Analisis Data Observasi Studi deskkriptif tentang metode pengajaran dan perilaku anak di TK Negeri dan TK Swasta di Kota Yogyakarta.

Tabel 8c. Analisis Metode Pengajaran TK Negeri 2 No Metode Σ Materi Σ Pengembangan 1 Pemberian Tugas PTg 18 60 1. Menulis 2. Menggambar bentuk 3. Berhitung dan memberi tanda 4. Menggambar bebas 5. Mewarnai dan menempel 6. Membaca 7. Mengisi majalah 8. Komputer 5 4 2 2 2 1 1 1 1. Bahasa tulis 2. Kognitif 3. Kognitif 4. Seni 5. Seni 6. Bahasa 7. Kognitif 8. Kognitif 2 Tanya Jawab TJw 9 30 1. Percakapan memberi informasi dan pengetahuan mengenai alat kebersihan, tamasya, alat transportasi, bahasa Inggris, bunyi hewan 2. Percakapan tentang kegiatan 7 2 1. Bahasa khususnya kemampuan bicara 3 Demonstrasi DMs 2 6,67 1. Melipat payung – menggambari 2. pengenalan jam 1 1 1. Kognitif 2. Kognitif 4 Cerita CRt 1 3,33 1. Mendongeng lewat buku cerita 1 1. Bahasa Dari ketiga tabel di atas terlihat bahwa metode pemberian tugas menempati proporsi terbanyak dibandingkan metode lain. Lebih dari 50 kegiatan di ketiga TK yang menjadi subjek penelitian menggunakan metode pemberian tugas. Pada TK Tarakanita prosentase metode pemberian tugas adalah 66,67 . Pada TK Grha Asih Anak, prosentase metode pemberian tugas adalah 54,84 dan di TK Negeri 2 prosentasenya adalah 60 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada umumnya, pengembangan yang dituju melalui penggunaan metode pemberian tugas adalah pengembangan kognitif. Ini terlihat dari materi-materi yang diberikan antara lain materi mengenal hitungan dan menghitung, materi menggambar bentuk khusus, melacak maze, mengisi titik-titik mengisi majalah. Pengembangan lain yang dituju adalah pengembangan bahasa melalui menulis dan membaca, pengembangan motorik melalui membantik dan mencocok gambar, pengembangan seni melalui mewarnai dan menggambar bebas. Metode kedua yang sering digunakan di TK Tarakanita dan TK Negeri 2 adalah metode tanya jawab sedangkan pada TK Grha Asih Anak metode tanya jawab adalah metode ketiga terbanyak. Metode tanya jawab yang diamati berbentuk percakapan atau dialog yang sengaja dilakukan guru dan berusaha melibatkan semua anak. Metode ini bertujuan mengembangkan kemampuan bahasa anak khususnya kemampuan bahasa lisan bicara. Topik percakapan adalah hal-hal yang berhubungan dekat dengan anak misalnya kegiatan yang telah, sedang atau yang akan dilakukan. Isi percakapan dapat berupa pemberian informasi, percakapan kegiatan maupun perintah guru pada anak. Metode terbanyak ketiga di TK Tarakanita dan TK Negeri 2 adalah metode demonstrasi. Pada kedua TK tersebut metode ini jarang dilakukan. Pada TK Tarakanita metode ini dilakukan sekali melalui kegiatan senam bersama dan bertujuan melakukan pengembangan fisik-motorik bagi anak. Pada TK Negeri 2, kegiatan yang dilakukan dengan metode demonstrasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI adalah kegiatan melipat dan mengenal jam. Kedua kegiatan ini bertujuan mengembangkan perkembangan kognitif anak. Pada TK Grha Asih Anak metode demonstrasi berada pada urutan kedua metode terbanyak yang dilakukan 29,03 dan hampir setiap hari dilakukan melalui materi senam mulut. Selain itu masih banyak kegiatan yang dilakukan dengan demonstrasi antara lain melipat, olah raga bersama, mengenal bijian, dan melukis. Materi ini diberikan melalui metode demonstrasi agar anak lebih memahami proses yang dilakukan. Pada TK Tarakanita terdapat satu metode yang dilakukan sekali selama masa observasi. Metode tersebut adalah metode proyek. Metode ini dilakukan ketika anak mendapat tugas untuk menjadi petugas upacara dan berlatih untuk tugasnya masing-masing dengan setting tempat yang menyerupai asli. Mereka menjalankan tugas masing-masing tanpa intervensi yang berarti dari guru.

2. Analisis Perilaku Anak di Kelas

Observasi difokuskan pada perilaku anak pada saat metode pengajaran dilakukan. Alat bantu berupa tabel observasi yang berisi daftar perilaku dan nama anak dalam kelas. Daftar perilaku ini didapat dari observasi awal yang dilakukan pada ketiga TK dengan melihat perilaku yang muncul. Data yang dihasilkan dikategorikan dan dikelompokkan berdasar metode pengajaran dan kategori perilaku sesuai pengkategorian perilaku yang dilakukan oleh guru. Hal ini dilakukan untuk melihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI frekuensi perilaku anak secara klasikal lihat lampiran 3b. Berikut tabel analisis perilaku yang dominan muncul di ketiga TK yang menjadi subjek penelitian. Perilaku yang dominan muncul dipengaruhi oleh frekuensi penggunaan metode pengajaran pada masing-masing TK. Tabel 9a. Analisis Perilaku yang Dominan muncul di TK Tarakanita No Perilaku Σ Kategori Metode Materi ketika perilaku itu dominan 1 Mengerjakan sendiri dengan tekun 209 disukai Pemberian Tugas - Pengenalan hitungan - Mencocok gambar - Menghitung dan mewarnai - Mewarnai - Melacak maze - Menghias kartu natal - Mewarnai dengan spidol 2 Menyimak guru 159 disukai Tanya Jawab - Tanya jawab mengenai informasi, pengetahuan, tanya jawab kegiatan 3 Menyimak guru 158 disukai Pemberian Tugas - Pengenalan hitungan - Mengenal-membaca huruf ‘R’ - Membentuk kata - Menelusur jejak tulisan - Menggambar bentuk - Menulis di kertas lipat - Menulis di buku garis lima - Menulis kata 4 Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya karena sudah mengerti 110 disukai Pemberian Tugas - Menghitung angka - Membatik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 9B. Analisis Perilaku yang Dominan Muncul Pada TK Grha asih Anak No Perilaku Σ Kategori Metode Materi ketika perilaku itu dominan 1 Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak bertanya karena sudah mengerti 114 disukai Pemberian Tugas - Menggambar bebas - Menggambar dan mencocok - Menulis kalimat - Menghitung angka - Mewarnai pelangi 2 Mengerjakan sendiri dengan tekun 111 disukai Pemberian Tugas - Menggambar bebas - Menggambar dan mencocok - Menulis-membaca kalimat - Menulis-mewarnai - Mewarnai pelangi 3 Mengikuti percakapan dengan aktif 77 disukai Demons- trasi - Melipat kertas - Senam mulut - Olahraga bersama - Senam irama bersama 4 Cepat dalam mengerjakan 71 disukai Pemberian Tugas - Menggambar bebas - Menjumlahkan himpunan - Menulisdikte - Menulis-mewarnai 5 Lambat dalam mengerjakan 70 Tidak disukai Pemberian Tugas - tidak ada materi yang didominasi perilaku ini 6 Menyimak guru 61 disukai Pemberian Tugas - Menggambar bebas - Menulis huruf latin - Membatik - Menulis kata - Menggambar bentuk Tabel 9c. Analisis perilaku yang Dominan Muncul pada TK Negeri 2 No Perilaku Σ Kategori Metode Materi ketika perilaku itu dominan 1 Mengerjakan sendiri dengan tekun 154 disukai Pemberian Tugas - Melipat - menempel – mewarnai - Menggambar bentuk geometri dan menjumlah - Menggambar bentuk dinosaurus - Mengisi majalah - Mewarnai - menempel 2 Langsung mengerjakan tugas tanpa banyak tanya karena sudah mengerti 118 disukai Pemberian Tugas - Dikte - Kegiatan komputer - Menulis - Menggambar bebas - Mengisi majalah dengan dikte 3 Mengobrol tentang tugas 86 disukai Pemberian Tugas - Menggambar bebas - Mengisi majalah dengan dikte 4 Menyimak guru 74 disukai Pemberian Tugas - Menggambar kelinci - Menghitung lisan 5 Mengobrol hal lain 60 Tidak disukai Pemberian Tugas - Menulis 6 Menyimak guru 59 disukai Tanya Jawab - Tanya jawab tentang alat kebersihan, tamasya, bunyi hewan, dan kegiatan Dari ketiga tabel diatas, dapat dilihat variasi dan frekuensi suatu perilaku yang dilakukan anak ketika suatu metode dilaksanakan dalam kegiatan kelas. a. Metode Pemberian Tugas Terdapat kesamaan perilaku yang dominan muncul pada ketiga TK yang menjadi subjek penelitian ketika metode pemberian tugas diberikan. Perilaku yang muncul dan tergolong perilaku dengan frekuensi yang banyak pada ketiga TK tersebut adalah perilaku mengerjakan sendiri dengan tekun, perilaku langsung mengerjakan tanpa banyak tanya karena sudah mengerti, dan perilaku menyimak guru. Ketiga perilaku ini termasuk kategori perilaku yang disukai. Selain perilaku diatas, pada TK Grha Asih Anak muncul perilaku lain ketika metode pemberian tugas diberikan yaitu perilaku cepat mengerjakan dan lambat mengerjakan. Munculnya perilaku ini disebabkan penggunaan modifikasi pola pengkoordinasian kelas yang menggunakan sistem rolling tugas. Sistem rolling tugas bertujuan mengaktifkan anak dengan pemberian tiga tugas yang dilakukan dengan urutan yang berbeda pada masing-masing kelompok sehingga mereka berpacu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan membandingkan jumlah tugas yang berhasil dilaksanakan dengan teman lain. Guru tidak memberlakukan keharusan bagi pengerjaan ketiga tugas pada anak namun ada reinforcement negatif ketika anak malas lambat dalam mengerjakan yaitu berkurangnya waktu bermain atau berkurangnya bintang poin yang didapat. Pada TK Negeri perilaku berbeda yang dimunculkan adalah perilaku mengobrol tentang tugas yang masuk kategori perilaku yang disukai dan perilaku mengobrol hal lain yang masuk kategori perilaku yang kurang disukai. Perilaku ini muncul ketika tugas yang diberikan sama seperti tugas pada hari-hari sebelumnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Metode Tanya Jawab Pada TK Tarakanita perilaku yang paling banyak adalah perilaku menyimak guru tanpa disertai perilaku mengikuti dengan aktif. Anak cenderung bersikap diam dan memperhatikan tanpa banyak bertanya. Pada TK Grha Asih, perilaku yang muncul adalah perilaku mengikuti dengan aktif F= 29. Perilaku ini termasuk kategori perilaku yang disukai secara sosial. Pada TK Negeri 2, perilaku yang muncul adalah perilaku menyimak guru F= 59 dan perilaku mengikuti percakapan dengan aktif F= 56. Kedua prilaku ini termasuk perilaku yang disukai. Perilaku pada TK Grha Asih Anak dan TK Negeri 2 memperlihatkan adanya keaktifan anak bertanya dan menanggapi. c. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi digunakan sebagai metode alternatif kedua bagi TK Grha Asih Anak dan alternatif ketiga pada TK Negeri 2. Pada TK Tarakanita metode ini hanya dilaksanakan sekali selama masa penelitian. Perilaku ketika metode ini diberikan pada anak TK Grha Asih Anak adalah perilaku mengikuti percakapan dengan aktif. Pada TK Negeri 2, perilaku yang muncul adalah perilaku menyimak guru. Lihat Daftar Frekuensi Perilaku Anak pada lampiran 3.

D. Pembahasan

1. Metode Pengajaran Pada Ketiga TK a. Tabel Persamaan dan Perbedaan Pelaksanaan Metode Pengajaran Tabel 10. Persamaan – Perbedaan Pelaksanaan Metode pengajaran Pada Semua TK Perbedaan No Hal Persamaan TK Tarki TK GAA TK Negeri 2

1 Metode Pengajaran

Yang dominan Pemberian Tugas 50 - - - 2 Metode terbanyak kedua - Tanya Jawab Demonstrasi Tanya Jawab 3 Metode ketiga yang digunakan - Demonstrasi, Proyek Tanya Jawab Demonstrasi

b. Metode Pengajaran Yang Diterapkan

Suatu kurikulum akan dapat berlangsung efektif jika mencakup berbagai macam cara dalam aktivitas anak. Dengan kata lain, kurikulum yang baik harus terdiri dari berbagai cara yang berbeda untuk satu tujuan umum yang sama Thomson,dkk; 1994. Cara pencapaian tujuan inilah yang disebut dengan metode pengajaran. Berikut adalah pembahasan metode pengajaran yang diterapkanpada ketiga TK yang menjadi subjek penelitian. 1 Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas merupakan metode yang bisa memberikan pengalaman belajar secara langsung bagi anak sehingga anak bisa memperbaiki cara belajar yang keliru atau kurang tepat dan dapat meningkatkan cara belajar yang lebih baik Moeslichatoen, 2004. Metode pemberian tugas mempunyai ciri khusus yaitu adanya instruksi atau perintah guru secara rinci. Materi yang dipilih TK dan dilaksanakan dengan menggunakan metode pemberian tugas bermaksud membantu anak dalam mencapai tugas perkembangannya. Berikut ini macam-macam pengembangan yang dilakukan guru untuk membantu anak mencapai tugas perkembangannya antara lain: a Pengembangan Fisik - Motorik Pada usia TK 4-5 tahun perkembangan motorik kasar berkembang dengan sangat pesat. Anak terbiasa untuk melompat, berlari kencang, berlomba dengan temannya bahkan memanjat objek begitu pula dengan kemampuan motorik halus anak Santrock, 1995. Perkembangan ini kurang mampu difasilitasi metode pemberian tugas. Metode pemberian tugas lebih dominan mengembangkan kemampuan motorik halus. Ini terlihat dari materi yang diberikan seperti menulis bentuk huruf atau angka, membuat pola batik, mencocok gambar. materi yang diberikan ini juga sesuai dengan pengembangan koordinasi mata dan tangan Einon, 2005. b Pengembangan Bahasa Pada usia TK, pengembangan bahasa mengarah pada pengembangan kemampuan anak untuk berkomunikasi Santrock, 1995. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada TK yang menjadi subjek penelitian, metode pemberian tugas digunakan untuk mengembangkan kemampuan bahasa dalam bentuk tulisan melalui menulis dan membaca. Terdapat tiga 3 teknik membaca yang sering digunakan di TK dan dilakukan sebelum anak disuruh menulis sendiri tulisan yang dibaca. Metode tersebut yaitu metode ABC teknik membaca yang menekankan pada ingatan akan nama-nama dan huruf alphabet, metode keseluruhan kata menekankan pada pembelajaran asosiasi langsung antara keseluruhan kata dan maknanya, dan metode bunyi menekankan pada pelafalan huruf yang dibaca yang dapat berbeda seperti ‘c’ yang dibaca ‘si’ dalam bahasa Inggris. Ketiga teknik ini bertumpu pada instruksi guru sebagai pembimbing. Metode seperti ini biasanya digunakan pada anak usia 6-12 tahun Santrock, 1995. Metode seperti ini bisa menyebabkan hilangnya perhatian habituation bila tidak diolah dengan baik karena metode ini menempatkan anak pada posisi subjek yang pasif sehingga membatasi daya eksplorasi anak. Pada TK Tarakanita dan TK Negeri 2, kemampuan membaca anak berkembang pesat. Mereka sudah mampu membaca lebih dari dua rangkaian suku kata. Hal ini dipengaruhi teknik membaca yang diterapkan adalah ketiga teknik diatas dimana ingatan memori lebih berperan penting daripada pemahaman terhadap pembentukan huruf dan kata. Anak mampu mengingat bentuk tulisan dan cara membacanya namun mereka belum sepenuhnya paham arti dari kata yang dibaca maupun ditulis itu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI