Kategorisasi Perilaku Agresif. Analisis Data Hasil Penelitian
Dari hasil tersebut di atas terlihat bahwa pada setiap komponen bentuk perilaku agresif diketahui bahwa rerata mean empirik yang cenderung merata.
Hal ini berarti bahwa subyek melakukan perilaku agresif yang relatif merata dari bentuk-bentuk perilaku agresif tersebut. Hal tersebut terlihat pada
besarnya mean empirik pada setiap aspek yang tidak memiliki perbedaan yang mencolok.
Jika dilihat dari besarnya rerata mean empirik per aspek, bentuk perilaku agresif menyerang secara verbal atau simbolik memiliki rerata mean
empiri yang tertinggi yaitu 2,33. Pada urutan ke dua yaitu menyerang secara fisik dengan rerata mean 2,125 kemudian melanggar hak milik atau
menyerang benda orang lain dengan rerata mean empirik 2,059 dan pada urutan terakhir yang memiliki rerata mean empirik terendah adalah pada
bentuk perilaku agresif menyerang suatu obyek yaitu 2,05. Dari besarnya rerata mean empirik tersebut dapat dilihat bahwa perilaku menyerang suatu
obyek lebih rendah atau lebih kecil untuk dilakukan subyek, sedangkan perilaku agresif yang lebih sering dilakukan atau lebih adalah perilaku
menyerang secara verbal atau simbolik dan perilaku yang lain lebih dalam kisaran yang sama. Hal tersebut bisa diartikan bahwa anak-anak
Perkampungan Sosial Pingit YSS cenderung lebih memiliki perilaku agresif berupa menyerang secara verbal daripada secara fisik.