dan dapat berimbas ke kabupatenkota sekitarnya seperti bidang usaha perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan.
Rata-rata PDRB perkapita selama tahun 2009 - 2011 adalah sebesar Rp. 83,18 juta berdasarkan harga berlaku dan sebesar Rp.35,94 juta berdasarkan harga
konstan. PDRB perkapita Kota Medan atas dasar harga berlaku juga meningkat dari Rp 72,63 juta pada tahun 2009 menjadi Rp.93,61 juta pada tahun 2011 atau
meningkat sebesar 29 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara riil terjadi peningkatan kemampuan konsumsi masyarakat yang pada akhirnya akan
meningkatkan taraf hidup masyarakat Kota Medan.
4.1.4. Gambaran Umum Pariwisata Kota Medan
Di luar potensi bisnisnya, Kota Medan juga layak untuk menjadi tujuan wisata. Selain mengunjungi lokasi seperti Danau Toba atau Berastagi yang sejuk,
Kota Medan sendiri sarat dengan objek wisata. Selain wisata alam terdapat pula wisata buatan manusia yaitu Hill Park di daerah Sibolangit dan Mickey Holiday di
daerah Berastagi. Pada hari libur daerah wisata tersebut dipenuhi oleh warga sekitar yang hendak berlibur. Tujuan wisata di Kota Medan diantaranya adalah
Mall-mall, Cemara, Hairos, Taman Buaya di kawasan Sunggal, yang berisikan 3000 ekor buaya aneka jenis. Tak kalah menarik dan unik wisata di Kota Medan
adalah bangunan tua yang dibangun dari pertengahan abad XX di Medan. Sebagian besar bangunan tersebut masih ada, indah dan memberi gambaran
sejarah utuh Kota Medan pada masa lalu. Wisata kuliner merupakan jenis wisata yang melengkapi kepariwisataan Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5. Potensi Kegiatan Perdagangan, Hotel dan Restoran Kota Medan
Perekonomian Kota Medan tahun 2000 didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran 35,02, yang disusul oleh sektor industri
pengolahan 19,70. Dari besaran nilai kedua sektor tersebut maka dapat dikatakan bahwa potensi unggulan yang paling berkembang di Kota Medan
adalah sektor perdagangan dan industri. Seperti diketahui, dengan status Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia maka wajar bila arahan
pembangunan kota lebih menitikberatkan pada kedua sektor tersebut, apalagi dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang ada. Sarana dan prasarana
perhubungan di Kota Medan terdiri dari prasarana perhubungan darat, laut, udara. Transportasi lainnya adalah kereta api. Disamping itu juga telah tersedia prasarana
listrik, gas, telekomunikasi, air bersih dan Kawasan Industri Medan KIM I. Kota Medan sebagai ibu kota provinsi dan letaknya yang sangat strategis,
sehingga wajar apabila usaha dalam bidang perdagangan, hotel, restoran dan industri pengolahan dapat berkembang dengan pesat. Dengan demikian dapat
dipastikan juga bidang usaha yang bergerak di bidang properti akan sangat diminati hingga beberapa tahun kedepan diexpektasikan akan banyak investor
yang akan menanamkan modalnya di Kota Medan. Karena bidang properti sangat berkaitan erat dengan dunia perhotelan dan restoran juga dengan industri
pengolahan. Bila bidang usaha perdagangan, hotel, restoran dan industri pengolahan
merupakan usaha potensial yang terus berkembang di Kota Medan, maka Kota Medan juga memiliki potensi pendukung bidang usaha potensial. Potensi
pendukung tersebut antara lain berada pada sektor transportasi, industri, dan
Universitas Sumatera Utara
pariwisata. Untuk sektor transportasi, Kota Medan menjadi pintu masuk secara regional nasional maupun internasional dengan adanya pelabuhan Belawan dan
Bandara Internasional Polonia yang mendukung pembangunan dan perdagangan Kota Medan bahkan Sumatera. Sektor transportasi ini juga akan terus berkembang
dengan beroperasinya bandara baru yang bernama Kuala Namu International Airport KNIA.
Perkembangan dari Kota Medan sebagai salah satu pusat perdagangan dan bisnis akan menimbulkan banyak perubahan. Salah satu perubahan bisnis yang
jelas terihat adalah adanya persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini ditandai dengan banyaknya usaha restoran yang bermunculan. Persaingan bisnis dalam
bidang makanan terutama dalam usaha restoran tergolong ketat karena semakin banyaknya persaingan restoran yang menciptakan berbagai inovasi.
Selain itu, Kota Medan memiliki potensi pendukung yang potensial dalam bidang perdagangan, hotel dan restoran dikarenakan Kota Medan sebagai daerah
yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka. Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara memiliki posisi yang sangat strategis. Kota ini
menjadi pintu bagi arus penumpang dan juga perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri. Bagi Kota Medan, kegiatan
perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota.
Universitas Sumatera Utara
4.1.6. Perkembangan Aneka Restoran di Kota Medan