PROSES PEMBELAJARAN PENILAIAN LANDASAN TEORI
Penilaian -
Penilaian berbasis kompetensi -
Pergeseran dari penilaian melalui tes mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja, menuju
penilaian otentik mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil -
Memperkuat PAP Penilaian Acuan Patokan yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor
yang diperolehnya terhadap skor ideal maksimal -
Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL
- Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa
sebagai instrumen utama penilaian
Ekstrakurikuler -
Pramuka wajib -
UKS -
PMR -
Bahasa Inggris
b. Penguatan Pendidikan karakter
Kurikulum SD2013 menekankan pada penanaman karakter anak dalam proses pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 337, karakter adalah
akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang. Sedangkan menurut Wynne 1991 karakter berasal dari Bahasa Yunani yang berarti
“to mark”
menandai dan memfokuskan bagaimana cara penerapan nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dalam Mulyasa. 2013: 3. Selain itu, karakter merupakan
kualitas moral, akhlak seseorang yang merupakan bentuk kepribadian khusus yang menjadi penggerak serta membedakan antara satu sama lain Hidayatullah, 2010:
13. Menurut coon dalam Zubaedi 2011: 8 karakter adalah suatu penilaian subjektif terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian
yang dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat. Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona dalam Listyarti 2012:8 adalah
suatu hal yang dijadikan sebagai sekolah karakter, dimana sekolah merupakan tempat yang paling baik untuk menanamkan karakter itu sendiri. Menurut Mulyasa
2013:1 pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan untuk membantu perkembangan jiwa anak baik lahir ataupun batin, dari sifat kodratnya untuk
menuju ke arah peradaban manusiawi yang lebih baik. Selain itu menurut Ratna Megawangi dalam Kesuma 2011: 5 pendidikan karakter dapat diartikan sebagai
sebuah usaha untuk mendidik anak agar dapat mengambil suatu keputusan dengan bijaksana dan dapat mempraktikkannya dalam keseharian, sehingga dapat
memberikan masukan yang positif pada lingkungan sekitar. Menurut Zubaedi 2011: 17 pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan
yang mengembangkan nilai-nilai karakter pada siswa sehingga memiliki nilai dan karakter sebagai ciri khas dirinya, dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif. Koesoemo 2010:193 menyatakan pendidikan
karakter merupakan bagian dari kinerja sebuah lembaga pendidikan yang di