praoperasional dan subtahap intuitif dimana mereka masih belum sadar betul akan apa yang diketahuinya Santrock, 1995. Mereka masih mencari
bentuk perilaku yang sesuai dengan harapan sosial sehingga membantu proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan.
a. Metode Pemberian Tugas dan Perilakunya
Berdasarkan observasi, perilaku anak di TK sebagai reaksi atas pelaksanaan suatu metode pengajaran cenderung sama antara satu TK dan
lainnya. Tiga perilaku yang muncul pada ketiga TK ketika metode pemberian tugas diberikan adalah perilaku mengerjakan sendiri dengan
tekun, menyimak guru dan perilaku langsung mengerjakan tanpa banyak tanya karena sudah mengerti.
Perilaku tersebut tergolong perilaku yang disukai dan sesuai secara sosial namun menunjukkan kepasifan dan berkurangnya spontanitas
terhadap suatu hal atau pengalaman baru. Berdasar tahapan perkembangannya, sesungguhnya usia prasekolah adalah usia anak untuk
selalu ingin tahu berbagai hal sesuai apa yang ada dalam pikirannya. Perilaku yang ditunjukkan memperlihatkan bahwa pada usia ini anak
secara sosial sudah mampu masuk dalam pendidikan formal namun kehilangan keinginan untuk bertanya dan berkreasi sehingga dapat
menyebabkan anak berkembang menjadi anak yang kurang inisiatif. Ketiga perilaku yang ditunjukkan anak-anak di TK Tarakanita, TK
Grha Asih Anak dan TK Negeri 2 menunjukkan perilaku kematangan sosial untuk mengikuti pendidikan formal sekolah. Di satu sisi, hal ini
membantu anak dalam mempersiapkan diri melakukan proses adaptasi di lingkungan formal selanjutnya namun di sisi lain menunjukkan
berkurangnya keaktifan anak mencari tahu pengalaman-pengalaman baru di lingkungannya. Metode pemberian tugas yang mengutamakan peran
guru dalam memimpin anak melakukan suatu tugas menyebabkan anak kehilangan daya kreativitas karena hanya tersedia sedikit waktu bagi
keinginan anak untuk melakukan suatu hal berdasar keinginannya sendiri. Perilaku lain terlihat pada anak-anak di TK Grha Asih anak.
Meskipun ketiga perilaku diatas ada, namun terdapat perilaku cepat mengerjakan dan lambat mengerjakan tugas. Perilaku ini muncul karena
pelaksanaan sistem rolling tugas. Pada usia prasekolah anak diharapkan mendapat pengajaran yang sesuai dengan tahap perkembangannya dan
tetap mendapatkan tantangan dalam pengerjaan tugas sehingga mereka memperoleh pengalaman yang menyenangkan Monks, dkk. 1984.
Metode ini membantu anak untuk meningkatkan motivasi berprestasi diri masing-masing.
Selain itu pola kegiatan ini memancing keaktifan dan daya eksplorasi anak Rahman, 2005. Hal ini disebabkan beragamnya tugas
yang dikerjakan dalam satu waktu meskipun pada kenyataannya guru tidak mengharuskan mereka menyelesaikan tugas yang diberikan. Pemberian
reinforcement positif yang wajar bagi keberhasilan anak akan menimbulkan rasa percaya diri bagi mereka Riyanto-Handoko, 2004.
Perilaku yang ditunjukkan anak pada TK Grha Asih Anak menunjukkan mulainya kemampuan anak untuk mampu membandingkan
prestasi mereka dengan orang lain sebaya. Hal ini merupakan salah satu motivasi internal anak. Ciri–ciri motivasi berprestasi ini adalah melakukan
sesuatu lebih baik dibandingkan dengan suatu standar keunggulan. Standar keunggulan bisa berhubungan dengan prestasi orang lain, prestasi diri
sendiri dan tugas yang harus dilakukan Monks,dkk. 1984. Pada TK Negeri 2, perilaku lain yang muncul adalah perilaku
mengobrol tentang tugas dan mengobrol tentang hal lain. Perilaku ini berhubungan dengan kemampuan anak untuk memproses informasi. Anak
usia prasekolah mempunyai keterbatasan dalam memproses informasi salah satunya berkaitan dengan perhatian Santrock, 1995. Pada usia
prasekolah anak hanya bisa memfokuskan perhatian sekitar 10 menit Rahman, 2002. Bila tidak terdapat hal-hal yang menarik perhatian maka
anak akan beralih perhatian habituation Santrock, 1995. Perhatian bisa dipertahankan lebih lama bila tugas yang diberikan menarik dan
memberikan suatu tantangan bagi anak. Bila tidak maka anak akan menunjukkan perilaku yang kurang disukai secara sosial yaitu mengobrol
tentang hal lain. Akan terjadi hal sebaliknya bila tugas yang diberikan memberikan
tantangan dan ketertarikan tersendiri bagi anak sehingga isi pembicaraan akan berkisar pada tugas yang diberikan misalnya tugas menggambar