42
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Karakteristik Selai Kulit Pisang Raja
Berdasarkan ketiga perlakuan yang berbeda terhadap kulit pisang raja dan gula pasir halus maka dihasilkan selai kulit pisang raja yang berbeda pada setiap
perlakuan. Perbedaan ketiga selai kulit pisang raja yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar dan karakteristik berikut ini:
Gambar 4.1 Selai Kulit Pisang Raja Tabel 4.1. Karakteristik Selai Kulit Pisang Raja
Karakteristik Selai
A
3
A
2
A
1
Warna Kuning kecoklatan
Coklat Coklat
Aroma Aroma selai
Aroma selai dan sedikit khas kulit
pisang raja Aroma khas kulit
pisang raja Rasa
Khas kulit pisang raja dan manis
Khas kulit pisang raja dan manis
Khas kulit pisang raja dan sedikit
manis Tekstur
Setengah padat kental dan halus
Setengah padat kental
Setengah padat kental
Keterangan:
A1 : Kulit pisang raja 50 dan gula pasir halus 50 A2 : Kulit pisang raja 60 dan gula pasir 40
A3 : Kulit pisang raja 70 dan gula pasir halus30 A3
A2 A1
Universitas Sumatera Utara
43
4.2. Deskriptif Panelis
Panelis yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis tidak terlatih yaitu 30 orang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat FKM Universitas
Sumatera Utara USU yang masih aktif kuliah, baik dari jalur SLTA maupun jalur Ekstensi. Panelis terdiri dari 29 perempuan dan 1 orang laki-laki. Umur
panelis berkisar antara 19-27 tahun. Pada saat diminta tanggapan atau penilaiaanya tidak sedang mengalami sakit karena jika panelis dalam keadaan
sakit, maka umumnya indra perasa pada panelis akan berkurang kemampuannya dalam melakukan atau menentukan pilihannya baik dari indikator aroma, rasa,
warna, dan tekstur.
4.3. Analisis Organoleptik Warna Selai Kulit Pisang Raja
Hasil analisis organoleptik warna selai kulit pisang raja dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2. Hasil Analisis Organoleptik Warna Selai Kulit Pisang Raja Kriteria
Warna A
1
A
2
A
3
Panelis Skor Panelis Skor Panelis Skor Suka
10 30
33,3 11
33 36,6
23 69
76,6
Kurang suka
18 36
40 18
36 40
7 14
15,5
Tidak suka
2 2
2,22 1
1 1,1
Total 30
68 75,52
30 70
77,7 30
83 92,1
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa hasil analisa organoleptik terhadap warna selai pada perlakuan A
3
memiliki skor tertinggi 8392,1. Berdasarkan uji Barlett maka dapat diketahui bahwa varians data populasi dimana
sampel ditarik adalah seragam homogen yaitu b
h
0,9694 b
c
0,9325sehingga dapat dilanjutkan ke Analisis Sidik Ragam.
Universitas Sumatera Utara
44
Hasil analisis sidik ragam terhadap warna selai pada perlakuan A
1
, A
2
dan A
3
dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Warna Selai Kulit Pisang Raja
Sumber Keragaman Db JK
KT F
hitung
F
tabel
Keterangan α = 0,05
Perlakuan 2
4,43 2,215
1,09 3,15
Tidak Ada Perbedaan
Galat 87
176,9 2,03
Total 89 181,33
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada Tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
1,09 F
tabel
3,15. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan warna pada setiap selai yang dihasilkan pada perlakuan A
1
, A
2
dan A
3
.
4.4. Analisis Organoleptik Aroma Selai Kulit Pisang Raja