11
Bab 1
Struktur Sosial
Berdasarkan pengertian di atas, maka peran mencakup tiga hal yaitu: 1. Peran meliputi norma-norma, karena peran merupakan serangkaian
peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat .
2. Peran adalah konsep tentang apa yang harus dilakukan oleh individu dalam masyarakat dan meliputi tuntutan-tuntutan perilaku dari
masyarakat terhadap seseorang. 3. Peran merupakan perilaku individu yang penting bagi struktur sosial
masyarakat. Bentuk peran sosial dalam kehidupan sehari-hari, misalnya Pak Edi
adalah orang yang berstatus sosial sebagai guru. Pada diri Pak Edi akan memiliki peran yang berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang guru. Peran
yang berbeda akan Pak Edi jalankan saat ia harus menyandang status sosial sebagai kepala keluarga. Ia harus mengatur bagaimana kehidupan di rumah
yang berbeda dengan tata kehidupan di sekolah.
Jadi, pada diri seseorang dapat memiliki berbagai peran sosial yang berbeda-beda pada saat bersamaan. Contoh lainnya dalam suatu acara arisan
keluarga, seseorang dapat sekaligus menyandang peran yang berbeda, yaitu sebagai ketua arisan, suami, ayah, paman, adik, kakek, dan sebagainya.
Berikut merupakan contoh bentuk peran-peran masyarakat dalam program pembangunan.
1. Peran Pekerja Sosial dalam Community Development
Di masa lalu, pendekatan pembangunan yang sering dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat senantiasa berporos pada pertumbuhan ekonomi yang sentralistis dan bersifat top down.
Dalam pendekatan yang demikian, masyarakat yang menjadi sasaran pembangunan tidak dilibatkan dan
bahkan diasingkan dari proses pembangunan yang sesungguhnya terkait dengan hajat hidup mereka.
Dimensi partisipatif dari pembangunan telah diabaikan. Masyarakat tidak dipandang sebagai
aktor yang memiliki potensi dan kemampuan dalam mengembangkan kualitas hidupnya. Mereka
sering dianggap hanya sebagai penerima pasif dari berbagai ragam kegiatan pembangunan. Mereka
dipinggirkan atas nama pembangunan.
Community Development atau Pengembangan Masyarakat PM kini semakin populer sebagai salah satu pendekatan
pembangunan yang berwawasan lokal, partisipatif, dan edukatif. Secara akademis, PM dikenal sebagai salah satu metode pekerjaan sosial social work
yang tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta menekankan pada
prinsip partisipasi sosial. Menurut Johnson 1984, PM merupakan spesialisasi atau setting praktek pekerjaan sosial yang bersifat makro macro practice.
F F
okus okus
Community development atau pengembangan
masyarakat merupakan salah satu pendekatan
pembangunan yang berwawasan lokal,
partisipatif, dan edukatif dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas hidup masyarakat dengan
mengoptimalkan potensi- potensi mendorong
masyarakat dan adanya partisipasi sosial.
Sosiologi SMAMA Kelas XI
12
Secara umum, PM meliputi perencanaan, pengkoordinasian, dan pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek
kemasyarakatan. Dalam praktiknya, PM melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja sosial, masyarakat setempat, lembaga donor serta instansi terkait yang
saling berkerjasama mulai dari perancangan, pelaksanaan, sampai evaluasi terhadap program atau proyek tersebut.
Sesuai dengan makna pekerjaan sosial, yakni membantu orang agar mampu membantu dirinya sendiri, maka PM sangat memperhatikan
pentingnya partisipasi sosial dan pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, peran pekerja sosial dalam PM berpusat pada tiga visi yang dapat
diringkas menjadi 3P, yaitu pelaksanaan enabling, pendukung supporting, dan pelindung protecting. Prinsip utama peran ini adalah ”making the best
of the client’s resources” pemberdayaan sumber daya konsumen. Klien dan lingkungannya dipandang sebagai sistem yang dinamis dan potensial dalam
proses pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan sosial.
Sebagaimana dinyatakan oleh Payne 1986 : 26 : pada saat seorang pekerja sosial mencoba untuk membantu seseorang, ia akan mulai dari keadaan yang
mengandung beberapa hal positif dari kehidupan. Masyarakat dan lingkungan sekitarnya yang akan membantu untuk maju, seperti halnya permasalahan
atau hambatan yang mereka coba untuk selesaikan. Bagian dari pekerjaan sosial adalah menemukan hal-hal yang baik dan membantu masyarakat untuk
mengambil manfaat dari hal-hal tersebut.
Ada beberapa peran yang dapat dimainkan pekerja sosial dalam PM. Empat peran di bawah ini sangat relevan diketahui oleh para pekerja sosial
yang akan melakukan PM. Peran-peran tersebut meliputi:
a. Fasilitator
Dalam pelaksanaan pekerjaan sosial, peranan fasilitator sering disebut sebagai pelaksanaan enabler. Peran sebagai pelaksana atau fasilitator
bertujuan untuk membantu masyarakat dan orang-orang atau kelompok- kelompok dalam masyarakat agar mampu menangani tekanan situasional
atau transisional.
Menurut Barver strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan tersebut meliputi pemberian harapan, pengurangan penolakan, dan ambivalensi,
pengakuan dan pengaturan perasaan-perasaan, pengidentifikasian dan pendorongan kekuatan-kekuatan personal dan potensi-potensi sosial,
serta pemilahan masalah menjadi beberapa bagian, sehingga lebih mudah dipecahkan dan pemeliharaan dapat lebih fokus pada tujuan dan cara-cara
pencapaiannya.
Pengertian ini didasari oleh visi pandangan dari pekerjaan sosial bahwa setiap perubahan terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha
masyarakat sendiri. Sedangkan peran pekerja sosial adalah memfasilitasi atau memungkinkan masyarakat mampu melakukan perubahan yang telah
ditetapkan dan disepakati bersama.
Usaha-usaha masyarakat
Pekerja sosial
Perubahan masyarakat