70 LAMPIRAN 10. Pengukuran kadar abu
I. Alat-alat:
- Cawan porselen.
- Muffle furnace.
- Desikator.
II. Cara :
- Panaskan cawan porselen dalam furnace pada 550
o
C selama 1 jam.
- Pindahkan cawan ke desikator dan biarkan dingin selama 1 jam.
- Timbang cawan W
1
. -
Tambahkan 2.0 gr + 0.01 gr sampel kedalam cawan . -
Timbang lagi cawan tersebut W
2
- Letakkan cawan di atas hot plate, hingga sample dalam cawan
tersebut berwarna putih dan tak berasap di mana kenaikan suhu hotplate dinaikkan secara perlahan lahan.
- Nyalakan furnace dan atur pengontrol suhu + 550
o
C. -
Masukkan sample dalam cawan yang telah menjadi abu tersebut
kedalam furnace.
- Biarkan cawan berada dalam furnace pada suhu + 550
o
C selama + 3 jam hingga sample dalam cawan berwarna putih dan tidak
ada sedikitpun karbon yang tinggal .
- Pindahkan cawan ke desikator dan biarkan dingin selama 1 jam.
- Timbang cawan tersebut W
3
.
III. Perhitungan :
W
3
– W
1
Abu = W
2
– W
1
x 100
IV. Referensi :
NZTM 3, Section 4: Ash, February 2006
71 LAMPIRAN 11. Penentuan kadar protein
I. Pereaksi : -
Asam Sulfat Pekat dan NH4
2
SO
4
- Kjeldahl tablet
- Larutan NaOH 32 bv
- Indikator campuran 5, pH 4.4 – 5.8
- Larutan Standard HCl 0.1 N
- Larutan Asam Borat 4 bv
II. Alat-alat :
- Timbangan dengan ketelitian 0.1 mg
- Gelas ukur 100 ml
- Erlenmeyer 500 ml
- Buret
- Tabung BuchiDigestion dan “Digestion Stand”
- Buchi 435 Digestion Unit
- Buchi 412 Scrubber
- Buchi B-323 distillation unit
III. Cara
- Timbang sample + 0.50 gr sample ke dalam tabung buchi digestion.
- Tambahkan 2 tablet Kjeldahl dan 4 batu didih glass beads.
- Tambahkan asam sulfat pekat 20 ml.
- Letakkan tabung pada “Digestion Stand” dan lakukan destruksi.
- Setelah destruksi selesai sample di destilasi
- Setelah selesai destilasi, titrasi destilat dengan HCl 0.1 N sampai
warna merah lembayung.
IV. Perhitungan:
V.HCl x N.HCl x B.A.N mg Protein =
Berat Sampel x 1000 mg x F x 100