50
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Selai Kulit Pisang Raja
Dari hasil penelitian, selai kulit pisang raja dan gula pasir halus A
1
70:30 berwarna kuning kecoklatan, beraroma khas kulit pisang raja, rasanya khas kulit pisang raja dan sedikit manis, dan teksturnya setengah padat kental
dan sedikit kasar. Selai kulit pisang raja dan gula pasir halus A
2
60:40 berwarna coklat, beraroma kahs kulit pisang raja, rasanya manis dan khas kulit
pisang raja, dan teksturnya setengah padat kental halus. Selai kulit pisang raja dan gula pasir halus A
3
50:50 berwarna kuning kecoklatan, beraroma khas kulit pisang raja, rasanya manis dan khas kulit pisang raja, dan teksturnya
setengah padat kental lebih halus. 5.2. Daya Terima Panelis
Berdasarkan hasil uji daya terima panelis yaitu kepada 30 mahasiswa Fakultas Kesehatan Mayarakat FKM Universitas Sumatera Utara USU
didapatkan hasil bahwa selai yang paling disukai panelis yaitu selai dengan campuran kulit pisang raja dan gula pasir halus berada pada sampel A
3
50:50. Hal ini dilihat dari total skor berdasarkan kriteria warna, aroma, rasa dan tekstur.
Uji daya terima dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Sumatera Utara dan tepatnya di Laboratorium Gizi Kesehatan
Masyarakat FKM USU yang berlangsung pada pukul 09.00 sampai 12.00 WIB. Selai yang diberikan masing selai pada setiap perlakuan yaitu sebanyak 8 gram.
Universitas Sumatera Utara
51
5.3. Daya Terima Panelis Terhadap Warna Selai Kulit Pisang Raja
Pengujian organoleptik terhadap warna selai yang memiliki skor tertinggi adalah A
3
dengan campuran kulit pisang raja dan gula pasir halus 50:50 yaitu sebesar 83 92,1 termasuk kategori suka. Sedangkan A
2
dengan campuran kulit pisang raja dan gula pasir halus 60:40 memiliki skor 70 77,7
termasuk kategori suka. Sedangkan A1 dengan campuran kulit pisang raja dan gula pasir halus 70:30 memiliki skor yaitu sebesar 68 75,52 termasuk
dikategori suka. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan warna pada setiap selai yang dihasilkan pada perlakuan A
1
, A
2
dan A
3
. Namun secara keseluruhan perlakuan termasuk dalam kategori suka.
Berdasarkan analisa sidik ragam terhadap warna dari ketiga perlakuan pada selai kulit pisang raja yang dihasilkan F
hitung
1,09 F
tabel
3,15 bermakna bahwa selai kulit pisang raja dengan berbagai variasi tidak memberikan pengaruh
yang berbeda nyata terhadap warna selai kulit pisang raja yang dihasilkan. Warna yaitu corak yang sukar diukur sehingga biasanya menimbulkan
pendapat yang berlainan dalam menilai kualitas warnanya. Perbedaan warna disebabkan setiap orang memiliki perbedaan penglihatan, meskipun mereka dapat
membedakan warna namun setiap orang memiliki kesukaan yang berlainan. Fungsi dari warna pada suatu makanan sangatlah penting, karena dapat
membangkitkan selera makan. Warna dalam suatu makanan yang dijual di pasaran belum tentu aman, yang tidak baik untuk dikonsumsi terlalu sering karena adanya
residu logam berat pada zat pewarna tersebut sehingga berbahaya bagi kesehatan Winarno, 2004.
Universitas Sumatera Utara
52
Warna dapat menandakan rasa suatu makanan. Bila suatu makanan menyimpang dari warna yang umumnya berlaku, makanan tersebut pastinya tidak
akan dipilih oleh konsumen. Meskipun sesungguhnya makanan tersebut masih baik kondisinya. Meskipun demikian warna juga tidak selalu identik dengan suatu
rasa tertentu Astawan, 2008.
5.4. Daya Terima Panelis Terhadap Aroma Selai Kulit Pisang Raja