Bentuk-bentuk perilaku agresif. Teori perilaku agresif
naluri adalah merupakan impuls yang menjadi kekuatan yang bekerja dalam diri organisme atau individu untuk menuntun tingkah laku, akan
tetapi di lain pihak James merasa bahwa naluri tersebut berinteraksi dengan ingatan seseorang sehingga tingkah laku tersebut tidak lagi buta.
Tingkah laku bisa berubah oleh pengalaman. Naluri adalah tendensi untuk bertindak dalam suatu cara tertentu James dalam Koeswara,
1988. Teori insting lain tentang agresi adalah teori yang dikemukakan
oleh Freud yang berpendapat bahwa dalam setiap diri individu terdapat dua jenis insting yaitu insting untuk mempertahankan hidup yang
dikenal dengan eros dan insting untuk mati atau insting untuk menghilangkan kehidupan yang dikenal dengan thanatos. Agresi dalam
pandangan Freud dapat dimasukkandalam jenis insting mati atau menghilangkan kehidupan thanatos, yang merupakan ekspresi dari
hasrat kematian yang berada dalam taraf tak sadar. Ekspresi agresi ini dihalangi oleh ego dan suprego seperti aturan, orang lain, dan budaya
yang akan menekan hasrat ini, selain hal tersebut ego juga akan mengendalikan hasrat kematian ini dengan sublimasi, yaitu penyaluran
instink tersebut ke dalam aktivitas non agresif yang secara sosial dapat diterima masyarakat.
3. Teori Biologi. Moyer 1976 berpendapat bahwa perilaku agresif ditentukan
oleh proses tertentu yang terjadi di otak dan susunan syaraf pusat. Hormon juga dapat membawa sifat agresif. Perilaku agresif juga
disebabkan oleh meningkatnya hormon testosteron. Peningkatan testosteron tidak langsung dapat memicu munculnya perilaku agresif,
akan tetapi harus ada pemicu dari luar, dalam hal ini hormon testosteron bertindak sebagai enteseden.
Konrad Lorenz lebih menekankan pada naluri agresif. Lorenz berpendapat bahwa tingkah laku naluriah tertentu ada atau bertahan
pada organisme dikarenakan mempunyai nilai survival bagi organisme tersebut, hal ini memiliki implikasi yang penting dalam memahami
fungsi dan peran agresi pada organisme berbagai species. Setiap tingkah laku naluriah memiliki sumber energi yang disebut sebagai energi
tindakan spesifik action specific energy dan kemunculannya dikunci oleh mekanisme pelepasan bawaan innate releasing mechanism
Koeswara, 1988. b. Berpusat pada situasi atau keadaan
Teori frustrasi agresi menjelaskan bahwa agresi muncul karena adanya halangan pada sebuah tujuan. Sikap ini menyebabkan seseorang
berkeinginan untuk merusak dan tujuan yang bersifat agresif ini menyebabkan sikap yang agresif pula. Dollard dan Miller dalam Wirawan
2002 mengemukakan bahwa agresi dipicu oleh frustrasi. Frustrasi adalah hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan.
Berkowitz 1978,1989 menyebutkan bahwa frustrasi menimbulkan kemarahan, dimana emosi marah itulah yang memicu agresi Wirawan,
2002. Frustrasi bukan satu-satunya syarat kemunculan agresi, frustrasi menurut Berkowitz hanyalah salah satu syarat dan akan aktual apabila ada
stimulus eksternal, yang dalam hal ini adalah senjata Berkowitz, 1995. Orang terdorong untuk menyerang orang lain ketika mereka frustrasi, gagal
dalam mencapai suatu tujuan, atau tidak mendapatkan imbalan yang diharapkan.
Berkowitz dalam Koeswara 1988 mengemukakan bahwa terdapat dua faktor yang menjadi syarat bagi kemunculan agresi, yaitu:
1. Kesiapan untuk bertindak agresif yang biasanya terbentuk oleh pengalaman frustrasi.
2. Adanya stimulus-stimulus eksternal yang memicu pengungkapan agresi.
c. Teori Interaksi. Perilaku agresif juga bisa diperoleh dari pembelajaran dari
masyarakat. Agresi sebagai perilaku yang dipelajari atau hasil belajar, melibatkan faktor-faktor stimulus-stimulus eksternal sebagai determinan-
determinan dalam pembentukan agresi Koeswara, 1988. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bandura dengan teori belajar dari masyarakat atau social learning theory mengatakan bahwa agresi dipelajari dari contoh-contoh perbuatan
agresif, tentu saja contoh-contoh yang dimaksudkan Bandura adalah contoh-contoh perilaku agresif yang ada di masyarakat dan sering dijumpai
di lingkungan masyarakat. Bandura mengatakan orang menjadi agresif dapat disebabkan orang belajar respon agresif pada pengalaman masa lalu
mereka, orang menjadi agresif juga dikarenakan mereka menerima atau mengharapkan hadiah karena bertindak agresif dan karena didorong oleh
kondisi masyarakat yang bertindak agresif dalam Aggression,2007. Orang belajar bagaimana menjadi agresif, dan sikap tersebut
ditunjukkan pada masyarakat baik oleh benda hidup ataupun simbol- simbol. Manusia belajar karena adanya modelling pemberian contoh yaitu
proses dimana seseorang mengamati sikap orang lain dan pikiran yang menyertainya, serta menggunakannya sendiri. Melalui pemberian contoh
model seseorang membentuk sikap baru belajar karena mengamati. Dari uraian teori-teori tersebut di atas dapat diketahui bahwa
perilaku agresif terbentuk atau muncul dikarenakan oleh bermacam-macam faktor. Perilaku agresif itu sendiri bisa muncul pada setiap individu oleh
faktor-faktor tersebut. Dari teori belajar dapat diketahui bahwa melalui proses belajar dari orang lain maupun lingkungan.perilaku agresif
dipelajari dari lingkungan, dari perilaku agresif yang ada di masyarakat dan sering dijumpai di lingkungan masyarakat.