Jenis Usaha Restoran Restoran

nama menjadi “Restaurant” bahasa Inggris”. dan restoran bahasa Indonesia www. definisirestoran.blogspot.com

2.2.1. Jenis Usaha Restoran

. Menurut Soekresno 2000 dilihat dari pengelolaan dan sistem penyajian, restoran dapat diklasifikasikan menjadi 3 tiga yaitu : 1. Restoran Formal Pengertian restoran formal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan yang eksklusif. Contoh : member restoran, Gourmet, Main dining room, Grilled Restoran, executive restoran dan sebagainya. Ciri – ciri restoran formal : a. Penerimaan pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu b. Para pelanggan terikat menggunakan pakaian resmi c. Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik atau menu Eropa popular d. Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian service atau French service atau modifikasi dari kedua table service tersebut e. Di sediakan ruangan untuk cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan sebagai tempat untuk minum yang berakohol sebelum santap malam f. Di buka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau makan malam dan makan siang dan tidak di buka untuk makan pagi g. Menyediakan berbagai merek minuman bar secara lengkap khususnya wine and champagne dari beberapa Negara penghasil wine di dunia Universitas Sumatera Utara h. Menyediakan hiburan musik hidup dan tempat untuk melantai dengan suasana romantis dan exclusive i. Harga makanan dan minuman relatif tinggi dibanding harga makanan dan minuman di restoran informal j. Penataan bangku dan kursi memiliki area service yang lebih luas untuk dapat di lewati gueridon k. Tenaga relatif banyak dengan standar kebutuhan pramusaji untuk melayani 4 – 8 pelanggan 2. Restoran Informal Restoran informal adalah industri jasa pelayanana makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan, dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan. Contoh : café, cafeteria, fast food restoran, coffe shop, bistro, canteen, tavern, family restaurant, pub, service corner, burger corner, snack bar. Ciri – ciri restoran informal : a. Harga makanan dan minuman relatif murah b. Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat c. Para pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal d. Sistem penyajian yang dipakai American Service ready plate bahkan self service ataupun counter service e. Tidak menyediakan hiburan musik hidup f. Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain Universitas Sumatera Utara g. Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu atau pelanggan namun di pampang di counter atau langsung di meja makan untuk mempercepat proses pelayanan h. Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu – menu yang relative cepat selesai dimasak i. Jumlah tenaga service relatif sedikit dengan standar kebutuhan, 1 pramusaji melayani 12 – 16 pelanggan 3. Specialities Restoran Specialities Restoran adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tersebut.Contoh : Indonesian food restaurant, Chinese food restaurant, Japanesse food restaurant etc. Ciri ciri specialities restaurant : a. Menyediakan sistem pemesanan tempat b. Menyediakan menu khas suatu negara tertentu, popular dan disenangi banyak pelanggan secara umum c. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional d. Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang dan atau makan malam e. Menu ala carte dipresentasikan kepada pelanggan f. Biasanya menghadirkan musikhiburan khas negara asal g. Harga makanan relatif tinggi di banding informal restoran dan lebih rendah dibanding formal restoran Universitas Sumatera Utara h. Jumlah tenaga service sedang, dengan standar kebutuhan 1 pramusaji untuk melayani 8 -12 pelanggan www.rinakurniati.wordpress.com Menurut Raharjo 2008 secara umum terdapat tiga jenis usaha pada makanan dan minuman. Masing-masing jenis usaha ini mempunyai kategori dan karakteristik yang berbeda, baik segi investasi maupun cara pengelolaannya. Ketiga jenis usaha tersebut adalah : a. Usaha skala kecil Usaha jenis ini bersifat kecil dan biasanya pada kalangan yang berpendapatan kecil pula. Ciri-ciri dari usaha ini yaitu jenis menu yang sangat terbatas dan harga yang murah, yakni sekitar Rp. 3000,00- Rp15.000,00 per orangnya. Konsepnya sederhana yakni hanya “makan, kenyang dan pulang”. Usaha jenis ini tidak terlalu mementingkan pelayanan dan kebersihan. b. Usaha skala menengah Jenis usaha ini diperuntukkan bagi kalangan pada tingkat ekonomi menengah. Dari segi harganya, memiliki tingkat harga yang lebih mahal dibandingkan usaha kecil dengan kisaran antara Rp.15.000,00- Rp. 40.000,00 per orang. Ciri-ciri usaha skala menengah adalah dapat dilihat dari menu yang lebih variatif, memiliki karyawan untuk melayani, jenis pelayanannya sangat sederhana, kebersihannya lebih diperhatikan, dan biasanya memiliki lahan parkir yang luas. Jenis usaha ini dapat ditemukan di rumah makan padang, restoran franchise, kafe, resto, atau restoran yang ada di dalam kafe atau di dalam mal. Universitas Sumatera Utara c. Usaha skala besar Usaha skala besar biasanya ditujukan untuk kalangan dengan ekonomi dan sosial yang tinggi. Jenis restoran ini dapat berdiri sendiri pada daerah tertentu atau berada di hotel bintang lima. Biasanya restoran ini menggunakan konsep khusus pada pelayanan dan menu yang ditawarkan, misalnya restoran Italia, Restoran Jepang, pub dan resto, Restoran Perancis atau Restoran Indonesia. Dalam mengelola usaha makanan dan minuman dibutuhkan pemahaman tentang hal-hal yang menyebabkan seseorang gagal dalam berbisnis restoran. Hal itu dapat diakibatkan oleh faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal. Faktor internal contohnya adalah pengontrolan biaya, inovasi, pelatihan, tingkat kebersihan, adanya asumsi yang salah dan sebagainya. Contoh faktor eksternal adalah perizinan, tingkat persaingan, kurangnya promosi, penurunan tingkat kepuasan pelanggan, dan sebagainya.

2.2.2. Penyebab Kegagalan Restoran