Perilaku Anak TK 1. Perilaku Sebagai Hasil Nyata dari Metode Pengajaran

7. belajar menguasai ketrampilan motorik halus dan kasar 8. mengenal lingkungan fisik dan mengendalikan 9. menguasai kata-kata baru 10. mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan Moeslichatoen, 2004 Keberhasilan seseorang mencapai suatu tugas perkembangan dapat dilihat dari perilaku yang ditampakkan. Pada masa awal kanak-kanak, anak belajar berperilaku melalui pengalaman yang didapat dari lingkungan. Hal ini berdasar pada teori behaviorisme yang dikemukakan B.F Skinner. Teori ini menyatakan bahwa lingkungan bisa membentuk perilaku anak Santrock, 1995. Hal ini dapat diartikan bahwa perilaku yang tampak bisa menjadi indikator bagi keberhasilan lingkungan membentuk perilaku anak. Pada lingkungan TK salah satu lingkungan yang membantu membentuk perilaku anak adalah lingkungan kelas. Dalam kelas guru membuat modifikasi lingkungan melalui metode pengajaran yang diberikan. Perilaku yang ditunjukkan diharapkan merupakan hasil dari suatu kegiatan belajar yang efektif ketika anak terlibat aktif dalam pembelajaran yang dilakukan Departemen Pendidikan Nasional, 2004.

2. Kategori Perilaku Anak

Secara sosial perilaku terbagi kedalam tiga kategori utama yaitu perilaku sosial perilaku yang diterima secara sosial, perilaku tidak sosial perilaku yang tidak diterima secara sosial tapi dilakukan karena seseorang tidak memahami tuntutan sosial yang berlaku, dan perilaku nonsosial perilaku yang tidak diterima secara sosial yang dilakukan secara sengaja untuk melawan tuntutan sosial yang ada Hurlock, 1978. Dalam perkembangan pada anak usia prasekolah, perilaku dikelompokkan kedalam tiga kategori. Pengelompokan ini berdasar pada masa perkembangan kognitif dimana anak belum mampu mengetahui secara persis apa yang mereka ketahui dan perkembangan psikososial dimana anak masih dalam proses mengenali hal-hal yang dianggap benar dan salah dalam lingkungannya. Ketiga kategori perilaku yang dimaksud adalah: 1. Perilaku yang disukai dan ingin agar lebih sering dilakukan oleh anak. 2. Perilaku kurang disukai dan ingin agar dikurangi oleh anak 3. Perilaku yang tidak disukai dan ingin agar sama sekali tidak dilakukan oleh anak Whitham, 2003 Pengkategorian ini dilakukan secara fleksibel untuk memudahkan identifikasi perilaku anak sehingga baik orang tua, guru maupun orang dewasa yang ada disekitar anak menjadi lingkungan tumbuh kembang anak yang bisa membantu anak untuk mencapai perkembangan yang positif. Hal ini bisa dilakukan dengan mendorong memberikan motivasi anak untuk melakukan tindakan yang disukai, mengurangi tindakan yang tidak disukai dan menghilangkan tindakan yang tidak bisa ditolerir dan berbahaya. Peran orang dewasa sangat penting karena pada usia ini berdasar perkembangan kognitifnya anak masih berada pada tahapan praoperasional yang mengandung ciri egosentrisme belum mampu melihat perspektif dari sudut yang berbeda dan intuitif masih menggunakan penalaran primitif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Santrock, 1995. Perilaku anak di kelas muncul secara alami tanpa adanya rekayasa. Perilaku ini bisa menjadi pendukung tercapainya tujuan pengajaran dalam bentuk indikator perilaku yang diinginkan sebagai hasil akhir dari proses pengajaran yang dilakukan. Perilaku yang dikategorikan sebagai perilaku yang disukai merupakan perilaku yang dianggap bisa mendukung usaha pengembangan yang dilakukan oleh guru. Perilaku yang tidak disukai dianggap bisa menghambat usaha pengembangan yang dilakukan guru. Perilaku inilah yang diobservasi peneliti. Indikator perilaku sebagai hasil akhir proses yang dimaksud tampak dari hasil evaluasi berupa karya anak dan hasil pengamatan guru terhadap perilaku anak secara individu. Hasil evaluasi inilah yang menunjukkan dan menentukan indikator keberhasilan anak terhadap proses pengajaran yang dilakukan di TK yang bersangkutan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif descriptive research ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya Sukmadinata, 2005. Peneliti ingin melihat bagaimana penerapan metode pengajaran yang di beberapa TK di kota Yogyakarta dan bagaimana kecenderungan perilaku yang dimunculkan anak di kelas terhadap metode yang sedang diterapkan oleh guru. Penelitian ini bersifat non-eksperimental. Dengan menggunakan strategi penelitian ganda multiple research strategies yaitu menggabungkan kedua pendekatan antara kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menghitung frekuensi metode dan perilaku yang ada di kelas. Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk menggambarkan keadaan kelas selama pelaksanaan metode pengajaran secara naratif kualitatif. Hal ini bisa dilaksanakan dalam suatu penelitian deskriptif. 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 3 Taman Kanak-kanak di Yogyakarta. Terdiri dari 1 TK Negeri dan 2 TK Swasta katolik yang dipilih dengan teknik purposif sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian Sukmadinata, 2005.

C. Tahapan Penelitian

1. Perencanaan Penelitian

a. Penentuan tema sebagai langkah awal menentukan area penelitian. b. Melakukan perumusan dan pembatasan masalah serta merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data. c . Melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi awal bagi pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada semua subjek penelitian. d. Peneliti mempersiapkan panduan observasi kasar lalu melakukan perbaikan dengan melihat garis besar kegiatan yang dilakukan dan mencatat perilaku yang dimunculkan dalam kelas ketika melakukan observasi awal. e. Hasil observasi awal dijadikan acuan bagi pelaksanaan observasi. Hasil pengumpulan data perilaku anak di kelas ini untuk kemudian disusun dan dijadikan alat pengambilan data. Tahap observasi dilakukan dengan menjadi partisipan di kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f. Selanjutnya membuat pertanyaan sebagai guide interview untuk mendapatkan data macam metode yang digunakan dan bagaimana proporsi penggunaannya dalam menerapkan kurikulum.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Mengurus perijinan penelitian pada pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan Kota, penanggung jawab yayasan dan kepala sekolah. b. Pengambilan data pertama kali dilakukan dengan melakukan wawancara pada kepala sekolah untuk mengetahui kurikulum dan aplikasi kurikulum yang ditetapkan dan dilakukan pada TK yang bersangkutan. c. Dilanjutkan dengan melakukan observasi selama kurang lebih 1-2 minggu dengan asumsi bahwa TK mempunyai pola yang tetap dalam metode pengajaran yang dilakukan berulang setiap minggunya pada sekolah yang bersangkutan. Alat observasi berdasar pada observasi awal yang dilakukan. Kegiatan ini dibarengi dengan kegiatan mengumpulkan biodata guru.