Sosiologi SMAMA Kelas XI
50
Sumber: Microsof Encarta
Gambar 2.7 Kon
À ik sosial antaretnis selalu membawa kerugian berbagai harta benda bahkan nyawa. Berapa banyak rumah terbakar dan nyawa
melayang hanya karena sesuatu perbedaan.
C C
urah Pendapat urah Pendapat
Bersama kelompok Anda, kemukakanlah
salah satu contoh kon À ik
antaretnis yang pernah terjadi di Indonesia
beserta faktor-faktor penyebabnya Adakah
langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah
untuk mengatasi kon
À ik tersebut?
b. Contoh konƀ ik antarpemeluk agama
Konƀ ik antarpemeluk agama ditengarai terjadi di Ambon. Pada peristiwa tersebut yang bermula dari konƀ ik kecil antarkelompok kemudian berkembang
dan membesar karena dipicu oleh adanya sentimen agama. Disatu pihak adalah para penduduk asli yang berasal dari Ambon yang beragama Kristen,
sedangkan di lain pihak yaitu penduduk asli dan pendatang dari Sulawesi Selatan yang rata-rata beragama Islam. Pada peristiwa tersebut terjadi konƀ ik
terbuka antara agama yang berbeda. Bahkan banyak orang yang dari luar Ambon datang untuk membela pihak yang berkonƀ ik yang beragama sama
dengannya. Jika konƀ ik semacam ini tidak segera diselesaikan akan sangat membahayakan bagi integrasi dan stabilitas negara dan bangsa.
Sumber: www.news.bbc.co.id
Gambar 2.8 Kon
À ik yang terjadi antara pemeluk agama mengakibatkan hancurnya sarana-sarana ibadah dan rumah warga. Apakah hal ini
harus dibiarkan terus terjadi?
Semua Agama adalah baik sesuai yang
menganutnya. Agama juga mengajarkan
hubungan antara manusia dengan
Tuhannya dan hubungan antara sesama manusia.
Akan tetapi mengapa kon
À ik antaragama masih saja terjadi?
Jelaskan pendapat Anda
S S
osio Kuis osio Kuis
51
Bab 2
Kon À ik Sosial
c. Contoh konƀ ik antargolongan
Konƀ ik antargolongan juga termasuk konƀ ik horizontal. Namun, konƀ ik antargolongan yang terjadi biasanya hanya antargolongan tertentu saja.
Konƀ ik antarpartai peserta pemilu di Bali pada beberapa waktu lalu dapat menjadi contoh adanya konƀ ik antargolongan. Walaupun berhasil diredakan
hingga tidak membesar, namun pada konƀ ik tersebut sudah meminta korban harta, benda, dan nyawa. Masih banyak contoh konflik antargolongan
lainnya seperti konflik antarsopir angkutan, konflik antarmasyarakat pedagang dengan preman, dan sebagainya. Konƀ ik antargolongan yang
sangat besar pernah terjadi di Indonesia, yaitu ketika terjadi pemberontakan PKI. Pemerintah dan masyarakat sadar bahwa golongan tersebut sangat
berbahaya, sehingga perlu ditolak keberadaannya.
P P
er
lu
as Kha
s
a
n
a
h S
o
si
al er
lu
as Kha
s
a
n
a
h S
o
si
al
Etnosentrisme, istilah ini dikemukakan pertama kali oleh W.G. Sumner, yaitu sikap yang menunjukkan kecenderungan menganggap cara hidup sendiri sebagai dasar penilaian cara
hidup orang lain. Kini istilah tersebut menunjuk penilaian kebanyakan orang bahwa cara hidup, ras, kebudayaan, dan masyarakat mereka lebih unggul bila dibandingkan dengan
orang lain. Pada dasarnya istilah ini berkaitan dengan kebanggaan atas kelas sosial atau jenis ras golongan orang, dibandingkan dengan kelas sosial atau jenis ras golongan lain.
Contoh paling jelas pada masyarakat Indonesia ialah rasa kesukuan yang dimiliki oleh beragam suku bangsa.
Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia, 2004
P P
orto Sosio orto Sosio
Di Timur Tengah, karena alasan-alasan ideologis-politis, Israel menyerang Lebanon dan mendapat perlawanan pasukan Hesbollah dalam perang yang menggunakan persenjataan
modern; mulai dari senapan otomatis, tank, hingga ke roket. Perang yang meletus sejak awal Juli lalu itu hingga saat ini diperkirakan telah menelan korban jiwa hampir 1.000 orang
tewas, belum termasuk yang luka-luka, serta hancurnya berbagai sarana perkotaan dan permukiman. Sementara itu, di Kwamki, “perang” yang semula terjadi antara dua subetnis
– Dani dan Damal, yang kemudian merebak melibatkan berbagai pihak lain menggunakan persenjataan tradisional, yakni busur dan anak panah. “Perang” yang telah memakan
korban hingga 10 orang tewas itu pada awalnya dipicu oleh perselisihan internal dalam satu keluarga.
Semua peristiwa itu kemudian dijelaskan dalam konsep yang longgar, seperti “kon À ik etnis”,
tanpa merinci lebih lanjut jenis dan intensitas kon À ik tersebut. Bahkan, dalam peristiwa saling
menyerang dengan senjata tajam antara dua etnis di Jakarta baru-baru ini, beberapa media massa Ibu Kota hanya menyebutnya sebagai “pertikaian antara dua etnis kedaerahan”,
tanpa merinci jenis pertikaian dan tanpa menyebut nama kedua etnis tersebut. Pembedaan “etnis” dengan “suku”, dan “kon
À ik” dengan “perang”, dalam kasus-kasus tadi bukan saja memperlihatkan kekacauan logika, melainkan juga bias kultural dalam
cara berpikir. a. Berikanlah tanggapan berkaitan dengan kon
À ik-konÀ ik yang terdapat pada artikel di atas
b. Carilah dan jelaskan bentuk kekacauan logika dan bias kultural yang terdapat pada artikel di atas
Sumber: Kompas, Jumat 18 Agustus 2006 dengan sedikit penyesuaian