Sosiologi SMAMA Kelas XI
160
3. Analisis Keanekaragaman masyarakat Indonesia
Adanya perbedaan suku bangsa, agama, regional, dan pelapisan sosial dalam suatu masyarakat multikultural secara analitis memang dapat
dibicarakan sendiri-sendiri, akan tetapi di dalam kenyataan semuanya jalin- menjalin menjadi suatu kebulatan yang kompleks, serta menjadi dasar bagi
terciptanya kelompok-kelompok dalam masyarakat Indonesia.
Apabila penggolongan masyarakat Indoneisa berdasarkan suku bangsa secara sederhana dibedakan menjadi Jawa dan luar Jawa. Penggolongan
berdasar agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Penggolongan berdasarkan sistem pelapisan sosial, yaitu priyayi dan wong
cilik. Pengelompokan masyarakat Indonesia tersebut akan membawa akibat yang luas dan mendalam di dalam seluruh pola hubungan-hubungan sosial
di dalam masyarakat Indonesia, seperti hubungan-hubungan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, kekeluargaan, dan sebagainya.
Sumber: www.arsipjatim.co.id
Gambar 6.4 Berbagai kelompok dalam masyarakat multikultural In- donesia merupakan unsur yang saling terkait dalam rangka mencapai
integrasi bangsa.
F F
okus okus
Keragaman dalam masyarakat multikultural
tidak dapat dianalisis sendiri-sendiri, karena
semua elemen dari keragaman tersebut
merupakan satu kesatuan yang bulat dan
utuh serta saling terkait antara satu sama lain.
Apabila dilihat dari pendekatan fungsional struktural, maka masyarakat Indonesia dipandang sebagai suatu masyarakat yang terdiri dari kelompok-
kelompok sosial dalam hal suku bangsa, agama, regional, dan sebagainya yang berlainan dan merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan antara
yang satu dengan yang lain. Dengan demikian maka akan terjadi hubungan timbal balik antara kelompok sosial yang satu dengan kelompok sosial yang
lain. Misalnya hubungan antara pulau Jawa sebagai penyedia tenaga kerja dan luar pulau Jawa yang menyediakan faktor-faktor produksi alam.
Sekali pun integrasi sosial di antara kelompok-kelompok sosial tersebut tidak pernah dapat dicapai dengan sempurna, namun secara fundamental
sistem sosial cenderung bergerak ke arah equilibrum yang bersifat dinamis. Dalam proses menuju ke arah equilibrum pastilah terjadi ketegangan-
ketegangan di antara kelompok-kelompok sosial yang ada. Walaupun terjadi ketegangan-ketegangan di antara kelompok-kelompok sosial dalam
masyarakat multikultural tersebut, akan tetapi di dalam jangka yang panjang keadaan tersebut pada akhirnya dapat teratasi dengan sendirinya melalui
penyesuaian-penyesuaian.
161
Bab 6
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
Adapun faktor paling penting dalam mengintegrasikan kelompok- kelompok sosial dalam masyarakat multikultural adalah konsensus di antara
para anggota masyarakatkelompok-kelompok sosial tersebut mengenai nilai-nilai kemasyarakatan tertentu.
Menurut pandangan fungsional struktural, di dalam suatu masyarakat terdapat tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dasar tertentu terhadap sebagian
besar kelompok sosial dalam masyarakat multikultural menganggap serta menerimanya sebagai suatu hal yang mutlak benar, yang dalam hal ini adalah
Pancasila yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa yang diyakini kebenarannya oleh warga masyarakat. Selain itu, adanya pengakuan bertumpah darah satu,
berkebangsaan satu, dan berbahasa satu juga merupakan konsensus nasional pada tingkat pengakuan masyarakat multikultural Indonesia sebagai suatu
kesatuan masyarakat politik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor penting yang mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat multikultural Indonesia
adalah konsensus bersama yang telah disepakati, yaitu adanya pengakuan bertumpah darah satu berkebangsaan satu dan berbahasa satu, serta nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam Pancasila.
Masyarakat multikultural yang terdiri dari berbagai kelompok sosial apabila ditinjau dari sudut pandang teori konƀ ik adalah sebagai berikut:
Dalam suatu masyarakat multikultural yang terdiri dari berbagai macam kelompok sosial senantiasa mengalami proses.
Sumber: www.detik.com
Gambar 5.9 Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, tersimpan potensi kon
À ik yang besar, karena prosentase benturan antarkelompok sangat tinggi.
F F
okus okus
Dalam masyarakat multikultural tersimpan
potensi kon À ik yang
besar. Di mana masing- masing elemen dalam
masyarakat memberikan sumbangan bagi
terjadinya disintegrasi dan perubahan sosial.
Dalam suatu masyarakat multikultural pasti mengandung konƀ ik-konƀ ik di dalamnya, dan setiap unsur di dalam suatu masyarakat yang dalam hal ini
berbagai macam kelompok sosial, memberikan sumbangan bagi terjadinya disintegrasi dan perubahan-perubahan sosial. Misalnya, konƀ ik antarsuku
yang terjadi di Kalimantan antara suku Dayak dengan Suku Madura. Konƀ ik antaragama di Ambon, yaitu antara Islam dan Kristen. Adapun
faktor penting dalam mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat multikultural tersebut adalah adanya penguasaan atau dominasi