10
memiliki nilai jual yang menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan Susanti, 2006.
Limbah kulit pisang mengandung zat gizi yang cukup tinggi terutama pada vitamin dan mineralnya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
makanan dengan cara diolah menjadi tepung. Selain dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan, juga memperbaiki kandungan gizi bila diolah menjadi makanan .
2.1.3. Pemanfaatan Kulit Pisang
Umumnya buah pisang dapat dinikmati dalam kedaan segar atau dalam bentuk olahan. Hampir semua bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan,
seperti daun, batang, bonggol pisang dan bunga pisang, dan kulit buah pisang sekalipun.
Begitu banyak makanan tradisonal khas daerah yang memerlukan pengemasan dengan daun pisang, sehingga besar ketergantungannya pada
tanaman pisang. Bagian dari pisang yang selama ini masih jarang dimanfaatkan adalah kulit
pisang. Melalui cara pengolahan yang cukup sederhana, kulit pisang dari jenis- jenis pisang raja dan pisang ambon dapat diolah menjadi bahan baku minuman
anggur whine Anonim, 2008 Menurut Santi 2006, kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
nata. Hal ini dapat dibuktikan dengan penelitiannya tentang perbedaan penggunaan jenis kulit pisang terhadap kualitas nata. Hasil analisisnya terbukti
bahwa ada perbedaan kualitas yang nyata pada nata kulit pisang yang dibuat dari
Universitas Sumatera Utara
11
jenis kulit pisang yang berbeda dilihat dari sifat organoleptiknya. Selain itu, kulit pisang juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan jelly, cuka, dan sebagainya.
Berdasarkan penelitian Noviagustin 2008, ternyata kulit pisang juga dapat dijadikan sebagai tepung. Hal ini dibuktikan dengan penelitiannya tentang
pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai substituen tepung terigu dalam pembuatan mie. Hasil analisisnya terbukti bahwa pati limbah kulit pisang dapat
digunakan sebagai bahan substituen tepung terigu dalam pembuatan mie dengan konsentrasi sebesar 20.
2.1.4. Tujuan Pemanfaatan Kulit Pisang
Setiap kegiatan yang bermanfaat pasti memiliki tujuan. Sama halnya dengan kulit pisang yang memiliki tujuan dan bila dikelola maka ada tujuan yang
diperoleh. Menurut Apriadji 1986, ada 2 dua tujuan yang bisa diperoleh yaitu: 1.
Tujuan langsung Tujuan langsung hasilnya dapat dilipatgandakan yaitu memenuhi kebutuhan
gizi keluarga saja atau hasil yang berlebihan dipasarkan untuk membeli kebutuhan lainnya dan ditabung bagi pendapatan keluarga. Yang penting bila
hasilnya dikonsumsi keluarga haruslah yang bermutu baik sehingga nilai gizinya dapat dipertahankan dan berguna bagi tubuh.
2. Tujuan tidak langsung
Tujuan tidak langsung dari pemanfaatan kulit pisang dapat digunakan sebagai percontohan bagi masyarakat sekitarnya. Berarti memperluas ruang lingkup
UPGK tidak sebatas hanya dirumah saja tapi berkembang dalam masyarakat diversifikasi pangan dan gizi keluarga.
Universitas Sumatera Utara
12
2.2. Selai Sebagai Altertnatif Makanan dengan Pemanfaatan Kulit Pisang Sebagai Bahan Pembuatan Selai
Selai atau selei bahasa inggris; jam, bahasa perancis: confiture adalah salah satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah
dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah padat. Selai tidak dimakan begitu saja, melainkan untuk dioleskan di atas roti
tawar atau sebagai isi roti manis, selai juga digunakan sebagai isi pada kue-kue seperti kue nastar atau pemanis pada minuman, seperti yogurt dan es krim. Selai
yang didalamnya masih ditemukan potongan buah dalam berbagai ukuran disebut preserve atau conserves, sedangkan selai yang dibuat dari sari buah dan kulit buah
genus citrus disebut marmalade. Pectin yang dikandung dalam buah-buahan atau sari buah bereaksi dengan
gula dan asam selai menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar pectin atau keasaman yang rendah perlu ditambahkan pectin atau asam agar sebagai bias
manjadi kental. Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi
tidak terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam. Buah-buahan yang umum dijadikan selai, misalnya; strawberry, blue beri, apricot, apel, anggur, pir,
dan fig. Selain itu, selai juga bisa dibuat dari sayur-sayuran seperti wortel dan seledri. Di Indonesia, selai dibuat dari buah-buahan tropis seperti; nanas, srikaya
dan jambu biji.
Universitas Sumatera Utara
13
2.2.1. Bahan-bahan dalam Pembuatan Selai 1. Kulit Pisang