Hakikat. Bentuk dan Usaha Mikro Kecil Menengah Keunggulan dan Kelemahan Usaha Mikro Kecil Menengah

e. Usaha Jasa Konstruksi Kontraktor bangunan, jalan, kelistrikan, jembatan,pengairan dan usaha-usaha lain yang berkaitan teknis konstruksi bangunan, dengan batas MAP dan CTO seperti usaha industri. Pada masing-masing jenis usaha diatas, batas jumlah tenaga kerja perusahaan tidak lebih dari 300 orang Subanar, 2001 : 2.

2.1.1.5. Hakikat. Bentuk dan Usaha Mikro Kecil Menengah

Menurut subanar 2001 : 3-4 hakikat UKM yang ada secara umum dikelompokan kedalam 3 tiga golongan yang khusus yang meliputi : a. Industri kecil Industry kerajinan rakyat, Industri cor logam, konveksi dan berbagai Industri lainnya. b. Perusahaan berskala kecil Penyalur, Toko Kerajinan Kecil, Koperasi, Waserba, Restoran, Toko Bunga, Jasa Profesi, dan lainnya. c. Sector informal Menurut subanar 2001 : 4 berdasarkan bentuk usahanya, maka UKM terdapat di Indonesia apat digolongan kedalam 2 golongan sebagai berikut: a. Usaha perorangan Usaha perorangan bertanggung jawab kepada pihak ketiga atau pihak lain dalam hal ini konsumen dengan dukungan harta kekuasaan perusahaan yang merupakan milik pribadi dari pengusaha yang bersangkutan. Jumlahnya diindonesia cukup besar dan skala usahanya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. relative kecil. Pada umumnya mudah untuk mendirikan, karena tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan bertahap seperti bentuk- bentuk usaha lainnya. b. Usaha persekutuan partnership Usaha persekutuan berusaha mencapai tujuan-tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Merupakan bentuk kerja sama dari beberapa orang yang bertanggung jawab secara pribadi terhadap kewajiban-kewajiban usaha persekutuannya. Bentuk pertanggung jawaban dan pola kepemimpinannya berbeda-beda menurut bentuk-bentuk persekutuan yang dibentuk.

2.1.1.6. Keunggulan dan Kelemahan Usaha Mikro Kecil Menengah

Menurut Subanar 2001 :6-7 secara umum perusahaan dalam skala kecil atau perorangan maupun kerja sama memiliki keunggulan dan kelemahan dalam daya tarik seperti : 1. Pemilik merangkap Manajer perusahaan yang berkerja sendiri dan memiliki gaya manajemen sendiri seperti marketing, finance, dan administrsi. 2. Perusahaan keluarga, dimana pengelolannya mungkin tidak memiliki keahlian manajerial yang handal. 3. Sebagian besar membuat lapanganpekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta barang dan jasa-jaa baru. 4. Resiko usaha menjadi beaban pemilik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5. Pertumbuhan yang lambat, tidak teratur, terkadang cepat dan premature premature high-growth. 6. Fleksibel dalam bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki rencana jangka panjang Corporate-plan 7. Independen dalam penentuan harga produksi atas barang dan jasa- jasanya. 8. Prosedur hukumnya sederhana. 9. Pajak relative ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadipengusaha, bukan perusahaanya. 10. Konta-kontak dengan pihak luar bersifat pribadi. 11. Mudah dalam proses pendiriannya. 12. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki. 13. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu. 14. Pemilik menerima seluruh laba. 15. Umumnya mempunyai kecenderungan mampu untuk survive. 16. Merupakan tipe usaha yang paling cocok untuk mengelola produk, jasa atau proyek perintisan, yang sama sekali baru atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing. 17. Terbukannya peluang dengan adanya berbagai kemudahan dalam peraturan dalam kebijakan pemerintah yang mendukung berkembangnya usaha kecil yang ada di Indonesia. 18. Diversivikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senangtiasa tergali melalui kreativitas pengel Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.1.2. Strategi Fungsional 2.1.2.1. Pengertian Strategi Fungsional