Daya Terima Panelis Terhadap Aroma Selai Kulit Pisang Raja Daya Terima Panelis Terhadap Rasa Selai Kulit Pisang Raja

52 Warna dapat menandakan rasa suatu makanan. Bila suatu makanan menyimpang dari warna yang umumnya berlaku, makanan tersebut pastinya tidak akan dipilih oleh konsumen. Meskipun sesungguhnya makanan tersebut masih baik kondisinya. Meskipun demikian warna juga tidak selalu identik dengan suatu rasa tertentu Astawan, 2008.

5.4. Daya Terima Panelis Terhadap Aroma Selai Kulit Pisang Raja

Pengujian organoleptik terhadap aroma dengan skor tertinggi adalah A 3 dengan campuran kulit pisang raja dan gula pasir halus 50:50 yaitu sebesar 77 85,52 termasuk kategori suka. Sedangkan A 2 dengan campuran kulit pisang raja dan gula pasir halus 60:40 memiliki skor 6673,24 termasuk kategori kurang suka. Sedangkan A 1 dengan campuran kulit pisang dan gula pasir halus 70:30 memiliki skor 6875,4 termasuk kategori suka. Berdasrkan hasil analisa sidik ragam terhadap aroma dari ketiga perlakuan pada selai kulit pisang raja yang dihasilkan Fhitung 0,57 Ftabel 3,15 bermakna bahwa kulit pisang raja dan gula pasir halus dengan bervariasi tidak memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap aroma selai kulit pisang raja yang dihasilkan. Indera penciuman sangat sensitif terhadap bau dan kecepatan timbulnya bau lebih kurang 0,8 detik. Kepekaan indra penciuman diperkirakan berkurang setiap bertambahnya umur satu tahun. Penerimaan indera penciuman akan berkurang oleh adanya senyawa-senyawa tertentu seperti misalnya formaldehida. Kelelahan daya penciuman terhadap bau dapat terjadi dengan cepat Winarno, 2004. Universitas Sumatera Utara 53 Menurut Wheat 1981, aroma yaitu bau yang sukar diukur sehingga biasanya menimbulkan pendapat yang berlainan dalam menilai kualitas aromanya. Perbedaan pendapat disebabkan setiap orang memiliki perbedaan penciuman, meskipun mereka dapat membedakan aroma namun setiap orang mempunyai kesukaan yang berlainan.

5.5. Daya Terima Panelis Terhadap Rasa Selai Kulit Pisang Raja

Pengujian organoleptik terhadap rasa dengan skor tertinggi adalah A 3 dengan campuran kulit pisang raja dan gula pasir halus 50:50 yaitu sebesar 84 93,3 termasuk kategori suka. Sedangkan A 2 dengan campuran kulit pisang raja dan gula pasir halus 60:40 memiliki skor 7381,0 termasuk kategori suka. Sedangkan A 1 dengan campuran kulit pisang dan gula pasir halus 70:30 memiliki skor 63 69,9 termasuk kategori kurang suka. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa nilai F hitung 13,14 F tabel 3,15. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan rasa pada setiap selai dengan setiap perlakuan yang dihasilkan. Berdasarkan hasil Ganda Duncan terhadap rasa dari ketiga perlakuan pada selai kulit pisang raja yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa selai kulit pisang raja dengan A 2 60:40 sama dengan selai kulit pisang raja dan gula pasir halus A 3 50:50, namun rasa selai kulit pisang raja dengan perlakuan A 1 70:30 berbeda dengan kedua selai kulit pisang raja yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa rasa selai kulit pisang raja dengan A 2 60:40 dan selai kulit pisang A 3 50:50 sama-sama disukai hanya saja berpengaruh dengan umur dan tingkat kesukaan rasa yang berbeda- Universitas Sumatera Utara 54 beda dibandingkan rasa selai kulit pisang raja dengan perlakuan A 1 70:30 kurang disukai karena mempunyai penilaian yang paling rendah dibandingkan rasa selai kulit pisang raja A 2 dan A 3 . Rasa lebih banyak melibatkan panca indera yaitu lidah, agar suatu senyawa dapat dikenali rasanya. Rasa suatu bahan makanan dipengaruhi oleh senyawa kimia, suhu, konsentrasi dan interaksi dengan komponen rasa yang lain. Setiap orang mempunyai batas konsentrasi terendah terhadap suatu rasa agar masih bisa dirasakan threshold. Batas ini tidak sama pada tiap-tiap orang dan threshold seseorang terhadap rasa yang berbeda juga tidak sama. Akibat yang ditimbulkan mungkin peningkatan intensitas rasa atau penurunan intensitas rasa Winarno 2004. Rasa selai dengan kulit pisang raja dan gula pasir halus A 3 cenderung manis karena rasa kulit pisang raja dan gula pasir yang digunakan sama banyaknya. Sedangkan pada A 2 juga masih manis walaupun tidak sama banyak bahan yang digunakan, dan pada A 1 rasa manisnya jauh lebih sedikit karena perbandingan kulit pisang rajanya lebih banyak dibandingkan gula pasir halus yang digunakan.

5.6. Daya Terima Panelis Terhadap Tekstur Selai Kulit Pisang Raja