313 bahwa keuntungan usahatani cabai merah keriting adalah sedang 21.88 .
Terakhir, hanya sebagian kecil petani yang berpendapat bahwa tingkat keuntungan usahatani cabai merah keriting adalah kecil 13.54 . Secara umum
petani berpendapat bahwa keuntungan usahatani cabai merah keriting adalah tinggi, yang menempatkan cabai merah keriting sebagai komoditas komersial
bernilai ekonomi tinggi.
7.3. Persepsi Petani Cabai Merah Mengenai Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Risiko Usahatani
Sebagian besar petani cabai merah besar 85 dan cabai merah keriting 90 menanam cabai merah satu kali dalam setahun, sedangkan sisanya
menanam lebih dari satu kali. Petani menanam satu kali dalam satu tahun dengan alasan untuk menghindari risiko gagal panen, karena penanaman lebih dari satu
kali dapat menimbulkan serangan organisma pengganggu tanaman OPT dan pengurasan unsur hara yang sama, sehingga menyebabkan menurunnya kesuburan
lahan. Pada Tabel 56 diperlihatkan persepsi petani cabai merah besar dan cabai
merah keriting terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi. Beberapa faktor risiko produksi dapat diklasifikasikan menjadi faktor eksternal
perubahan iklim, serangan OPT, fluktuasi harga input, dan fluktuasi harga output dan faktor internal ketersediaan modal, penguasaan teknologi, dan
kemampuan manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil kajian Patrick, et al., 1985 yang mengemukakan bahwa sumber risiko yang dirasakan rumah
tangga petani, di antaranya adalah ketidakpastian iklim atau cuaca, serangan hama
314 dan penyakit tanaman, dan fluktuasi harga output. Penyebab utama, faktor
pertama, kedua dan ketiga pada usahatani cabai merah besar secara berturut-turut adalah serangan OPT, perubahan iklim, dan harga jual jatuh.
Pada usahatani cabai merah keriting secara berturut-turut faktor yang paling bepengaruh terhadap risiko adalah perubahan iklim, harga jual cabai
merah keriting jatuh, dan serangan OPT. Meningkatnya dinamika perubahan
iklim pada periode terakhir ini, menyebabkan risiko usahatani cabai merah besar akibat kekeringan, kebanjiran dan salinitas makin besar. Perubahan iklim yang
semakin ekstrim turut memacu serangan OPT yang makin eksplosif. Ketiga
faktor tersebut merupakan faktor eksternal yang berada di luar kontrol petani. Nampak bahwa faktor utama yang berpengaruh terhadap risiko produksi untuk
cabai merah keriting adalah perubahan iklim dan menyusul serangan OPT.
Tabel 56. Persepsi Petani Cabai Merah Besar dan Cabai Merah Keriting Mengenai Urutan Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Risiko,
di Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
Persepsi petani menyangkut urutan kepentingan untuk setiap faktor
Cabai Merah Besar Cabai Merah Keriting
No Faktor-faktor yang
berpengaruh 1
2 3
1 2
3 1
Perubahan iklimcuaca 41.65
15.00 34.75
34.65 29.30
30.35 2
Serangan OPT 34.30
47.80 11.90
37.15 32.15
24.10 3
Harga saprodi tinggi 2.90
3.70 1.85
- 7.70
5.35 4
Harga jual cabai jatuh 21.85
32.75 44.15
26.90 23.20
36.60 5
Ketersediaan modal usaha 1.40
1.50 5.45
2.60 1.80
1.80 6
Rendahnya penguasaan tehnologi
- -
2.90 -
- 3.60
7 Rendahnya kemampuan
manajerial -
- 0.80
- -
-
315
7.4. Strategi Petani dalam Menghadapi Risiko Usahatani