Sosiologi SMAMA Kelas XI
168
a. Benua Asia di sebelah utara Indonesia merupakan bangsa Asia yang mempunyai adat timur. Secara somatologis bangsa Indonesia mempunyai
ciri-ciri sebagai bangsa Asia, hal ini berarti bangsa Indonesia akan lebih mudah menerima budaya dari Asia karena adanya kesamaan asal-usul.
Budaya timur lebih kental dengan kepatuhan pada etika yang hampir sama dengan budaya bangsa Indonesia.
b. Benua Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia merupakan benua imigran bangsa Eropa, yaitu bangsa Inggris. Dengan demikian,
budaya yang berkembang merupakan budaya bangsa barat. Mereka lebih cenderung mengembangkan budaya liberal yang sedikit banyak akan
berpengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Apalagi sekarang ini banyak kerjasama terutama dalam bidang pendidikan dengan
Australia.
S S
osio Info osio Info
Pemerintah Australia Membantu Memperkuat Deteksi Flu Burung di Indonesia
“Pemerintah Australia memberikan bantuan tambahan sebesar Rp11 milyar untuk memperkuat kapasitas Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Indonesia dalam mendiagnosa virus
À u burung di peternakan,” ujar Duta Besar Australia, Bill Farmer. Proyek ini merupakan bagian dari paket bantuan Australia sebesar Rp107 milyar untuk
memberantas virus À u burung di Indonesia. “Pemerintah Australia bekerja sama dengan
Komisi Penanggulangan Flu Burung Indonesia dalam mengatasi ancaman À u burung di
wilayah regional,” ujar Farmer. Proyek diagnosa ini akan dikelola oleh Laboratorium Kesehatan Hewan Australia. Proyek ini
akan memperkuat kapasitas laboratorium-laboratorium Indonesia di tingkat provinsi, nasional, dan regional untuk menginvestasi kasus-kasus dugaan
À u burung dan penyebarannya. “Serangkaian kegiatan program akan meliputi pelatihan untuk karyawan laboratorium dan
penyediaan keperluan dasar laboratorium,” kata Farmer.
Sumber: Siaran Media, 12 Oktober 2006
c. Jalur lalu lintas laut yang menghubungkan antara Samudra Pasiſ k dengan Hindia dalam catatan sejarah menjadi pesat pada abad pertengahan.
Ramainya lalu lintas perdagangan antarnegara yang mau tidak mau harus melalui Indonesia menyebabkan banyak pedagang asing yang
singgah di Indonesia. Bahkan mereka mulai menetap di beberapa daerah di Indonesia. Masuknya agama Hindu dan Budha dimulai dengan
singgahnya para pedagang dari India yang kemudian menyebarkan agama tersebut. Perdagangan dengan bangsa Gujarat di India dan Arab dengan
membawa agama Islam menorehkan warna Islami dalam perkembangan budaya di beberapa suku bangsa Indonesia. Datangnya bangsa Portugis
ke Indonesia yang menyebarkan agama Katolik kemudian berkembang di beberapa daerah. Bangsa Belanda dengan VOC-nya yang semula
bertujuan dagang kemudian berubah menjadi kolonial. Selama 3,5 abad bangsa Belanda menguasai bangsa Indonesia yang tentunya berpengaruh
terhadap budaya di Indonesia. Bersama dengan VOC terdapat para misionaris yang menyebarkan agama Kristen.
169
Bab 6
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
5. Faktor
Agama
Masuknya agama dapat memengaruhi perkembangan budaya pada suku-suku bangsa
tertentu. Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan- perbedaan pada budaya suku bangsa. Bangsa Indonesia
pada zaman dahulu sudah mengenal kepercayaan yang berupa animisme dan dinamisme sebelum masuknya
agama ke Indonesia. Perkembangan lebih lanjut ada sebagian dari masyarakat yang mencampuradukkan
antara kepercayaan lokal dengan agama. Adapun proses masuknya dan perkembangan agama-agama
di Indonesia akan diuraikan secara singkat sebagai berikut:
a. Agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia
hampir bersamaan. Tetapi pada bukti sejarah menyatakan bahwa agama Budha lebih dulu
masuk ke Indonesia, baru kemudian agama Hindu. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan
candi yang menjadi simbol agama Hindu dan Budha. Agama Hindu berkembang pada
masyarakat Bali dan Lombok. Sedangkan pengaruh agama Budha ada di sebagian
masyarakat Jawa dan beberapa masyarakat di luar suku Jawa.
b. Agama Islam pada awalnya masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat
dari India. Kemudian bangsa Arab datang ke Indonesia sambil melakukan perdagangan.
Pengaruh agama Islam tampak nyata dalam perkembangan budaya di beberapa suku
bangsa. Suku bangsa yang perkembangan budayanya dipengaruhi oleh agama Islam
diantaranya adalah Suku Minangkabau, Aceh, Sunda, Banjar, Makassar, dan sebagainya.
c. Agama Katolik yang dibawa oleh bangsa Portugis berkembang pesat pada suku bangsa
Flores dan Timor. d. Agama Kristen memengaruhi kebudayaan
di beberapa suku bangsa diantaranya adalah suku bangsa Ambon, Batak, Minahasa, dan
sebagian suku bangsa lainya. Pada suku bangsa Jawa mempunyai keunikan
tersendiri dengan berkembangnya semua agama dan kepercayaan pada masyarakatnya. Pada
masyarakat Jawa terjadi perkembangan sinkretisme dari semua agama dan kepercayaan yang terwujud
dalam budaya kejawen.
M M
engenal Tokoh engenal Tokoh
Cliford Geertz
Geertz, antropolog Amerika Serikat yang
banyak melakukan penelitian di bidang
antropologi kebudayaan Indonesia.
Di bidang teori, Geertz dikenal sebagai
salah seorang tokoh penganut aliran
antropologi simbolis. Sebagai penganut
aliran ini, ia tidak hanya melihat gejala sosial
di permukaan saja, tetapi juga mencoba
memahaminya dalam konteks dunia nilai
dari para pelakunya. Misalnya penari rangda
yang kebal tusukan keris menunjukkan para dewa
masih di pihak mereka.
Juga oleh Geertz, istilah Islam abangan
serta priyayi dan Islam santri terpateri di dalam
perbendaharaan sosial di Indonesia. Menurut
dia, Islam abangan ialah penganut Islam yang
mengaku beragama Islam, tetapi masih
sangat dipengaruhi kepercayaan Jawa.
Sebaliknya Islam santri sudah bebas dari
kepercayaan jawa.
Sumber: Ensiklopedi Nasional
Indonesia.2004
Sosiologi SMAMA Kelas XI
170
P P
er
lu
as Kha
s
a
n
a
h S
o
si
al er
lu
as Kha
s
a
n
a
h S
o
si
al
Kontribusi Budaya Spiritual bagi Persatuan Bangsa
Budaya spiritual diyakini mempunyai kekuatan dalam menghadapi gelombang dan paham materialisme, kapitalisme, anarkisme, radikalisme, dan ekses demokrasi yang dimaknakan
sebagai “bebas berbuat apa saja”. Karena di dalam budaya spritual terkandung ajaran- ajaran yang sangat mendasar dan bernilai luhur yang tidak lekang oleh panas dan
tidak lapuk oleh hujan, seperti budi pekerti luhur dan tata krama luhur yang mengatur keharmonisan hubungan antara manusia dan manusia, antara manusia dan Tuhan Yang
Maha Esa. Ajaran agar manusia selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa; ajaran untuk saling mengasihi; ajaran untuk berbakti, takut dan hormat kepada orang tua, ajaran untuk
tunduk pada hukum dan peraturan-peraturan yang dibuat negara.
P P
orto Sosio orto Sosio
“Mengawali Abad ke-21: Menyongsong Otonomi Daerah, Mengenali Budaya Lokal, Membangun Integrasi Bangsa”
Mengawali milenium ketiga bukanlah merupakan hal yang ringan bagi seluruh bangsa setelah mengalami disintegrasi bangsa dan krisis multidimensi dalam tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Berbagai daya perlu diupayakan dalam mengatasi berbagai masalah, termasuk perbaikan dan penyuluhan tatanan kehidupan masyarakat. Bertolak
dari pengalaman yang pahit dan getir dan apa yang dialami berbagai komunitas lokal dan kelompok masyarakat, disadari perlu upaya yang sungguh-sungguh dalam mengangkat
harkat dan martabat segenap insan Indonesia. Untuk itu, pengenalan dan pemahaman yang saksama tentang berbagai dimensi kehiduapn masyarakat dan budaya lokal merupakan
suatu kebutuhan yang mendesak. Terutama, dalam era menyongsong otonomi daerah yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang. Perlu kita sadari bahwa tanpa pemahaman yang
mendalam tentang kondisi, potensi, ataupun kendala yang dihadapi berbagai kelompok masyarakat, serta melibatkan partisipasi masyarakat lokal itu sendiri, dikhawatirkan bahwa
pola penetapan kebijakan dalam mengatasi berbagai kemelut dan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak akan mengalami perubahan mendasar. Implikasi negatif
yang justru dapat membawa kehidupan masyarakat setempat ke jurang kehancuran lebih mendalam, akan kembali terulang.
Berdasarkan paragraf di atas lakukanlah studi pustaka untuk menggali dan menghimpun berbagai informasi dan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak
dalam mengenali kebudayaan dan kehidupan masyarakat multikultural Indonesia . Kemudian tulislah kesimpulannya dan presentasikan hasilnya di depan kelas