13
Bab 1
Struktur Sosial
b. Broker
penghubung
Dalam pengertian umum, seorang broker membeli dan menjual saham dan surat berharga lainnya di pasar modal. Seorang broker berusaha untuk
memaksimalkan keuntungan dari transaksi tersebut, sehingga klien dapat memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya. Pada saat klien menyewa seorang broker, klien meyakini bahwa
broker tersebut memiliki pengetahuan mengenai pasar modal, pengetahuan yang diperoleh terutama
berdasarkan pengalamannya sehari-hari.
Dalam konteks PM, peran pekerja sosial sebagai broker tidak jauh berbeda dengan peran broker
di pasar modal. Seperti halnya di pasar modal, dalam PM terdapat klien atau konsumen. Namun
demikian, pekerja sosial melakukan transaksi dalam pasar lain, yakni jaringan pelayanan sosial
masyarakat. Pemahaman pekerja sosial yang menjadi broker mengenai kualitas pelayanan
sosial di sekitar lingkungannya merupakan aspek penting dalam memenuhi keinginan masyarakat
dalam memperoleh manfaat keuntungan yang maksimal.
Ada tiga tugas utama dalam melakukan peranan sebagai broker yaitu:
1 mengidentifikasi dan pemetakan sumber- sumber kemasyarakatan yang tepat,
2 menghubungkan konsumen atau klien dengan sumber secara konsisten, dan
3 mengevaluasi efektivitas sumber dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan
klien. Peranan sebagai broker pada prinsipnya adalah
menghubungkan klien dengan barang-barang dan jasa dan mengontrol kualitas barang dan jasa
tersebut. Ada tiga kata kunci dalam pelaksanaan peran sebagai broker, yaitu: menghubungkan
linking, barang-barang dan jasa goods and services, dan pengontrolan kualitas quality control.
1 Linking adalah proses menghubungkan orang
dengan lembaga-lembaga atau pihak-pihak lainnya yang memiliki sumber-sumber yang
diperlukan. Linking juga tidak sebatas hanya memberi petunjuk kepada orang mengenai
sumber-sumber yang ada. Lebih dari itu, ia juga harus memperkenalkan masyarakat terhadap
sumber sosial, tindak lanjut, pendistribusian
M M
engenal Tokoh engenal Tokoh
Max Weber 1864 – 1920, pakar ilmu
sosial Jerman yang pengaruhnya dikenal
pada sosiologi modern dan sejarah gagasan.
Weber memperoleh pendidikan di Universitas
Heidelberg. Gelar ahli hukum dan doktor
ekonomi diraihnya dari Universitas Berlin.
Weber mensinyalir, bersamaan dengan
terjadinya birokratisasi, terbentuk strati
¿ kasi sosial menurut kelas,
status, dan partai. Kelas ialah penghasilan
dan posisi ekonomis seseorang. Status
adalah peringkat, gaya hidup, dan gengsinya.
Sedangkan partai sebagai a
¿ liasi politik dan kekuasaannya.
Weber juga melukiskan tiga jenis otoritas
masing-masing dengan dasar keabsahannya
yaitu preseden historis, karismatik, dan
birokratik.
Sumber: Ensiklopedi Nasional
Indonesia, 2004
Sosiologi SMAMA Kelas XI
14
sumber, dan menjamin bahwa barang-barang dan jasa dapat diterima oleh masyarakat.
2 Goods and Services, meliputi sesuatu yang nyata seperti makanan, uang, pakaian, perumahan, dan obat-obatan. Sedangkan services mencakup
keluaran pelayanan lembaga yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan hidup klien, misalnya perawatan kesehatan, pendidikan, pelatihan,
konseling, dan pengasuhan anak.
3 Quality Control adalah proses pengawasan yang dapat menjamin bahwa
produk-produk yang dihasilkan lembaga dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Proses ini memerlukan monitoring
yang terus menerus terhadap lembaga dan semua jaringan pelayanan untuk menjamin bahwa pelayanan memiliki mutu yang dapat
dipertanggungjawabkan setiap saat.
Goods and services
Linking Quality
qontrol Pekerja sosial
broker Konsep
pembangunan Masyarakat
klien
c. Mediator
Pekerja sosial sering melakukan peran mediator dalam berbagai kegiatan sosialnya. Peran mediator diperlukan terutama pada saat terdapat perbedaan
yang mencolok dan mengarah pada konƀ ik antara berbagai pihak. Pekerja sosial berperan sebagai ”kekuatan ketiga” untuk menjembatani antara anggota
kelompok dengan sistem lingkungan yang menghambatnya.
Sumber: Kompas 4 Oktober 2006
Gambar 1.4 Pejabat adalah contoh mediator untuk melerai dan me- nyelesaikan kon
À ik yang terjadi dalam masyarakat. Sebagai mediator hendaknya pejabat dapat menerapkan dan mencapai win-win solution,
sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Jelaskan syarat-syarat sebagai mediator
yang baik yang dapat menghasilkan “win-
win solution“ dalam menyelesaikan setiap
permasalah yang terjadi di masyarakat
S S
osio Kuis osio Kuis