang mengawasi pengelolaan TWA secara keseluruhan dan CV. Sinar Kencana yang memperoleh hak Ijin Pengusahaan Pariwisata Alam IPPA di
TWA Pulau Kembang.
3.4. Analisa Data 3.4.1. Kondisi Ekosistem Mangrove