Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

103 disimak pada Tabel 3. Di samping itu, juga dilakukan wawancara dengan beberapa responden lain, seperti kelompok tanigabungan kelompok tani, PPL dan Koordinator PPLKCDBPP, Dinas Peratanian Kabupaten, Dinas Pertanian Provinsi, BPS, Perwakilan Perusahaan Mitra, serta beberapa pedagang pada berbagai tingkatan pedagang pengumpul, pedagang di pasar induk kabupatenSub Terminal Agribisnis, Pedagang Besar.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Metoda pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai petani contoh dengan panduan kuesioner terstruktur untuk dapat menjawab tujuan penelitian. Setelah kuesioner terisi dilakukan pengeditan di lapangan. Melakukan pengeditan di lapangan umumnya memakan waktu yang cukup lama, namun langkah ini dapat menghasilkan kualitas data lebih baik dibandingkan pengeditan yang dilakukan setelah dari lapang. Selain data yang dikumpulkan oleh rumah tangga dikumpulkan pula informasi dari key informant di desa dan kecamatan seperti Kelembagaan Kelompok TaniGapoktanPaguyupan Kelompok Tani, Koperasi Tani, Penyuluh Pertanian Lapang PPL, Koordinator PPL, Kepala Cabang Dinas KCD, Balai Penyuluhan Pertanian BPP, Dinas Pertanian Kabupaten, Perusahaan Mitra staf lapangan, pedagang pengumpul desa, grower, pedagang komisioner di pasar induk dan STA, serta pedagang besar di pusat-pusat pasar. Pertanyaan yang diajukan lebih bersifat “deep information” terutama ditujukan untuk menangkap informasi umum di tingkat wilayah. 104 Pengambilan data merupakan tahapan yang sangat penting, karena sumber-sumber kesalahan data dapat terjadi pada tahapan ini. Sumber-sumber kesalahan data disebabkan oleh kesalahan dalam kerangka pengambilan contoh, kesalahan pewawancara, fenomena “ironing” yaitu menyesuaikan data secara subyektif, kesalahan dalam komunikasi atau pengukuran data dan pencatatan, kesalahan responden, serta kesalahan transfer data dari kuesioner ke komputer Simatupang, 2010. Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi sebelum pengolahan data, yang antara lain dapat dilakukan uji dengan rumus baku tertentu “Rules-based”, membandingkan dengan data sesama peneliti, membandingkan dengan data historis, membandingkan dengan data sekunder. Langkah terakhir adalah membersihkan data sebelum diolah, dapat dilakukan dengan mengeluarkan data yang salah, mencari data yang sesuai sebagai pengganti yang salah dari data set yang ada, menduga data yang sesuai sebagai pengganti data yang salah atau tidak ada, dan mengisi data yang hilang Simatupang, 2010.

4.5. Metode Analisis