4.4.5 Perbandingan usaha yang telah berkembang dan masih dalam
pengembangan
Dalam suatu usaha tentunya tidak langsung berkembang tentunya banyak kendala yang harus dihadapi, tentunya dalam menghadapi sebuah
persaingan tidak lah mudah karena tidak semua produk mampu diterima oleh konsumen dengan baik. Berhasil tidaknya suatu usaha dapat dilihat
dari segi Pemasaran, Produksi, Keuangan, Manajemen Sumber Daya Manusia yang digunakan oleh pemilik usaha. Berikut adalah perbandingan
antara usaha yang telah berkembang dan masih dalam pengembangan : No
Strategi Bisnis
Bidang UD. Paradila
telah berkembang UD. Suci utama
telah berkembang Pengusaha
milik Bapak Mukhlisin dalam pengembangan
1.
2. MSDM
Pemasaran Dalam bidang
MSDM mempunyai tenaga
kerja mencapai 150 orang, dalam
setiap bulan mampu
menhabiskan ± 300 kg benang dan
menghasilkan 1.800 produk
berupa kain. Pemasaran yang
dilakukan mampu menembus pasar
Dalam bidang MSDM mempunyai
tenaga kerja mencapai 150
orang, dalam setiap bulan mampu
menghasilkan 1.800 produk berupa kain
karena tiap hari menhasilkan 60
potong. Hampir sama dengan UD.
Paradila. Pemasaran yang
dilakukan mampu menembus pasar
Dalam bidang MSDM mempunyai tenaga kerja
30 orang. Sedangankan untuk hasil produk nya
± 480 produk.
Pemasaran yang dilakukan belum mampu
menembus paar luar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.
4. Keuangan
Produksi luar. Pasar regional
seperti Surabaya, Bandung, Jakarta,
Jogjakarta, sedangkan pasar
luar seperti bali, Kalimantan,
Mataran. Dalam menentukan
keuntungan yang diperoleh sudah
jelas karena walaupun
perhitungan yang digunakan masih
relative manual tetapi sudah
terperinci.
Tidak hanya memproduksi
sarung tetapi juga baju, tas, bedcover,
gorden, dll luar. Pasar regional
seperti Lamongan, Surabaya, Jakarta,
Gresik, sedangkan pasar luar seperti
Sumatra dan Kalimantan.
Sama halnya dengan UD.
Paradila, UD. Suci utama dalam
menentukan keuntungan yang
diperoleh sudah jelas karena
walaupun perhitungan yang
digunakan masih relative manual
tetapi sudah terperinci.
Tidak hanya memproduksi
sarung tetapi juga baju, tas, bedcover,
gorden, dll hanya pasar regional
yaitu Surabaya dan Gresik. Selain itu belum
menggunakan merk sendiri.
Dalam pengolahan keuangan belum
terperinci oleh sebab itu dalam penentuan
keuntungan yang diperoleh tidak pasti
karena hanya dengan perkiraan saja.
Hanya memproduksi sarung.
Tabel 4.4 Perbandingan Usaha telah berkembang dan masih dalam pengembangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Usaha tenun ikat yang dirintis sebelum kemerdekaan Indonesia sampai
sekarang ini telah melibatkan 2.700 pekerja dan 30 pengusaha tenun ikat. Industri pertenunan dengan segala usahanya dapat menembus pasar luar.
Kemampuan untuk menyerap hingga 2.700 pekerja, maka sentral tenun ikat yang ada di Parengan kecamatam Maduran- Lamongan memperoleh
penghargaan pada tahun 2007 berupa Parengan di jadikan sebagai sentral Industri tenun ikat dan berprestasi di Jawa Timur mampu menyerap tenaga
kerja terbanyak. 2.
Tujuan mereka untuk mendirikan usaha adalah ingin membuka lapangan pekerjaan serta menumbuhkan pada remaja rasa cinta pada produk asli
Parengan yaitu tenun ikat karena banyaknya remaja yang kurang memperhatikan tenun khas parengan.
3. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh pengusaha tenun ikat adalah 30
sampai 150 tenaga kerja yang semuanya berasal dari masyarakat sekitar dan desa – desa sekitar seperti maduran, pelangwot, pringgoboyo, dll
tujuannya adalah membantu perekonomian masyarakat sekitar. 4.
Sistem kerjanya adalah sistem borongan, upah yang diberikan adalah sesuai dengan hasil pekerjaan dan dalam satu hari upah yang diperoleh per
orang mencapai Rp. 35.000,- sampai Rp. 75.000,-. Selain itu juga pegawai masih mendapatkan bonus atau tunjangan hari raya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.