pertanyaan pada guru dan menanggapi ucapan teman Einon, 2005.
4 Perkembangan psikososial; memasuki tahap inisiatif vs rasa bersalah. Krisis yang terjadi pada anak adalah antara inisiatif dan
melaksanakan inisiatif tersebut, serta rasa bersalah untuk melakukan apa yang ingin dilakukan anak. Apabila perkembangan
rasa bersalah lebih besar dari inisiatif maka anak akan takut bertindak karena takut disalahkan Jamaris, 2006.
5 Perkembangan seni. Pengembangan ini memungkinkan anak untuk bereksplorasi dan berekspresi atas perasaannya sehingga secara
tidak langsung melalui seni anak dilatih untuk mengkomunikasikan perasaannya Craft, 2003.
Karakteristik anak dan karakteristik tujuan adalah dua faktor penting yang menyebabkan beragamnya pemilihan metode pada TK bukan suatu hal
yang sederhana dan mudah Moeslichatoen, 2004. Selain itu terdapat tiga faktor lain yang berpengaruh dalam pemilihan
metode yaitu : 1. Tempat kegiatan dilakukan. Beberapa kegiatan lebih sesuai
dilakukan di kelas namun kegitan lain lebih sesuai di luar kelas. 2. Tema apa yang dipilih. Tema yang baik berkaitan langsung dengan
anak sehingga menarik dan bermakna bagi anak misalnya tema aku, lingkungan ,rekreasi dan sebagainya.
3. Pola kegiatan yang dilakukan. Terdapat tiga macam pola kegiatan yang dapat dipilih guru TK untuk mencapai tujuan kegiatan yaitu
kegiatan yang dilakukan dengan pengarahan langsung, kegiatan yang berpola semi kreatif, kegiatan yang kreatif Moeslichatoen, 2004
c. Macam-macam Metode Pengajaran
Sesuai dengan tahap perkembangannya, metode pengajaran di TK berbeda dengan metode yang diterapkan di Sekolah Dasar Padmonodewo,
2003. Metode pengajaran yang bisa digunakan di TK antara lain :
1. Metode bercerita; dilakukan secara lisan oleh guru. 2. Metode bercakap-cakap dan tanya jawab; dilakukan antara anak dan
guru maupun anak dengan anak lainnya. 3. Metode karyawisata; mengajak anak mengunjungi objek yang sesuai
dengan tema. 4. Metode demonstrasi; memperagakan suatu cara atau keterampilan.
Misalnya bagaimana cara membuat teh. 5. Metode sosiodrama; dilakukan melalui bermain peran. Misalnya
permainan peran dalam drama kemerdekaan, peran dalam drama natal. 6. Metode eksperimen; memberikan pengalaman kepada anak tentang
sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya mengajak anak melakukan percobaan mencampur warna dengan media cat air.
7. Metode proyek; memberikan kesempatan pada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari dengan materi yang
tersedia. Misalnya menanam bunga di halaman TK, mempersiapkan sendiri suatu kegiatan.
8. Metode pemberian tugas; memberikan kesempatan pada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disiapkan. Misalnya tugas menggambar,
berlatih lagu, dan sebagainya. Departemen Pendidikan Nasional, 2004.
Sering kali program yang diterapkan di TK memaksakan adanya tes, pekerjaan rumah pada anak usia 4-5 tahun. Bahaya dari program ini menurut
pakar perkembangan anak David Elkind adalah bahwa pendidikan prasekolah publik tak lebih dari suatu perluasan kebawah dari pendidikan dasar
tradisional Santrock, 1995. Pendidikan pada masa awal kanak-kanak prasekolah harus memiliki kurikulum, metode evaluasi manajemen kelas,
serta program pelatihan guru secara mandiri. Salah satu ciri metode pengajaran yang cocok diterapkan sebagai
strategi pengajaran di dalam kelas antara lain guru berperan sebagai fasilitator yang menyiapkan lingkungan bagi anak untuk belajar melalui eksplorasi dan
interaksi aktif dengan orang dewasa, membebaskan anak memilih sendiri berbagai kegiatan yang sudah disiapkan. Santrock, 1995.
B. Perilaku Anak TK 1. Perilaku Sebagai Hasil Nyata dari Metode Pengajaran
Perilaku merupakan salah satu komponen dari sikap. Perilaku terdiri dari kesiapan seseorang untuk bereaksi atau kecenderungan untuk bertindak
terhadap objek Sears, 1988. Perilaku yang ditunjukkan anak di dalam kelas merupakan reaksi terhadap metode pengajaran yang diberikan.
Sesuai dengan tahap perkembangan anak, penerapan metode pengajaran dalam kelas harus disesuaikan dengan karakteristik anak dan
karakteristik tujuan yang akan dicapai telah dijelaskan pada bagian terdahulu. Dalam aplikasi kurikulum, gurulah yang menentukan satuan
kegiatan harian termasuk didalamnya metode apa yang diterapkan untuk menyampaikan suatu materi bagi anak didik.
Bukan suatu hal yang ringan untuk menentukan pemilihan metode yang tepat bagi anak usia awal kanak-kanak mengingat karakteristik mereka
yang khas dan berada pada periode emas perkembangan. Guru perlu memahami kemampuan apa yang harus dikuasai anak didik untuk meletakkan
dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta. Guru harus paham tujuan yang hendak dicapai sesuai tugas perkembangan
anak. Menurut Carolyn Triyon dan J.W Lilienthal 1986 tugas-tugas
perkembangan masa awal kanak-kanak antara lain : 1. berkembang menjadi mandiri
2. belajar memberi, berbagi, dan memperoleh kasih sayang 3. belajar bergaul dengan anak lain
4. mengembangkan pengendalian diri 5. belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat
6. belajar untuk mengenal tubuh masing-masing PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI