Karakteristik Butir Soal Konstruksi Tes hasil Belajar

dengan waktu yang berbeda dan menentukan korelasi. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka soal dinyatakan reliabel. 2 Metode Paralel Equivalent Metode ini menyajikan dua tes yang sama dengan peserta tes yang sama dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dan mengkorelasikan kedua skor untuk mencari reliabilitas. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka soal dinyatakan reliabel. 3 Metode Belah Dua Split-half Metode belah dua menyajikan satu kali tes lalu dibelah dua, kemudian menggunakan persamaan untuk mengkorelasikan kedua belahan. Mengetahui reliabilitas seluruh tes dengan menggunakan rumus Spearman-Brown yang memiliki dua cara yaitu membelah atas item genap-ganjil dan pembelahan awal-akhir. 4 Internal Consistency Pengujian reliabilitas internal consistency dilakukan dengan memberikan sekali tes saja. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan koefisien alpha, Kuder-Richardson KR-20 dan Kuder-Richardson KR-21

c. Karakteristik Butir Soal

1 Daya Pembeda Arikunto 2012: 226 menjelaskan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh. Berdasarkan penjelasan Suwarto 2013: 108, daya pembeda berfungsi untuk menentukan perbedaan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada pada kelompok itu. Kusaeri 2012: 175 menyatakan bahwa daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal yang dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai materi yang diujikan. Berdasarkan pendapat Sudijono 2006: 385, daya pembeda adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan mendiskriminasi antara testee yang berkemampuan tinggi pandai dengan testee yang kemampuannya rendah bodoh. Endrayanto dan Harumurti 2014: 264 menjelaskan bahwa tingkat daya beda yaitu kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi atau kelompok atas upper group dan siswa yang prestasi belajarnya rendah atau kelompok bawah lower group. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal tes hasil belajar dalam membedakan siswa kelompok atas pandai dengan kelompok bawah bodoh dalam suatu kelas. 2 Tingkat kesukaran Aiken dalam Kusaeri, 2012: 174 menyatakan bahwa tingkat kesukaran soal adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar dari 0 sampai 1. Menurut Arikunto 2012: 222 taraf kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Berdasarkan pendapat Sudjana 2010: 135 tingkat kesulitan adalah adanya keseimbangan soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Menurut Suwarto 2013: 108 tingkat kesukaran butir tes adalah peluang untuk menjawab benar pada butir tes dan pada kemampuan tertentu. Berdasarkan pendapat Sudijono 2006: 370 tingkat kesukaran butir item yang baik apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain tingkat kesukarannya sedang atau cukup. Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran soal yang baik adalah adanya keseimbangan antara soal mudah, sedang. dan sukar. 3 Analisis pengecoh Menurut Purwanto 2008: 108 pengecoh distractor adalah pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban, pengecoh berfungsi efektif apabila ada siswa yang terkecoh memilih. Arifin 2009: 278 menjelaskan bahwa butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Arikunto 2012: 234 menjelaskan bahwa sebuah distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5 pengikut tes. Kusaeri 2014: 108 menjelaskan bawah pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila pengecoh dipilih paling tidak 5 siswa dan pengecoh lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang kurang pandai. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pengecoh merupakan pilihan jawaban yang bukan kunci jawabannya. Pengecoh akan berfungsi ketika dipilih secara merata oleh peserta didik atau paling sedikit dipilih 5 pengikut tes dan banyak dipilih oleh siswa yang kurang pandai.

3. Matematika

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi operasi hitung campuran bilangan bulat untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 1 221

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 4 245

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi perkalian dan pembagian untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 0 248

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan dan penaksiran untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 1 209

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi operasi hitung, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 2

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 0 261

Pengembangan buku Prototype Tes hasil belajar kompetensi dasar melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 1 224

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 243

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 281