Jenis dan Sumber Data

96 pemasaran sudah cukup berkembang baik pasar induk cabai merah dan Sub Terminal Agribisnis.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data adalah bahan dasar dalam melaksanakan penelitian untuk menghasilkan pengetahuan dan kebijaksanaan. Data adalah atribut, karakteristik dan sifat dari suatu benda atau fenomena, sehingga data adalah perkiraan bukan ukuran Simatupang, 2010. Selanjutnya dikemukakan bahwa jenis data menurut sifatnya dapat dibedakan atas data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dinyatakan dalam nilai numerik bilangan, dapat diukur secara obyektif, dan dapat dideskripsikan dengan suatu aturan relasi, rumus atau prosedur teknik tertentu matematis, statistik. Sedangkan data kualitatif dinyatakan tidak dalam bentuk numerik tetapi dalam kategorik, gambar, dan teks; deskripsi subyektif atau konvensi; serta tidak dapat langsung dideskripsikan dengan suatu aturan relasi, rumus atau prosedur teknis tertentu matematis, statistik tanpa melalui transformasi ke data kuantitatif terlebih dahulu. Dalam penelitian ini menggunakan campuran data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang ideal harus baik, benar dan berguna Simatupang, 2010. Data baik dalam arti memenuhi kriteria normatif yakni sesuai dengan hukum dan norma. Sedangkan data benar dalam arti memenuhi kriteria obyektif yakni sesuai dengan kaidah ilmiah. Sementara itu, data berguna dalam arti memenuhi kriteria utilitas yakni sesuai kebutuhan. 97 Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai instansi yang berhubungan dengan penelitian baik di tingkat pusat Badan Pusat StatistikBPS, Direktorat Jenderal Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Balai Besar Sumberdaya dan Lahan maupun Daerah BPS Provinsi dan Kabupaten, Balai Pengkajian Teknologi PertanianBPTP, Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten, Statistik Kecamatan contoh. Sedangkan data primer dikumpulkan melalui survei di daerah sentra produksi di Provinsi Jawa Tengah: Kabupaten Brebes dan Boyolali untuk mewakili daerah sentra produksi cabai merah yang telah berkembang lama, sedangkan Kabupaten Klaten dan Purbalingga mewakili daerah sentra produksi cabai merah pertumbuhan baru, dengan kuesioner terstruktur yang secara khusus di desain untuk dapat menjawab tujuan penelitian. Berdasarkan dari tujuan penelitian, maka data sekunder yang dikumpulkan meliputi: 1. Data perkembangan luas areal panen, produksi, dan produktivitas komoditas cabai merah di daerah sentra produksi data tingkat kapupaten dan provinsi. 2. Data tanah jenis tanah dan topografi dan iklim atau cuaca ketinggian tempat, curah hujan dan suhu udara, serta kelembaban di tingkat kabupaten dan provinsi. 3. Data gambaran umum wilayah Provinsi Jawa Tengah. 98 4. Data karakteristik wilayah penelitian data tingkat kabupaten dan kecamatan contoh. 5. Data perkembangan harga cabai merah terutama harga tingkat produsen. 6. Data dan informasi teknologi baik teknologi pembibitan, budidaya, maupun pasca panen komoditas cabai merah. 7. Data dan informasi tentang infrastruktur fisik dan kelembagaan agribisnis cabai merah. 8. Data dan informasi tentang berbagai kebijakan pemerintah di bidang hortikultura unggulan di daerah sentra produksi tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. Berdasarkan dari tujuan penelitian, maka data primer yang dikumpulkan akan meliputi : 1. Data karakteristik petani yang mencakup data umur petani, pendidikan petani, pengalaman bertani, jumlah anggota rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga usia kerja, keanggotaan dalam kelembagaan kelompok tani, keanggotaan dalam Gabungan Kelompok Tani Gapoktan, serta keikutsertaan dalam kemitraan usaha. 2. Persepsi petani tentang aspek teknologi pembibitan, budidaya, serta panen dan pasca panen usahatani cabai merah besar dan keriting. 3. Data tentang penguasaan aset pertanian, baik lahan dan non lahan. 4. Data dan informasi tentang status komoditas beberapa komoditas pertanian. 5. Data luas tanam menurut jenis lahan dan musim tanam, pola tanam, sistem usahatani, dan rotasi tanaman. 99 6. Data struktur penguasaan lahan milik dan garapan usahatani cabai merah dan total lahan milik dan garapan usaha pertanian. 7. Data struktur pendapatan rumah tangga petani cabai merah besar dan cabai merah keriting. 8. Data struktur input-output usahatani cabai merah besar dan cabai merah keriting. 9. Data adopsi teknologi usahatani cabai merah besar dan cabai merah keriting. 10. Data tingkat produksi produktivitas aktual dan diharapkan usahatani cabai merah besar dan cabai merah keriting. 11. Data kebutuhan modal dan sumber modal usahatani cabai merah besar dan cabai merah keriting. 12. Data harga cabai merah besar dan cabai merah keriting aktual dan diharapkan petani. 13. Data harga input produksi harga benihbibit, pupuk kimia, pupuk organik, Pupuk Pelengkap Cair PPC, Zat Perangsang Tumbuh ZPT, pestisida, fungisida, kapur, serta bahan dan alat aktual dan harga yang diharapkan petani. 14. Data upah tenaga kerja luar keluarga aktual dan diharapkan petani. 15. Data harga atau sewa lahan, alat dan mesin pertanian yang diharapkan dan yang aktual dibayar petani. 16. Data ketersediaan air irigasi dan aksessibilitas petani cabai merah besar dan cabai merah keriting terhadap air irigasi. 17. Data kelembagaan kelompok tanigapoktan dan koperasi tani serta keikutsertaan petani. 100 18. Data kelembagaan pasar input dan output serta aksesibilitas petani terhadap pasar. 19. Data dan informasi persepsi dan strategi petani dalam menghadapi risiko produksi dan harga. 20. Data dan informasi tetang kinerja kelembagaan kemitraan usaha cabai merah, antara petani atau kelompok tani dengan perusahaan industri pengolahan.

4.3. Metode Pengambilan Contoh