14
tersebut baik secara terpisah maupun bersama-sama memberikan kontribusi tertentu terhadap prestasi belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal berupa kondisi peserta didik, dan faktor eksternal berupa bahan atau materi yang dipelajari, lingkungan, dan faktor instrumental guru, metode, bahan,
sumber belajar, dan lain sebagainya.
2.1.3 Ilmu Pengetahuan Alam IPA
2.1.3.1 Hakikat IPA
Ilmu pengetahuan alam sering disebut dengan istilah pendidikan sains dan disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam
kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar Susanto, 2013:165. Selanjutnya Susanto menjelaskan bahwa IPA adalah usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat
suatu kesimpulan. Selanjutnya BSPN 2006:484 menjelaskan bahwa IPA berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu
15
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap Susanto. 2013:167. IPA sebagai produk yaitu
kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Bentuk
IPA sebagai produk yaitu fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Bentuk IPA sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang
alam. IPA sebagai sikap, yaitu sikap ilmiah. Menurut Sulistyorini dalam Susanto, 2013:169 ada sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam IPA,
yaitu sikap ingin tahu, ingin mendapatkan sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggungjawab, berpikir
bebas, dan kedisiplinan diri. Sikap ini dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA yaitu ada tiga, IPA sebagai produk, proses, dan sikap. IPA sebagai produk yaitu kumpulan
fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. IPA sebagai proses yaitu proses menemukan pengetahuan alam. IPA sebagai sikap yaitu sikap ilmiah.
2.1.3.2 Pendekatan IPA di SD