Kamis pukul 19.00-20.30 dan sabtu sore pukul 16.00 untuk kelas gambar.
c. Pelayanan kantor. Umumnya menangani beasiswa pendidikan bagi anak-anak, kesehatan,
tabungan, dan bantuan-bantuan lain. d. Pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan di tempat penampungan PSP YSS di pingit. Dilaksanakan oleh seorang dokter yang dengan sukarela membantu
pelayanan kesehatan bagi siapa saja. Biasanya sebulan sekali. e. Rapat refleksi-evaluasi.
Masing-masing volunteers membuat catatan yang dapat disampaikan secara lisan dan tertulis mengenai jalannya kegiatan dan proses yang terjadi
dari para dampingan.
3. Anak-anak Perkampungan Sosial Pingit.
Anak-anak Perkampungan Sosial Pingit adalah anak-anak dari keluarga yang kurang mampu juga termasuk dalam golongan kaum Sub
Urban, yang tinggal di Pingit, tepi kali Winongo dan berada dalam naungan PSP Perkampungan Sosial Pingit.
Jumlah anak menurut data awal tahun 2007 adalah 46 anak, baik yang sekolah maupun yang tidak sekolah. Berdasarkan wawancara dengan salah
satu Volunteer PSP, jumlah anak yang aktif mengikuti kegiatan pendampingan “Senin-Kamis” hanya sekitar 20 anak.
a. Karakteristik anak-anak Perkampungan Sosial Pingit Anak-anak Perkampungan sosial Pingit kebanyakan berasal dari
keluarga yang kurang mampu, keluarga dengan pendidikan dan ekonomi yang rendah dan biasanya mereka juga ikut bekerja membantu orang
tuanya sebagai pemulung, pengamen, dan bahkan pengemis. Meskipun kebanyakan bersekolah, tetapi ada juga yang memilih untuk tidak sekolah
atau berhenti sekolah dan bekerja untuk mencari sesuap nasi. Secara fisik, anak-anak Pingit memiliki penampilan yang kumal
karena terbiasa hidup atau mencari nafkah di jalan, tetapi ada juga yang cukup bersih. Di sisi lain, anak-anak Perkampungan Sosial Pingit memiliki
perilaku yang kurang begitu menerima hadirnya orang-orang baru pada lingkungan mereka, misalnya sikap-sikap yang mereka tunjukkan pada
volunteer-volunteer baru di PSP. Teriakan, caci maki, saling mengejek, bahkan berkelahi sangat akrab dengan kehidupan keseharian mereka.
Selain kepada teman-teman anak, perilaku tersebut juga sering dilakukan anak-anak PSP kepada volunteers PSP. Anak-anak PSP memiliki perilaku
yang keras, sulit mengalah dengan orang lain, suka mencari perhatian dengan berperilaku yang memancing perhatian dan juga cenderung mau
menang sendiri dan susah untuk diatur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI