Perencanaan Tindakan Observasi Siklus I

pertemuan dilaksanakan selama satu pembelajaran dengan alokasi waktu 8x35 menit. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru.

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan

Perencanaan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada siklus I. Persiapan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, media berupa gambar kegiatan di pantai dan gambar eergi alternatif, dan penghargaan berupa stiker dan hadiah untuk satu kelompok teraktif. Selain itu peneliti menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan kuesioner sebagai pengukur keaktifan belajar siswa.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

1. Pertemuan 1

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 8x35 menit dalam tiga penggalan. Pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu pada tema 2. Selalu Berhemat energi, subtema 1. Macam-macam Sumber Energi, dan pembelajaran ke-1. Materi IPA pada siklus I pertemuan pertama yaitu sumber energi dan perubahan energi. a. Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Kemudian guru dan siswa melakukan kegiatan rutin yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu guru mengabsen siswa, pada pertemuan ini ada dua siswa yang tidak masuk karena sakit. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi, orientasi, dan motivasi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan tanya- jawab, siswa yang aktif menjawab atau bertanya diberi poin berupa stiker. Kegiatan orientasi dilakukan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan motivasi dilakukan dengan guru membangkitkan semangat siswa melalui permainan konsentrasi. b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melakukan pembelajaran sesuai dengan lima langkah STAD dan pendekatan saintifik sesuai dengan pendekatan pada kurikulum 2013. Langkah pertama yaitu pembagian kelompok, guru meminta bantuan guru kelas IV A untuk membagi siswa menjadi empat kelompok masing-masing kelompok terdiri dari empat siswa secara heterogen berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin. Setelah itu siswa duduk bersama anggota kelompok dan guru membagian LKS kepada siswa. Langkah kedua yaitu penyajian materi. Siswa mengamati gambar kegiatan dipantai, guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan berdasarkan gambar tersebut. Guru memberikan poin kepada siswa yang mengajukan pertanyaan atau mejawab pertanyaan dengan baik. Selanjutnya siswa bersama kelompok mengumpulkan informasi dengan melakukan wawancara dan studi pustaka tentang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sumber energi dan perubahan energi dengan. Siswa mencatat informasi yang telah diperoleh di LKS. Selanjutnya langkah ketiga yaitu kegiatan belajar dalam kelompok. Pada tahap ini, siswa mengerjakan soal latihan di LKS yaitu menyebutkan bentuk energi yang ada pada gambar dan mengidentifikasi perubahan energi yang terjadi pada gambar di LKS. Kemudian siswa melakukan sebuah percobaan perubahan energi panas menjadi energi gerak. Pertama-tama siswa menyiapakan alat dan bahan yang diperlukan. Kemudian siswa melakukan percobaan bersama kelompoknya dan menulis laporan hasil percobaan di LKS. Setelah siswa selesai membuat laporan hasil percobaan, siswa mempresentasikan pekerjaannya di depan kelas. Pada langkah ketiga ini, guru membagiakan poin berupa stiker kepada kelompok yang aktif selama proses pembelajaran. Langkah keempat yaitu kuis. Pada tahap ini guru memberikan soal kuis secara lisan. Masing-masing siswa menjawab kuis di selembar kertas. Siswa yang menjawab soal kuis dengan benar akan menyumbang poin bagi kelompoknya. Langkah kelima yaitu pemberian penghargaan kelompok. Pada tahap ini, guru dan siswa menghitung poin yang diperoleh masing- masing kelompok selama proses pembelajaran dan poin kuis. Hasilnya adalah kelompok 1 mendapat 25 poin, kelompok 2 mendapat 18 poin, kelompok 3 mendapat 20 poin, dan kelompok 4 mendapat 20 poin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kelompok 1 yang memperoleh poin paling banyak mendapatkan hadiah berupa makanan ringan dari guru. c. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, guru meminta siswa menulis kesimpulan dan refleksi pembelajaran di LKS, memberi apresiasi kepada siswa dan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui ketercapaian indikator. Selanjutnya guru meminta siswa untuk mengisi kuesioner, berdoa, dan mengucapkan salam.

2. Pertemuan 2

Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 6x35 menit dalam dua penggalan. Pembelajaran pada pertemuan kedua yaitu pada tema 2. Selalu Berhemat energi, subtema 1. Macam-macam Sumber Energi, dan pembelajaran ke-2. Materi IPA pada siklus I pertemuan pertama yaitu bentuk energi alternatif. a. Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Kemudian guru dan siswa melakukan kegiatan rutin yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu guru mengabsen siswa, pada pertemuan ini ada dua siswa yang tidak masuk karena sakit. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi, orientasi, dan motivasi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan tanya- jawab, siswa yang aktif menjawab atau bertanya diberi poin berupa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI stiker. Kegiatan orientasi dilakukan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan motivasi dilakukan dengan guru membangkitkan semangat siswa melalui permainan tepuk beat. b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melakukan pembelajaran sesuai dengan lima langkah STAD dan pendekatan saintifik sesuai dengan pendekatan pada kurikulum 2013. Langkah pertama yaitu pembagian kelompok. Pada langkah ini, guru membagi siswa menjadi empat kelompok secara heterogen berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin. Setelah itu siswa duduk bersama kelompoknya dan guru membagian LKS. Langkah kedua yaitu penyajian materi. Pada langkah ini, siswa mengamati gambar energi alternatif di LKS. Setelah itu, siswa bersama kelompok membuat pertanyaan tentang energi alternatif. Kemudian siswa bersama kelompok membaca informasi yang ada pada LKS untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat. Langkah ketiga yaitu belajar dalam kelompok. Pada langkah ini siswa membuat peta pikiran tentang energi alternatif di LKS. Selanjutnya siswa melakukan percobaan tentang energi alternatif yaitu membuat parasut. Setelah parasut dibuat, siswa melakukan percobaan menerbangkan parasut di luar kelas. Setelah siswa melakukan percobaan, siswa menulis laporan hasil percobaan di LKS dan mempresentasikan di depan kelas. Pada langkah ketiga ini, guru membagiakan poin berupa stiker kepada kelompok yang aktif selama proses pembelajaran. Langkah keempat yaitu kuis. Pada tahap ini guru memberikan soal kuis secara lisan. Masing-masing siswa menjawab kuis di selembar kertas. Siswa yang menjawab soal kuis dengan benar akan menyumbang poin bagi kelompoknya. Langkah kelima yaitu pemberian penghargaan kelompok. Pada tahap ini, guru dan siswa menghitung poin yang diperoleh masing- masing kelompok selama proses pembelajaran dan poin kuis. Hasilnya adalah kelompok 1 mendapat 22 poin, kelompok 2 mendapat 28 poin, kelompok 3 mendapat 20 poin, dan kelompok 4 mendapat 25 poin. Kelompok 2 yang memperoleh poin paling banyak mendapatkan hadiah berupa makanan ringan dari guru. c. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, guru meminta siswa menulis kesimpulan dan refleksi pembelajaran di LKS, memberi apresiasi kepada siswa dan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui ketercapaian indikator. Selanjutnya guru membagikan soal evaluasi siklus I. Kemudian guru meminta siswa untuk mengisi kuesioner, berdoa, dan mengucapkan salam.

4.1.2.3 Observasi

Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti. Peneliti dan rekan peneliti melakukan observasi terhadap proses dan hasil penelitian. Berikut penjelan proses dan hasil penelitian. Proses penelitian siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada muatan pelajaran IPA di kelas IV A SD Negeri Tlacap berjalan sesuai dengan rencana. Namun, masih ada beberapa kendala yaitu kekurangan waktu, kurang kondusif pada saat pembagian kelompok, dan anggota kelompok kurang kompak dalam mengerjakan tugas kelompok. Skor keaktifan belajar berdasarkan lembar observasi dan kuesiner setiap indikator pada siklus I dapat dilihat pada tabel di halaman selanjutnya. Tabel 4.9 Skor Keaktifan Belajar Indikator 1 pada Siklus I No. Nama Kondisi Awal Siklus I Skor Kategori Target Skor Kategori 1. AY 2,00 Rendah 3,00 Sedang 4,92 Tinggi 2. AA 4,17 Tinggi 4,50 Tinggi 3. CRLD - - 4,50 Tinggi 4. DNA 4,00 Tinggi - - 5. FLPR 1,33 Rendah 4,50 Tinggi 6. GDK 3,67 Tinggi 4,67 Tinggi 7. ICS - - 3,92 Tinggi 8. KNLEIP 1,17 Rendah 4,00 Tinggi 9. MLG 1,17 Rendah 4,75 Tinggi 10. MNR 4,17 Tinggi 4,08 Tinggi 11. MSNA 3,67 Tinggi 4,75 Tinggi 12. MANR 1,00 Rendah 4,33 Tinggi 13. NNR 4,00 Tinggi 4,25 Tinggi 14. PDA 1,17 Rendah 2,92 Sedang 15. RTWS 1,50 Rendah - - 16. RS 1,50 Rendah 3,00 Sedang 17. VI 3,83 Tinggi 5,00 Tinggi 18. YS 3,83 Tinggi 3,92 Tinggi Rata-rata 2,64 Rendah 4,25 Tinggi Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa ada 2 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori sedang. Ada 5 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori tinggi. Ada 7 siswa yang tetap pada kategori tinggi dan 2 siswa tidak mengalami peningkatan maupun penurunan karena absen pada kondisi awal atau siklus I. Berdasarkan tabel 4.9, skor rata-rata keaktifan belajar pada indikator 1 yaitu “Memperhatikan penjelasan guru” meningkat. Hal tersebut terlihat dari skor rata-rata kondisi awal yaitu 2,64 yang termasuk dalam kategori rendah meningkat di siklus I menjadi 4,25 dan termasuk dalam kategori tinggi. Tabel 4.10 Skor Keaktifan Belajar Indikator 2 pada Siklus I No. Nama Kondisi Awal Siklus I Skor Kategori Target Skor Kategori 1. AY 1,33 Rendah 3,00 Sedang 4,67 Tinggi 2. AA 1,17 Rendah 2,08 Rendah 3. CRLD - - 3,00 Sedang 4. DNA 1,50 Rendah - - 5. FLPR 3,50 Tinggi 3,00 Sedang 6. GDK 0,67 Rendah 3,08 Sedang 7. ICS - - 4,25 Tinggi 8. KNLEIP 3,33 Tinggi 4,25 Tinggi 9. MLG 0,50 Rendah 3,42 Tinggi 10. MNR 1,50 Rendah 2,92 Sedang 11. MSNA 0,67 Rendah 1,75 Rendah 12. MANR 0,67 Rendah 1,75 Rendah 13. NNR 4,00 Tinggi 4,50 Tinggi 14. PDA 0,50 Rendah 4,33 Tinggi 15. RTWS 1,00 Rendah - - 16. RS 1,17 Rendah 3,00 Sedang 17. VI 1,17 Rendah 2,08 Rendah 18. YS 1,17 Rendah 2,08 Rendah Rata-rata 1,49 Rendah 3,14 Sedang Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa ada 3 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori sedang. Ada 3 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke tinggi. Ada 5 siswa yang tetap pada kategori rendah dan 2 siswa yang tetap pada kategori tinggi. Sedangkan yang mengalami penurunan ada 1 siswa yaitu dari kategori tinggi ke kategori sedang dan 2 siswa tidak mengalami peningkatan maupun penurunan karena absen pada kondisi awal atau siklus I. Berdasarkan tabel 4.10, skor rata-rata keaktifan belajar pada indikator 2 yaitu “Bertanya pada guruteman terkait dengan materi yang belum jelas” meningkat. Hal tersebut terlihat dari skor rata-rata kondisi awal yaitu 1,49 yang termasuk dalam kategori rendah meningkat di siklus I menjadi 3,14 dan termasuk dalam kategori sedang. Tabel 4.11 Skor Keaktifan Belajar Indikator 3 pada Siklus I No. Nama Kondisi Awal Siklus I Skor Kategori Target Skor Kategori 1. AY 4,25 Tinggi 3,00 Sedang 4,88 Tinggi 2. AA 3,50 Tinggi 3,13 Sedang 3. CRLD - - 1,50 Rendah 4. DNA 3,00 Sedang - - 5. FLPR 4,00 Tinggi 4,38 Tinggi 6. GDK 0,50 Rendah 1,63 Rendah 7. ICS - - 1,13 Rendah 8. KNLEIP 0,50 Rendah 4,25 Tinggi 9. MLG 3,25 Sedang 3,50 Tinggi 10. MNR 4,25 Tinggi 1,75 Rendah 11. MSNA 0,50 Rendah 2,00 Rendah 12. MANR 3,00 Sedang 2,88 Sedang 13. NNR 0,75 Rendah 4,25 Tinggi 14. PDA 0,75 Rendah 4,00 Tinggi 15. RTWS 0,75 Rendah - - 16. RS 1,00 Rendah 3,13 Sedang 17. VI 3,50 Tinggi 4,75 Tinggi 18. YS 3,75 Tinggi 4,13 Tinggi Rata-rata 2,33 Rendah 3,20 Sedang Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa ada 1 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori sedang. Ada 3 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke tinggi. Ada 1 siswa yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengalami peningkatan dari kategori sedang ke kategori tinggi. Ada 2 siswa yang tetap pada kategori rendah, 1 siswa tetap pada kategori sedang, dan 4 siswa tetap pada kategori tinggi. Sedangkan yang mengalami penurunan ada 1 siswa yaitu dari kategori tinggi ke kategori sedang dan 1 siswa dari kategori tinggi ke kategori rendah. Selain itu ada 2 siswa tidak mengalami peningkatan maupun penurunan karena absen pada kondisi awal atau siklus I. Berdasarkan tabel 4.11, skor rata-rata keaktifan belajar pada indikator 3 yaitu “Mengemukakan gagasan” meningkat. Hal tersebut terlihat dari skor rata- rata kondisi awal yaitu 2,33 yang termasuk dalam kategori rendah meningkat di siklus I menjadi 3,20 dan termasuk dalam kategori sedang. Tabel 4.12 Skor Keaktifan Belajar Indikator 4 pada Siklus I No. Nama Kondisi Awal Siklus I Skor Kategori Target Skor Kategori 1. AY 2,00 Rendah 3,00 Sedang 3,50 Tinggi 2. AA 3,00 Sedang 3,75 Tinggi 3. CRLD - - 4,75 Tinggi 4. DNA 0,50 Rendah - - 5. FLPR 4,00 Tinggi 3,25 Sedang 6. GDK 3,00 Sedang 3,75 Tinggi 7. ICS - - 3,50 Tinggi 8. KNLEIP 3,00 Sedang 2,00 Rendah 9. MLG 3,00 Sedang 3,50 Tinggi 10. MNR 3,00 Sedang 3,75 Tinggi 11. MSNA 3,50 Tinggi 4,75 Tinggi 12. MANR 3,00 Sedang 3,25 Sedang 13. NNR 0,50 Rendah 2,25 Rendah 14. PDA 1,00 Rendah 1,75 Rendah 15. RTWS 3,00 Sedang - - 16. RS 1,50 Rendah 1,75 Rendah 17. VI 3,00 Sedang 5,00 Tinggi 18. YS 1,50 Rendah 2,75 Rendah Rata-rata 2,41 Rendah 3,33 Rendah Berdasarkan tabel 4.12, dapat diketahui bahwa ada 1 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori tinggi. Ada 5 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori sedang ke tinggi. Ada 4 siswa yang tetap pada kategori rendah, 1 siswa tetap pada kategori sedang, dan 1 siswa tetap pada kategori tinggi. Sedangkan yang mengalami penurunan ada 1 siswa yaitu dari kategori tinggi ke kategori sedang dan 1 siswa dari kategori sedang ke kategori rendah. Selain itu ada 2 siswa tidak mengalami peningkatan maupun penurunan karena absen pada kondisi awal atau siklus I. Berdasarkan tabel 4.12, skor rata-rata keaktifan belajar pada indikator 4 yaitu “Mencatat instruksipenjelasan dari guru” tidak meningkat. Rata-rata skor keaktifan belajar indikator 4 pada kondisi awal yaitu 2,41 dan siklus I yaitu 3,33. Kedua skor tersebut termasuk dalam kategori rendah. Tabel 4.13 Skor Keaktifan Belajar Indikator 5 pada Siklus I No. Nama Kondisi Awal Siklus I Skor Kategori Target Skor Kategori 1. AY 2,17 Rendah 3,00 Sedang 4,75 Tinggi 2. AA 1,50 Rendah 4,92 Tinggi 3. CRLD - - 4,33 Tinggi 4. DNA 4,17 Tinggi - - 5. FLPR 4,17 Tinggi 4,50 Tinggi 6. GDK 1,50 Rendah 4,83 Tinggi 7. ICS - - 4,17 Tinggi 8. KNLEIP 1,33 Rendah 4,58 Tinggi 9. MLG 4,00 Tinggi 5,00 Tinggi 10. MNR 1,50 Rendah 4,08 Tinggi 11. MSNA 1,33 Rendah 4,83 Tinggi 12. MANR 1,50 Rendah 4,75 Tinggi 13. NNR 4,17 Tinggi 4,92 Tinggi 14. PDA 1,50 Rendah 4,17 Tinggi 15. RTWS 1,67 Rendah - - 16. RS 1,00 Rendah 4,25 Tinggi 17. VI 1,50 Rendah 4,92 Tinggi 18. YS 1,33 Rendah 4,25 Tinggi Rata-rata 2,15 Rendah 4,58 Tinggi Berdasarkan tabel 4.13, dapat diketahui bahwa ada 11 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori tinggi. Ada 3 siswa yang tetap pada kategori tinggi. Selain itu ada 2 siswa tidak mengalami peningkatan maupun penurunan karena absen pada kondisi awal atau siklus I. Berdasarkan tabel 4.13, skor rata-rata keaktifan belajar pada indikator 5 yaitu “Turut serta dalam mengerjakan tugas” meningkat. Hal tersebut terlihat dari skor rata-rata kondisi awal yaitu 2,15 yang termasuk dalam kategori rendah meningkat di siklus I menjadi 4,58 dan termasuk dalam kategori tinggi. Tabel 4.14 Skor Keaktifan Belajar Indikator 6 pada Siklus I No. Nama Kondisi Awal Siklus I Skor Kategori Target Skor Kategori 1. AY 4,25 Tinggi 3,00 Sedang 3,63 Tinggi 2. AA 1,50 Rendah 2,88 Sedang 3. CRLD - - 2,50 Rendah 4. DNA 0,75 Rendah - - 5. FLPR 0,75 Rendah 3,63 Tinggi 6. GDK 0,50 Rendah 2,25 Rendah 7. ICS - - 2,88 Sedang 8. KNLEIP 0,50 Rendah 3,25 Sedang 9. MLG 0,50 Rendah 3,25 Sedang 10. MNR 0,50 Rendah 2,88 Sedang 11. MSNA 0,50 Rendah 2,50 Rendah 12. MANR 0,50 Rendah 3,13 Sedang 13. NNR 0,50 Rendah 2,38 Rendah 14. PDA 0,50 Rendah 1,25 Rendah 15. RTWS 0,75 Rendah - - 16. RS 0,75 Rendah 3,00 Sedang 17. VI 0,50 Rendah 2,38 Rendah 18. YS 0,50 Rendah 3,00 Sedang Rata-rata 0,86 Rendah 2,80 Sedang Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa ada 7 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori sedang. Ada 1 siswa yang mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori tinggi. Ada 5 siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang tetap pada kategori rendah dan 1 siswa tetap pada kategori tinggi. Selain itu ada 2 siswa tidak mengalami peningkatan maupun penurunan karena absen pada kondisi awal atau siklus I. Berdasarkan tabel 4.14, skor rata-rata keaktifan belajar pada indikator 6 yaitu “Membaca buku untuk memecahkan persoalan” meningkat. Hal tersebut terlihat dari skor rata-rata kondisi awal yaitu 2,15 yang termasuk dalam kategori rendah meningkat di siklus I menjadi 4,58 dan termasuk dalam kategori tinggi. Berikut rangkuman skor keaktifan belajar pada siklus I dalam bentuk tabel. Tabel 4.15 Skor Keaktifan Belajar Siklus I No. Indikator Ketercapaian Indikator Rata-rata Skor Kategori 1. Memperhatikan penjelasan guru. 4,25 Tinggi 2. Bertanya kepada guruteman terkait dengan materi yang belum jelas. 3,14 Sedang 3. Mengemukakan gagasan. 3,20 Sedang 4. Mencatat instruksipenjelasan dari guru. 3,33 Rendah 5. Turut serta dalam mengerjakan tugas. 4,58 Tinggi 6. Membaca buku untuk memecahkan persoalan. 2,80 Sedang Rata-rata 3,55 Tinggi Berdasarkan tabel di atas, skor keaktifan belajar pada siklus I yaitu 3,55 dan termasuk dalam kategori tinggi. Selain skor keaktifan belajar, prestasi belajar siswa kelas IV A SD Negeri Tlacap pada muatan pelajaran IPA KD 3.4 di siklus I dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Prestasi Belajar Siklus I No. Nama Nilai Keterangan Tuntas Tidak Tuntas 1. AY 90 √ 2. AA 100 √ 3. CRLD 50 √ 4. DNA S - - 5. FLPR 70 √ 6. GDK 55 √ 7. ICS 80 √ 8. KNLEIP 85 √ 9. MLG 90 √ 10. MNR 60 √ 11. MSNA 50 √ 12. MANR 65 √ 13. NNR 75 √ 14. PDA 80 √ 15. RTWS S - - 16. RS 55 √ 17. VI 90 √ 18. YS 60 √ Jumlah 1.155 10 6 Rata-rata 72,2 - - Persentase 62,5 36,5 S = Sakit Prestasi belajar pada tabel di atas diperoleh dari hasil nilai pengujian soal evaluasi siklus I kelas IV A SD Negeri Tlacap tahun pelajaran 20152016 pada muatan pelajaran IPA KD 3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Pengujian soal evaluasi siklus I dilaksanakan pada akhir siklus I yaitu pada hari Sabtu, 3 Oktober 2015. Berdasarkan tabel 4.16 rata-rata nilai ulangan pada siklus I yaitu 72,2. Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 10 siswa dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI persentase 62,5 dan 6 siswa dengan persentase 37,5 belum memenuhi KKM. KKM muatan pelajaran IPA yaitu 62,7.

4.1.2.4 Refleksi

Dokumen yang terkait

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun ajaran 2016/2017.

0 0 232

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 tahun pelajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD K Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 1 304

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 9 245

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun ajaran 2016 2017

0 0 230