4. Validasi Desain
5. Revisi Desain
6. Ujian Skripsi
C. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini, maka peneliti
membutuhkan 4 validator ahli kurikulum 2013 yang kompeten yang terdiri dari 2 dosen pakar kurikulum 2013 dan 2 guru pakar kurikulum 2013 SD
D. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa
wawancara dan kuisioner. Dalam pedoman wawancara, peneliti menggunakan sejumlah daftar pertanyaan dengan tujuan menganalisis kebutuhan terhadap perangkat
pembelajaran mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar, sedangkan kuisioner mengacu pada IPKG 1 kurikulum 2013.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
berupa wawancara dan kuisioner. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk melakukan survei kebutuhan sedangkan kuisioner mengacu pada IPKG 1. Wawancara ini ditujukan
kepada guru kelas I SDN Kalasan 1 Yogyakarta. Data yang diperoleh peneliti, akan dianalisis untuk mendapatkan informasi menyangkut dengan kebutuhan guru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013.
F. Teknik Analisis Data Data ini akan dianalisis oleh peneliti secara kualitatif dan kuantitatif dengan
penjelasan sebagai berikut : 1.
Data kualitatif Data kualitatif yang diperoleh peneliti berupa komentar yang dikemukakan oleh
guru kelas I SDN Kalasan 1 Yogyakarta. Data dianalisis untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang akan dihasilkan.
2. Data kuantitatif
Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli, guru kelas I SD, dan siswa kelas I Sekolah Dasar. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil
penilaian kuesioner diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap bahan ajar yang dikembangkan yaitu sangat baik 5, baik 4, cukup baik 3, kurang
baik 2, sangat kurang baik 1. Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo
2008:101 sebagai berikut: Tabel 5. Konversi Nilai Skala Lima
Interval Skor Kategori
X
i
+ 1,80 Sbi
Sangat baik
i
+ 0,60 SBi X ≤
i
+ 1, 80Sbi
Baik
i
– 0,60 SBi X ≤
i
+ 0,60Sbi
Cukup
i
– 1,80 SBi X ≤
i
– 0,60Sbi
Kurang
X ≤
i
– 1,80Sbi
Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal
i
: skor maksimal ideal + skor minimal ideal Simpangan baku ideal SB
i
: skor maksimal ideal - skor minimal ideal X
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan
konversi sebagai berikut. Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal
i
: 5+1 = 3 Simpangan baku ideal SB
i
: 5-1 = 0,67 Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.
Jawaban: Kategori sangat baik = X
i
+ 1,80 SB
i
= X 3 + 1,80 . 0,67 = X 3 + 1,21
= X 4,21 Kategori baik
=
i
+ 0,60SB
i
X ≤
i
+ 1,80SB
i
= 3 + 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 1,80 . 0,67 = 3 + 0,40 X ≤ 3 + 1,21
= 3,40 X ≤ 4,21 Kategori cukup baik =
i
- 0,60SB
i
X≤
i
+ 0,60SB
i
= 3 - 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 0,60 . 0,67
= 3 – 0,40 X≤ 3 + 0,40
= 2,60 X≤ 3,40 Kategori kurang baik =
i
- 1,80SB
i
X≤
i
- 0,60SB
i
= 3 - 1,80 . 0,67 X ≤ 3 - 0,60 . 0,67
= 3 - 1,21 X ≤ 3 - 0,40
= 1,79 X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik =
≤
i
– 1,80SB
i
= X ≤ 3 - 1,80 . 0,67 = X ≤ 3 - 1,21
= X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi
data kualitatif skala lima sebagai berikut. Tabel 6. Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
X 4,21 Sangat Baik
3,41 X ≤ 4,21
Baik 2,61
X ≤ 3,40 Cukup
1,80 X ≤ 2,60
Kurang
1 X ≤ 1,79
Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke
data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian pengembangan ini adalah analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti didasarkan
pada langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah diuraikan di bab III. Analisis kebutuhan ini dilakukan oleh peneliti dengan cara wawancara.
Wawancara dilakukan kepada guru kelas I SD Negeri Kalasan 1 Yogyakarta yaitu ibu Usuwatun pada hari sabtu tanggal 17 bulan Mei pukul 10.00 WIB tahun 2014. Tujuan
dari wawancara ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan yang berkaitan ketersediaan perangkat pembelajaran
yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga perangkat pembelajaran yang dikembangkan, disusun oleh peneliti sesuai dengan upaya mencapai
tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.
1. Hasil Wawancara dan analisis kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu guru kelas I SD Kalasan 1 Yogyakarta pada hari sabtu tanggal 17 bulan Mei pukul 10.00 WIB tahun 2014.
Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan survei kebutuhan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013. Berikut data hasil
wawancara dengan guru SD Kalasan 1 Yogyakarta akan dijelaskan setiap butir. Butir pertanyaan yang pertama yaitu tentang pemahaman guru mengenai
Kurikulum 2013. Guru memberikan jawaban bahwa mereka memahami Kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang dibuat oleh pemerintah dengan menerapkan 3 tiga kemampuan
yang dimiliki siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Guru juga
memahami bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan pada sikap dan berjalan secara tematik yaitu semua mata pelajaran terintegrasi menjadi satu sehingga
tidak ada istilah mata pelajaran. Butir pertanyaan yang kedua yaitu tentang pemahaman guru mengenai perumusan
indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa guru memberikan jawaban bahwa perumusan indikator harus mencakup ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta bisa dinilai oleh guru baik itu melalui tes maupun nontes rubrik penilaian dan tujuan pembelajaran harus mempertimbangkan kemampuan
siswa agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik Butir pertanyaan ketiga yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan pendekatan
tematik integratif dalam pembelajaran guru tersebut menyatakan bahwa pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan yang mengintgrasikan beberapa mata pelajaran
atau kompetensi dasar dalam satu tema yang hendak diajarkan. Butir pertanyaan keempat yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran guru tersebut menyatakan bahwa kurikulum 2013 dengan konsep pendekatan saintifik meliputi langkah-langkah mengamati,
menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan adalah langkah-langkah yang dalam penerapannya tidak selamanya harus mengikuti alur atau proses ilmiah yang
terpenting adalah siswa tersebut bisa memahami pelajaran yang diberikan. Butir pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait Butir pertanyaan
keempat yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik guru tersebut menyatakan bahwa penilaian otentik yang diterapkan dalam kurikulum 2013 khususnya
penilaian tes tertulis belum mengukur semua aspek yang ingin dinilai guru. Dalam
penilaian tes tertulis yang terdapat dalam buku guru hanya tertulis aspek “terlihat dan belum terlihat”, sehingga mempersulit guru dalam melakukan penilaian dengan
mengikuti petunjuk tersebut apalagi diikuti dengan jumlah siswa yang sangat banyak juga sangat berpengaruh terhadap penilaian yang akan dilakukan seperti penilaian aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan siswa. Butir pertanyaan keenam yaitu apakah guru masih memerlukan contoh-contoh
rubrik penilaian non tes dalam pembelajaran guru tersebut menjawab untuk rubrik penilaian jenis tes sudah sekitar 90 baik, jadi tidak diperlukan lagi yang diperlukan
adalah penilaian jenis nontes. Butir pertanyaan ketujuh yaitu bagaimana pemahaman guru terkait dengan
penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran guru tersebut menyatakan bahwa pendidikan karakter berhubungan dengan penanaman sikap atau nilai-nilai karakter pada
siswa, bisa berupa kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Penanaman karakter ini dapat dilakukan ketika melakukan pembelajaran. Pendidikan
karakter dapat disisipkan di setiap kegiatan pembelajaran atau proses kegiatan belajar mengajar.
Butir pertanyaan kedelapan yaitu bagaimana pemahaman guru terkait dengan jenis- jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nasional guru tersebut menyatakan bahwa jenis karakter yang dikembangkan oleh pemerintah meliputi dua karakter yaitu pertama karakter kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebagaimana terdapat dalam Kompetensi Inti pertama KI-1 dan kedua karakter kepada sesama manusia sebagaimana terdapat dalam Kompetensi Inti kedua KI-2
Butir pertanyaan kesembilan yaitu kesulitan-kesulitan apa yang dialami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa? guru
tersebut menjawab kesulitan yang dihadapi dalam pengembangan perangkat pembelajaran adalah dalam hal penilaian karena penilaian yang dilakukan harus
mencakup penilaian sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi apalagi diikuti dengan jumlah siswa yang banyak.
Butir pertanyaan yang kesepuluh yaitu apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah guru tersebut
menjawab contoh-contoh perangkat pembelajaran sudah tersedia di sekolah, akan tetapi belum lengkap dan masih banyak yang harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Butir pertanyaan kesebelas yaitu apakah guru masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013 guru tersebut
menjawab bahwa guru sangat membutuhkannya, dikarenakan guru belum memiliki contoh format perangkat pembelajaran kurikulum SD 2013 yang baik dan lengkap.
Butir pertanyaan keduabelas karakteristikciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang guru butuhkan, guru tersebut menjawab bahwa guru
membutuhkan rubrik-rubrik penilaian yang jelas terkait semua ranah pada kurikulum SD 2013.
Butir pertanyaan ketigabelas yaitu saran apa yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013? guru
tersebut menyatakan bahwa guru sangat membutuhkan pelatihan atau diklat terkait bimbingan dalam hal penilaian, dan bagaimana pelaksanaan penilaian tersebut dengan
efektif. Guru juga mengatakan bahwa guru belum memiliki format perangkat pembelajaran yang baik, sehingga guru masih kesulitan dalam mengembangkan RPPTH.
2. Pembahasan Hasil Wawancara analisi kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman yang dimiliki guru mengenai Kurikulum 2013
sudah cukup untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013. Kesulitan yang dihadapi hanya berkaitan dengan penilaian otentik dan penerapan
langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru telah mampu untuk melaksanakan pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan tematik integratif walaupun dalam pelaksanaanya belum maksimal. Kaitanya dengan perangkat pembelajaran, guru belum
mampu mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 dengan baik hal ini dikarenakan guru masih sulit dalam melakukan penilaian apalagi diikuti dengan
jumlah siswa yang banyak, jadi guru masih menyusun sendiri penilaian agar penilaian itu benar-benar mengukur tingkat kamampuan siswa.
B. Deskripsi Produk awal
Dalam melakukan penelitian pengembangan ini, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah menentukan tema, dilanjutkan dengan kompetensi inti dan kompetensi
dasar, lalu subtema sesuai dengan Kurikulum 2013 tingkat SD. Peneliti menentukan indikator lalu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah berikutnya, peneliti
mendesain silabus dan RPP berdasarkan kajian indikator serta tujuan pembelajaran dan materi setiap muatan pelajarannya, kemudian peneliti menyusun kerangka perangkat
pembelajaran tematik sesuai dengan kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik, lalu penanaman nilai karakter di dalam
kegiatan pembelajaran. Peneliti menentukan sumber belajar yang akan digunakan. Langkah terakhir peneliti mendesain evaluasi berupa penilaian otentik berdasarkan kajian
materi yang akan dipelajari siswa.
1. Silabus
Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang harus dibuat sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Silabus yang
disusun ini digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran yang dikembangkan dalam RPP dan produk yang dikembangkan. Pendekatan yang
dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah pendekatan tematik terpadu dan pendekatan saintifik. Silabus disusun secara sistematis dan berisikan
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target kompetensi dasar yang ingin dicapai. Isi komponen silabus ini yaitu: 1 identitas sekolah, 2
muatan pelajaran, 3 kompetensi inti dan kompetensi dasar, 4 indikator pencapaian, 5 kegiatan pembelajaran, 6 penilaian yang terdiri dari teknik
penilaian dan bentuk instrumen, 7 alokasi waktu, dan 8 sumber belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan rencana atau rancangan kegiatan yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP disusun secara sistematis sesuai dengan pendekatan yang
digunakan oleh peneliti. RPP terdiri dari berbagai komponen, yaitu: 1 identitas sekolah, 2 Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, 3 kompetensi dasar, 4
indikator, 5 tujuan pembelajaran, 6 media, alat, dan sumber belajar, 7 materi