, Thailand 28,3 , Filipina 14 , bahkan Bangladesh menganggarkan 15,5 pendapatan nasional bagi pendidikan Sindo, 2007.
Lembaga pendidikan TK banyak dikelola oleh swasta namun tetap berada dalam pengawasan Departemen Pendidikan Nasional. Hal yang sama
juga terjadi di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussallam dan Australia. Perbandingan kepemilikan Negeri dan Swasta
terlihat dari tabel perbandingan jumlah TK dan SD baik Negeri maupun Swasta di wilayah DIY sebagai berikut :
KabupatenKota Tingkatan
Sekolah Kulonprogo Bantul Gunungkidul Sleman Yogyakarta DIY
TK Negeri 1
1 1
3 2
8 TK Swasta
299 490
540 459
204 1992
SD Negeri 311
373 453
403 141
1682 SD Swasta
60 69
53 111
84 377
Sumber : Dinas Pendidikan Propinsi DIY tahun 2004. Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbandingan jumlah
kepemilikan negeri dan swasta yang berbanding terbalik antara lembaga pendidikan TK dan SD. Lebih dari 99 pelaksana pendidikan bagi anak usia
dini dilakukan oleh swasta Suyanto, 2005. Pada SD, pelaksana pendidikan didominasi oleh negeri yang mendapatkan subsidi dana pendidikan dari
pemerintah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skema 1. Sistem Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini
Formal Informal
Nonformal
Keluarga Taman Kanak-
Kanak TPA
Playgroup Skema 2. Pembagian TK Berdasar Kepemilikan
Taman Kanak- kanak
Negeri Swasta
Materi – Kurikulum Dinas Pendidikan
Metode Pengajaran yang diterapkan Hasil
modifikasi kurikulum dan visi-misi TK
Metode Pengajaran yang diterapkan Hasil
modifikasi kurikulum dan visi-misi TK
Visi- misi
Visi- misi
b. Anak Taman Kanak-kanak
Biechler dan Snowman 1993 menyebutkan batasan usia anak Prasekolah yaitu mereka yang berusia antara 3-6 tahun dan di Indonesia, anak
usia 4-6 tahun umumnya mengikuti program Taman Kanak-kanak Patmonodewo, 2003. Usia ini termasuk dalam rentang anak usia dini yaitu 0-
8 tahun dengan perincian 0-1 tahun adalah usia bayi, 1-3 tahun adalah usia Batita bawah tiga tahun, 4-6 tahun adalah usia prasekolah dan 7-8 tahun
adalah usia SD kelas awal Rahman, 2002. Penetapan rentang usia anak prasekolah TK didukung oleh pendapat
seorang tokoh pendidikan dari Eropa yaitu Langeveld. Beliau mengatakan bahwa pada usia tiga setengah tahun seorang anak sudah mampu menerima
pendidikan. Usia tiga setengah tahun sampai lima tahun adalah masa pendidikan pendahuluan. Langeveld juga menengarai bahwa pada tahap
Taman Kanak-kanak kemampuan yang hendak dicapai siswa antara lain berbahasa lisan, mengenal kehidupan sosial, mengerti dan menguasai
ketrampilan, mengenal dirinya sendiri, dan berkhayal meskipun belum mampu memisahkan secara tegas antara kenyataan dan imajinasi belaka. Riyanto-
handoko, 2004 .
2. Metode Pengajaran Taman Kanak-Kanak a. Metode Pengajaran
Seperti telah diketahui, masa prasekolah adalah masa belajar pada dunia nyata Hawadi, 2001.
Menurut Erikson, perkembangan psikososial anak usia prasekolah sampai pada tahap inisiative vs guilt. Mereka butuh
diberi kebebasan untuk menjelajah dan bereksperimen dalam lingkungannya sehingga menumbuhkan rasa percaya dan kebebasan yang mendorong
kemampuan inisiatif pada diri anak Padmonodewo, 2003. Menurut Piaget tahap perkembangan kognitif mereka memasuki tahap praoperasional dimana
proses berpikir anak berpusat pada penguasaan simbol-simbol yang mampu mengungkapkan pengalaman yang pernah didapat sehingga anak perlu
mengalami sendiri suatu hal atau kejadian agar bisa belajar tentang suatu hal atau kejadian itu. Pengalaman awal pada anak akan berdampak bagi
perkembangan pribadinya dikemudian hari Rahman, 2005 Keinginan belajar yang besar pada anak usia ini menjadikannya sosok
yang aktif dan eksploratif. Hal ini perlu diimbangi dengan penerapan metode
yang tepat dan tidak memberatkan bagi anak. Metode pembelajaran yang tepat untuk digunakan adalah metode pembelajaran yang mendorong aktivitas anak
dalam melakukan berbagai kegiatan baik fisik maupun mental Jamaris, 2006.
Program yang kaya dengan pengalaman bermain yang merangsang keterampilan sosial dan emosional pada anak usia prasekolah berpengaruh
sangat positif pada perkembangan intelektual anak. Terdapat dua pilar utama yang perlu diperhatikan pada pendidikan
anak-anak usia dini yaitu materi pendidikan dan metode yang digunakan Riyanto-Handoko, 2004. Materi pendidikan berisi tentang segala
pengetahuan yang hendak diajarkan pada anak. Pengetahuan ini dituangkan secara sistematis dalam bentuk kurikulum. Kurikulum merupakan suatu
bentuk perencanaan pengalaman belajar secara tertulis. Dalam merencanakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suatu kurikulum untuk anak, guru harus memilih tujuan, cara mengorganisasikan isi kurikulum, memilih bentuk pengalaman belajar bagi
anak, bagaimana urutan pelajaran dan bagaimana penilaian terhadap hasil belajar anak dan analisis program itu sendiri Padmonodewo, 2003.
Metode pengajaran adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan dengan mentrasfer pengetahuan antara guru dan murid
secara baik Pasaribu Simanjuntak, 1983. Metode berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia 1983 diartikan sebagai suatu cara yang sistematis untuk
mencapai tujuan. Mengajar berarti proses yang dilakukan seseorang dengan tujuan: a. memberi pelajaran misalnya berhitung, membaca, dan sebagainya,
b. melatih misalnya menari, menyanyi, dan sebagainya. Metode pengajaran diartikan sebagai proses yang dilakukan seseorang dengan memberi pelajaran
atau melatih melalui cara yang sistematis untuk mencapai sesuatu Salah satu dokumen dikeluarkan oleh National Association for the
Education of Young Children NAEYC berkaitan dengan praktik pengajaran antara lain :
1. guru menyiapkan lingkungan bagi anak untuk belajar
mengeksplorasi dan interaksi aktif dengan orang dewasa, anak- anak lain, dan benda-benda;
2. anak diijinkan memilih kegiatan mereka sendiri diantara kegiatan
yang sudah dipersiapkan guru; 3.
anak diharapkan aktif secara mental dan fisik Santrock, 1995. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI