Akulturasi Sosiologi Kelas 11 Puji Raharjo 2009

145 Bab 5 Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural tersebut, serta unsur-unsur baru yang terbukti membawa manfaat besar bagi kelompok penerima. Di lain pihak, unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi dan falsafah hidup sulit untuk diterima. Dalam kelompok yang mengalami proses akulturasi, pasti ada individu- individu yang sukar atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan dalam kelompok berkaitan dengan masuknya unsur- unsur baru dari kelompok lain. Kelompok tersebut menganggap perubahan- perubahan tersebut sebagai keadaan krisis yang dapat membahayakan keutuhan kelompoknya. Proses Akulturasi antarkelompok yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara unsur-unsur kelompok asing dengan unsur- unsur kelompoknya sendiri. Dengan demikian unur-unsur tersebut tidak lagi dianggap sebagai unsur asing, tetapi dianggap sebagai unsur-unsur kelompok sendiri. Fenomena atau gejala akulturasi di Indonesia bisa kita lihat pada masyarakat Irian Jaya. Kita sering membayangkan bahwa kebudayaan penduduk asli Irian Jaya tersebut tidak pernah berubah, mereka seakan- akan masih hidup di zaman batu dan baru saja mengenal kebudayaan asing. Padahal sebenarnya, masyarakat Irian Jaya sudah melakukan kontak dengan suku bangsa-suku bangsa lain dan memperkenalkan unsur-unsur kebudayaan baru pada penduduk Irian Jaya. Peranan terbesar yang mempertemukan kebudayaan pribumi Irian Jaya dengan kebudayaan asing dari luar Irian Jaya dipegang oleh para penyebar agama dan pejabat pemerintah jajahan. Orang- orang inilah yang paling lama dan intensif bergaul dengan masyarakat asli Irian Jaya. Meski masyarakat asli Irian Jaya telah lama melakukan kontak dengan orang-orang asing, bahkan dapat menerima beberapa unsur budaya asing yang dibawa seperti cara berpakaian, penggunaan alat-alat modern, cara bergaul, dan sebagainya, namun mereka tetap mempertahan-kan budaya dan kepribadian asli mereka.

4. Pluralisme

Pluralisme merupakan suatu paham yang menghargai adanya perbedaan dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok-kelompok yang berbeda tersebut untuk tetap memelihara keunikan budayanya masing- masing, di mana masing-masing kelompok tersebut mempunyai kedudukan yang sama. Misalnya keragaman etniksuku bangsa yang ada di Indonesia dengan berbagai macam kebudayaan yang dimilikinya. Masing-masing etnis tersebut tetap menjaga dan melestarikan kebudayaannya sendiri sebagai ciri dari suku bangsa tersebut dan membedakannya dengan suku bangsa yang lain, walaupun demikian masing-masing suku bangsa tersebut memiliki kedudukan hukum yang sama di dalam negara Indonesia dan tidak ada pembedaan di antara suku-suku tersebut, seperti masyarakat Jawa yang menganut sistem patrilinieal dan masyarakat Minangkabau yang menganut sistem matrilineal. Sosiologi SMAMA Kelas XI 146 Sumber: www.suaramerdeka.com Gambar 5.9 Masyarakat Jawa dengan segala nilai dan budayanya merupakan sebagian dari keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia yang menunjukkan adanya pluralisme F F okus okus Pluralisme adalah paham yang menghargai