Deskripsi Rerata Tingkat Perilaku Agresif.

Berdasarkan jumlah subyek yang dipakai yaitu 20, maka diperoleh kategorisasi seperti dalam tabel berikut: Tabel 8: Kategorisasi perilaku agresif Kategori N Tinggi 5 25 Sedang 12 60 Rendah 3 15 Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 20 orang anak-anak Perkampungan Sosial Pingit usia middle and late childhood atau pertengahan dan akhir masa anak-anak. Setelah dilakukan pengolahan data dan ditentukan kategori jenjangnya, maka diketahui bahwa 5 anak 25 termasuk dalam kategori tinggi, 12 anak 60 termasuk dalam kategori sedang dan 3 anak 15 memiliki perilaku agresif yang termasuk dalam kategori rendah.

3. Deskripsi Rerata Setiap Aspek Bentuk Perilaku Agresif.

Table 9: Deskripsi Data Setiap Aspek Bentuk Perilaku Agresif Keterangan Menyerang secara fisik Menyerang suatu objek Menyerang secara verbal atau simbolis Melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain N 10 11 10 11 Mean Empirik 21,25 22,55 23,30 22,65 Rerata Mean Empirik 2,125 2,05 2,33 2,059 Dari hasil tersebut di atas terlihat bahwa pada setiap komponen bentuk perilaku agresif diketahui bahwa rerata mean empirik yang cenderung merata. Hal ini berarti bahwa subyek melakukan perilaku agresif yang relatif merata dari bentuk-bentuk perilaku agresif tersebut. Hal tersebut terlihat pada besarnya mean empirik pada setiap aspek yang tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Jika dilihat dari besarnya rerata mean empirik per aspek, bentuk perilaku agresif menyerang secara verbal atau simbolik memiliki rerata mean empiri yang tertinggi yaitu 2,33. Pada urutan ke dua yaitu menyerang secara fisik dengan rerata mean 2,125 kemudian melanggar hak milik atau menyerang benda orang lain dengan rerata mean empirik 2,059 dan pada urutan terakhir yang memiliki rerata mean empirik terendah adalah pada bentuk perilaku agresif menyerang suatu obyek yaitu 2,05. Dari besarnya rerata mean empirik tersebut dapat dilihat bahwa perilaku menyerang suatu obyek lebih rendah atau lebih kecil untuk dilakukan subyek, sedangkan perilaku agresif yang lebih sering dilakukan atau lebih adalah perilaku menyerang secara verbal atau simbolik dan perilaku yang lain lebih dalam kisaran yang sama. Hal tersebut bisa diartikan bahwa anak-anak Perkampungan Sosial Pingit YSS cenderung lebih memiliki perilaku agresif berupa menyerang secara verbal daripada secara fisik.

Dokumen yang terkait

Hubungan penyesuaian diri sosial dengan perilaku agresif anak berbakat intelektual

0 5 74

PELATIHAN KETRAMPILAN SOSIAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA ANAK

0 2 7

Peningkatan minat belajar anak-anak jalanan di Perkampungan Sosial Pingit Yogyakarta melalui bimbingan belajar : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada anak jalanan kelompok SD-Besar di Perkampungan Sosial Pingit, Yogyakarta.

1 12 228

Kebutuhan anak dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) Kampung Pingit yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif.

0 1 174

Studi deskriptif problem-problem yang dihadapi para tuna wisma di Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegiyapranata (PSP YSS) dalam proses resosialisasi.

0 1 168

Faktor-faktor keberhasilan resosialisasi bekas keluarga jalanan di perkampungan sosial pingit yayasan sosial Soegiyapranata [PSP YSS] Yogyakarta.

0 3 127

Kebutuhan anak dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) Kampung Pingit yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif

0 0 172

Faktor-faktor keberhasilan resosialisasi bekas keluarga jalanan di perkampungan sosial pingit yayasan sosial Soegiyapranata [PSP YSS] Yogyakarta - USD Repository

0 1 125

PERILAKU AGRESIF ANAK-ANAK PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT YAYASAN SOSIAL SOEGIJAPRANATA (PSP YSS) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

0 0 109

Studi deskriptif problem-problem yang dihadapi para tuna wisma di Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegiyapranata (PSP YSS) dalam proses resosialisasi - USD Repository

0 0 166