4. Perkembangan usaha tergantung pada pengusaha yang setiap waktu
dapat berhalangan karena sakit atau meninggal. 5.
Sumber modal terbatas pada kemampuan pemilik.
2.1.1.3. Tantangan, Masalah dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah
Menurut Suharjdono 2003 : 39 tantangan usaha kecil dan menengah adalah bagian dari UKM dengan omset kurang Rp 50 juta
sampai Rp 1 milyar perbulan atau yang lebih dikenal dengan usaha mikro, umumnya tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menjaga
kelangsungan hidup usahanya. Bagi mereka, umumnya asal dapat berjualan dengan “aman” sudah cukup. Mereka umumnyantidak
membutuhkan modal yang besar untuk ekspensi produksi, biasanya yang diperlukan sekedar membantu kelancaran cash flow saja, dan mulai
memikirkan untuk melakukan ekspensi usaha lebih jauh. Menurut Suhardono 2003 : 39 masalah usaha kecil menengah
adalah sebagai berikut : a.
Belum mempunyai system administrasi keuangan dan manajemen yang baik karena belum dipisahkan kepemilikan dan pengelolahan
perusahaan. b.
Masalah bagaimana menyusun proposal dan membuat studi kelayakan untuk memperoleh pinjaman dari bank maupun modal
ventura karena kebanyakan UKM mengeluh berbelitnya prosedur
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mendapatkan kredit, agunan untuk memenuhi syarat, dan tingkat bungan yang dinilai terlalu tinggi.
c. Masalah menyusun perencanaan bisnis karena persaingan dalam
merebut pasar semakin erat. d.
Masalah memperoleh bahan terutama karena adanya persaingan yang ketat dalam mendapatkan bahan baku, bahan baku berkualitas
rendah dan tingginya harga bahan baku. e.
Masalah perbaikan kualitas barang dan efesiensi terutama bagi yang sudah menggarap pasar ekspor karena selera konsumen yang
berubah cepat, pasar dikuasai perubahan tertentu, dan banyak barang pengganti.
Menurut dalam pengembangan UKM pemerintah mempunyai kebijakan antara lain:
1. Landasan kebijakan
a. Kerakyatan
Sebesar-besarnya rakyat ikut serta berpartisipasi dalam pengambangan UKM.
b. Kemartabatan
Memperbesar peran UKM dalam perekonomian nasional sehingga keberadaanya diakui oleh pelaku ekonomi lainnya.
c. Kemandirian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Memenuhi kebutuhan sendiri dengan keunggulan untuk menejar ketertinggalan dan membangun saling ketergantungan dengan
pelaku ekonomi lainnya. 2.
Memasukan era dan pasca-reformasi guna mengatasi berbagai masalah dalam bidang ekonomi yang terjadi selama ini maka
kedudukan dan posisi UKM perlu ditingkatkan. UKM diharapkan bersama diharapkan dapat menjadi kekuatan yang mengandalkan
resource based dan berbasis pada tingkatan yang kedua. Oleh karena itu, upaya pemberdayaan UKM merupakan salah satu alternative yang
harus segara dilakukan. 3.
Walaupun secara umum UKM memiliki kedudukanaa yang sangat potensial dalam perekonomian nasional, kenyataan masih banyak
masalah yang menghalang dalam pengembangan UKM. Diantaranya adalah kelemahan akses dan perluasan pangsa pasar, kelemahan akses
dan pemupukan modal, kelemahan akses pada informasi dan teknologi, kelemahan dalam organisasi dan manajemen, serta kelemahan dalam
pembentukan jaringan usaha dan kemitraan. Kesemuannya ini bersumber dari kelemahan sumber daya manusia yang berdampak pada
rendahnya kualitas produk dan jasa sehingga kurang memiliki daya saing, baik dalam pasar local maupun nasional dan internasional.
2.1.1.4. Kriteria Usaha Kecil Mikro Menengah