8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Tes
a. Definisi Tes
Mardapi 2008: 67 menjelaskan tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar dan salah. Pertanyaan tersebut
harus diberikan tanggapan untuk mengetahui kemampuan seseorang tentang sebuah pengetahuan. Arikunto 2012: 67 menjelaskan tes adalah
alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ada.
Tes menurut Kusaeri 2012: 5 dipandang sebagai salah satu alat pengukuran yang menggambarkan kemampuan seseorang. Suwandi
2009: 39 menjelaskan bahwa tes merupakan suatu bentuk pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa yang sedang
dites. Jawaban dari siswa tersebut dianggap sebagai informasi yang mencerminkan kemampuannya.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa tes adalah sebuah alat ukur yang berupa sejumlah pertanyaan dengan
jawaban benar dan salah. Hasil dari jawaban tersebut akan memberikan informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes juga memiliki aturan-
aturan yang sudah ditentukan seperti aturan dalam mengerjakan sebuah tes.
b. Tes Hasil Belajar
Menurut Purwanto 2008: 66 tes hasil belajar merupakan tes penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau
dipelajari oleh siswa. Berdasarkan pendapat Trianto 2010: 114 tes hasil belajar merupakan butir tes yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Purwanto 2009: 33 menjelaskan tes hasil belajar merupakan tes yang
dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada muridnya atau oleh dosen kepada mahasiswa, dalam
jangka waktu tertentu. Berdasarkan penjelasan para ahli dapat disimpulkan bahwa tes hasil
belajar merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai suatu materi yang telah diajarkan guru kepada murid. Tes hasil belajar dilakukan
dalam waktu tertentu. Tes hasil belajar tersebut digunakan guru untuk
mengetahui hasil belajar siswa. c.
Bentuk Tes
Bentuk tes mengacu pada pengertian bentuk-bentuk pertanyaan, tugas atau latihan yang harus dikerjakan oleh siswa. Menurut Suwandi
2010: 47 bentuk tes dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1
Tes Esai Tes bentuk esai menuntut siswa untuk berpikir dan
mempergunakan apa yang diketahui yang berkenaan dengan pertanyaan yang harus dijawab. Kelebihan dari bentuk tes ini adalah
dapat menilai berbagai jenis kompetensi seperti mengemukakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan bentuk tes esai antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
2 Tes Objektif
Tes objektif merupakan tes jawaban singkat yang hanya ada satu kemungkinan jawaban. Jawaban terhadap tes objektif bersifat
pasti dan dapat diteliti oleh siapa saja. Pilihan ganda mempunyai kelemahan yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri
jawabannya dan kurang mampu memberikan informasi yang luas. Menurut Mardapi 2008:70 bentuk tes yang digunakan di lembaga
pendidikan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: 1
Tes Objektif Tes objektif apabila dilihat dari sistem penskorannya, siapa
saja yang memeriksa jawaban tes menghasilkan skor yang sama. Bentuk tes objektif yaitu pilihan ganda, benar salah, menjodohkan,
dan uraian objektif. 2
Tes Non Objektif Tes non objektif apabila dilihat dari sistem penskorannya
dipengaruhi oleh pemberi skor. Bentuk tes non objektif yaitu bentuk tes uraian non objektif.
Arikunto 2012: 177 menjelaskan bahwa tes dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1 Tes Subjektif
Tes subjektif pada umumnya berbentuk esai uraian yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-
kata. Kebaikan tes subjektif adalah mudah dalam penyusunan, memberi kesempatan berspekulasi, mendorong siswa berani
mengemukakan pendapat, dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi. Keburukan dari tes subjektif adalah kadar
validitas dan reliabilitas yang rendah karena sukar diketahui, kurang representatif, dan penskoran dipengaruhi unsur subjektif.
2 Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Kebaikan dari tes objektif adalah lebih
representatif dan penskoran tidak dipengaruhi unsur subjektif. Kelemahan tes objektif yaitu penyusunan tes sulit, soal hanya
mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja, kesempatan untuk main untung-untungan, dan kecenderungan untuk
mencontek. Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk
tes ada 2 yaitu: 1
Tes Subjektif Tes subjektif pada umumnya berbentuk esai uraian yang
menuntut siswa untuk berpikir karena memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.
2 Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang hanya ada kemungkinan satu jawaban dan dalam memeriksa jawaban dapat dilakukan oleh siapa
saja atau bersifat objektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Tes Obyektif Bentuk Pilihan Ganda